Benar-benar masakan rumahan dan sangat tradisional. Kesannya kita tidak di Bali, karena masakan yang disediakan cocok banget dengan lidah orang Jawa sepertiku. Apalagi es campurnya. Duh bener-bener banyak isinya. Makanya kalau memilih nasi beras merah dan beberapa macam lauk, minumnya cukup air putih atau teh saja. Kalau makannya pakai nasi beras merah dan minumnya es campur...duh bakal mubazir es campurnya.
Tadinya aku mengira Teh Manis Bali ini memang hanya teh manis andalannya. Ternyata ini hanyalah nama yang dipilih Tamara untuk warungnya. Dan berbicara tentang Tamara, ternyata banyak temanku yang belum tahu kalau selama ini Tamara menetap di Bali dan mempunyai warung di daerah Canggu. Saat aku share foto bareng Tamara, banyak yang bertanya, "dimana ketemu Tamara?" Setelah kujawab di warungnya, barulah mereka tahu.
Barangkali bagi seorang Tamara, tinggal di Bali dan mencari kesibukan dengan membuka warung serta membantu kaum disabilitas menjadi caranya mencari ketenangan hidup. Ini hanyalah sedekar pradugaku saat membaca caption di akun instagramnya, dimana hal yang menakutkan ketika dia harus diminta untuk kembali ke Jakarta.Â
Dan memang benar, berada di warung Tamara yang sekaligus menjadi tempat tinggalnya, rasanya memberikan ketenangan dan kenyamanan hidup. Yaa...mungkin inilah cara Tamara menghibur diri sambil menata hati.
Aku rasa Tamara adalah seorang yang humble dan baik hati. Buktinya ia lebih sering berada di dapur sambil menemani para pelayan warung menyiapkan makanan pesanan pelanggan. Bahkan, ketika pelanggan mengajaknya berswafoto, ia pun tak merasa risih atau capek melayaninya. Bahkan dengan telatennya ia layani satu persatu pelanggan yang ingin mengajaknya berfoto.Â
Dan warung Teh Manis Bali ini menjadi salah satu wisata kuliner bagi Anda yang ingin merasakan masakan rumahan di Bali dengan bonus foto bareng artis Tamara Bleszynsky.