Bali selalu indah untuk diceritakan. Berbagai keistimewaan yang dimilikinya sering menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke pulau yang menjadi surganya Indonesia ini.
Bukan hanya tempat wisata dan pusat kuliner saja, kini hasil kerajinan masyarakat Bali yang merupakan produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), juga memikat para wisatawan untuk mengenal Bali lebih dekat. Inilah yang menjadikan produk-produk UMKM mampu menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat Bali.Bertempat di Aston Denpasar Hotel, Jl. Gatot Subroto Barat No. 233, Pemecutan Kaja, Denpasar - Bali, JNE menyelenggarakan acara Kopiwriting bersama Kompasiana dan Media Bali dengan mengambil tema "Dari Lokal untuk Global" (Kamis, 27/09/18).
Turut hadir dalam acara ini adalah Bapak Reza Arfandy, Head of Cargo Sales JNE Freight; Bapak I Gede wayan Suamba, perwakilan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Propinsi Bali; Ibu Ni Luh Ary Pertami Djelantik, owner Niluh Djelantik Store, produksi alas kaki kulit asli Bali; Ibu A.A.A. Mas Utari Noviyanthi, pemilik Beehandycrafts Bali, serta Ibu Ni Nyoman Alit Septiniwati, Kepala Cabang JNE Denpasar.Â
Jangan sampai masyarakat dalam negeri lebih mencintai produk luar negeri ketimbang produk negaranya sendiri. Jangan pula produk dalam negeri hanya bergerak ditempat, artinya hanya dikonsumsi oleh masyarakat didalam negeri saja namun tidak mendapat tempat di luar negeri.
Sampai saat ini produk UMKM yang banyak diproduksi di Bali berupa makanan ringan, minuman, produk kecantikan, produk spa, sarung Bali, kerajinan tangan, hingga tenun. Dan rupanya produk-produk tersebut tidak hanya diminati oleh pasar nasional, namun telah merambah hingga lingkup global.
Dan produk-produk yang dihasilkan oleh masyarakat Bali merupakan produk khas yang siap bersaing di pasaran. Semakin gencar upaya berbagai pihak memasarkan produk-produk Bali ini baik di pasaran nasional maupun sampai ke tingkat global, sudah pasti akan berdampak positif terhadapat aspek perekonomian. Inilah salah satu cara menggerakkan roda perekonomian nasional.
Dengan semakin berkembangnya produk UMKM Bali, tentunya JNE berupaya memberikan dukungan penuh dalam bentuk memberikan peluang kerjasama kemitraan untuk masyarakat, dan program JLC (JNE Loyalty Card) agar pelanggan mendapatkan benefit dari tiap aktifitas pengiriman.Â
Bahkan, kini JNE juga memiliki "JNE International Service" yang siap membantu pemasaran produk-produk khas Bali ke mancanegara. Jangkauan JNE Internasional sendiri sangat luas, mencakup 220 negara dengan estimasi waktu pengiriman 2 - 6 hari, tentunya dengan tarif yang disesuaikan negara tujuan.
Sementara dukungan yang diberikan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian Propinsi Bali berupa diversifikasi (pengembangan) produk dan memfasilitasi produk UMKM supaya berkembang, seperti membantu pembiayaan secara kredit termasuk didalamnya masalah packaging (pengemasan produk), ijin usaha, dan sebagainya.
Diharapkan para pelaku industri di Bali mampu memproduksi barang sesuai selera pasar, sehingga produk yang dihasilkan akan laku keras baik di pasar nasional maupun pasar global.
Untuk menciptakan barang yang siap bersaing di pasaran tentunya harus memenuhi syarat-syarat diantaranya: produk harus berkualitas baik, mempunyai harga kompetitif, produsen mampu memberikan pelayanan yang bagus terhadap pelanggan, barang yang dipesan tepat waktu sesuai pesanan serta harus mampu memanfaatkan media sosial sebagai media berbisnis online.
Saat ini adalah jaman digital dimana para para pelaku industri diharapkan mampu menjual produknya baik secara offline maupun online. Jaman digital sangat memanfaatkan teknologi modern sehingga marketplace dan e-commerce yang sangat membantu penjualan produk-produk secara online.
Ibu Ni Luh Ary Pertami Djelantik adalah produsen alas kaki kulit asal Bali. Beliau membangun usaha produksi sepatu dengan label "Niluh Djelantik" sejak tahun 2008.
Meski sebelumnya, usaha yang dirintisnya sempat mengalami jatuh bangun, namun berkat kegigihan usahanya, usaha sepatu yang dirintisnya berkembang pesat hingga sekarang.
Dan tidak harus menunggu lama, sepatu produksi "Niluh Djelantik" sudah bisa ditemukan diberbagai negara seperti: Australia, Selandia Baru dan berbagai negara Eropa.
Kunci kesuksesan usaha sepatu ini tak lain adalah konsisten dalam menjaga kualitas produk, selalu berinovasi dalam desainnya, serta selalu bekerja dengan penuh cinta.
Awal inovasi produk kipas dimulai saat walikota Denpasar mantu, Ibu A.A.A. Mas Utari Noviyanthi selaku owner Beehandycrafts Bali ini mendapat pesanan souvenir kipas dari bahan endek Bali.
Dari situlah hasil kerajinannya makin diminati masyarakat. Tnetunya untuk membuat hasil ciptaannya jadi booming dipasaran, sudah pasti melalui proses panjang yang penuh perjuangan. Dan kunci kesuksesan dari usaha yang dijalankan oleh Ibu Agung tak lain adalah memahami tantangan yang dihadapi oleh pelaku bisnis secara global.
Disamping itu perlu juga menjaga kualitas produk, melihat kuantitas produk, menjaga ketepatan pengiriman barang pesanan, serta terus berinovasi dalam menciptakan produk. Artinya produk yang diciptakan harus up to date dan mengikuti perkembangan jaman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H