Suram dan kelam pertama menghampar
Basah lembab tak terawat
Langkahku pelan tersendat bergegas
Lamakah tak tersentuh hingga rapuh
Kukayuh serpih demi serpihÂ
Mengurai indahmu yang lama terbeku
Mengemas wajahmu supaya ayu
Senyum itu sedikit tersungging
Meski masih jua berat melepas
Senyum itupun lama lama mulai nampak
Ayu indahmu tiada yang mampu meniru
Senyumlah dan terus rekahkan ke depan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!