Mohon tunggu...
Yunigi Yuni
Yunigi Yuni Mohon Tunggu... -

Mencoba untuk ikhlas

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Air mataku untuk siapa?

13 Agustus 2010   02:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan salah, air mata tidak identik dengan cengeng, tidak selalu menggambarkan kesedihan apalagi air mata tentu tidak identik dengan rayuan, tapi air mata adalah ciptaan Allah yang sangat bermanfaat.

Menurut teori, air mata yang keluar dari mata tak hanya diproduksi saat menangis, namun air mata memang dibutuhkan agar fungsi mata berfungsi secara optimal. Air mata diproduksi oleh sistem kelenjar air mata yaitu Glandula lacrimalis asesorius Krause dan Wolfring (sekresi dasar) dan Glandula lakrimalis utama mayor (sekresi refleks).

Fungsi air mata antara lain melicinkan permukaan optik bola mata, mengeluarkan debu/kotoran, menjaga kelembapan mata, adanya enzim-enzim untuk menetralisasi mikroorganisme dan fungsi suplai oksigen ke kornea dan mencegah pengeringan permukaan luar bola mata.

Salah satu keluhan mata adalah  tidak tersdia dalam jumlah yang cukup untuk menjaga agar mata tetap lembab dan nyaman. Pada oarng yang mengalami hal ini akan dirasakan gejala seperti mata panas, nyeri, berlendir dan mudah teriritasi atau mata kering yang diakibatkan berkurangnya produksi air mata dan atau berkurangnya kualitas air mata, yang pada akhirnya akan menyebabkan kerusakan yang lebih lanjut dari mata. Pengurangan jumlah air mata ini disebabkan oelh meningkatknya usia terutama setelah menoupause, orang dengan penyakit radang sendi, pada penggunaan berbagi obat seperti obat hypertensi dan obat - obatan KB

Penanggulangan mata kering bisa dnegan pemberian air mata buatan yang digunakan sebagai pelumas dan menggantikan air mata yang hilang. Air mata buatan dapat dipakai sesering mungkin tergantung pada gejala yang dirasakan.

Sekarang anda bisa menjawab pertanyaan 'air mataku untuk apa?'. Tentu bukan untuk menyesali nasib, mengingat masa lalau yang kelabu apalagi menangisi kekasih yang telah pergi...tetapi air mataku untuk kesehatan mataku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun