dia begitu cantik
tidak, aku salah,
dia tidak begitu cantik
hanya saja dia bunga pasar yang diletakkan di vas kaca berbahan kristal mewah,
tidak lebih
dia pintar berdandan dan perangainya begitu lembut
kalau tertawa suka ditahan dan tak lepas
kupikir, seringkali dia berpura pura,
tapi kata yang lainnya dia terlihat cantik tertawa seperti itu
akan ku nilai lain waktu
dalam mata awasku tentu saja dia tak bisa berbohong
aku begitu tahu semua tentang nya
aku ada di setiap kegiatan yang dia bicarakan sekarang ini
uh,
Tahukah kau rasanya mendengar seseorang berbohong di sampingmu ??
membesar besarkan sesuatu di sampingmu ??
telinga memerah dan cacing cacing di perutmu mulai memberontak
tak mau lagi menelan kebohongan lain yang semakin menyempitkan ulu hati
sesak nafas kau dibuatnya
sialnya, aku tak bisa berkata apa apa
tersenyum mengikuti gaya bicaranya yang dimanis maniskan
tak sudi juga aku sebenarnya kala itu
tiba tiba aku muak dengan diriku sendiri
menjadi pengikut dadakan si penyihir muda
hati rasanya memikul beban berton ton beratnya
dan mulut berkumur kata kata sumpah serapah
benar benar menjijikkan wanita muda ini
tak mungkin ada seorang lelaki pun yang percaya dia sedang berbohong
hanya kami, sesama wanita, yang mencium bau busuk mulutnya
seperti rasberi yang diawetkan dengan warna merah segar diluar
tapi busuk bukan kepalang di dalam
aku hanya diam
menikmati parade kebohongan si penyihir muda
memperhatikan mulut lawan bicara yang membulat kagum
penuh kata 'Oohhh' di rahang dan lidahnya
atau anggukkan kepala seperti kerbau yang dicolok hidungnya
makanlah setiap senti kebohongannya itu
dan aku tertawa dalam dalam dibuatnya
interaksi yang menarik
ah,
tahu apa laki-laki tentang dunia kami
mereka kalah secara besar besaran
menuruti mata dan telinga yang memimpin otak dan hatinya
jarang sekali kutemui hal yang berkebalikan dari itu
dunia sepertinya mulai menua dan buruk rupa saja di mataku
ada ada saja perangai 'kewajaran' yang kulihat di dalamnya
..........................
....................................................................................
terinspirasi dari sebuah kejadian dimana aku harus duduk diam
mendengarkan perbincangan seorang teman dengan lawan bicaranya yang tak tahu apa-apa.
Pelebihan kata-kata, kejadian bahkan basa basi yang tak ada gunanya
membuat perutku mual bukan main saat itu.
Wanita cantik ini (menurutku) benar benar penyihir muda berbakat
mungkin akan memenangkan piala 'olimpiade kebohongan sejagad raya'.
Aku (lagi-lagi) hanya tersenyum.
Dan dia (sepertinya) menyadari bahwa 'aku tahu sesuatu'....
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI