Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan bagi semua mahasiswa yang sedang aktif di universitas tersebut. Kegiatan ini merupakan bentuk kontribusi mahasiswa terhadap masyarakat. PMM ini menjadi sarana bagi para mahasiswa untuk menyalurkan kegiatan positif kepada masyarakat. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Â Kegiatan ini merupakan kegiatan di bawah naungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Universitas Muhammadiyah Malang. Dosen Pembimbing Lapangan kami yaitu, Bapak Agung Prasetyo Nugroho Wicaksono., S.E., M.A.
Kelompok kami terdiri dari lima anggota yang memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing, yaitu Titi Dwi Pratiwi (Koordinator), Yuni Dwi Ayuningtyas (Humas), Mayasa Karenina Maajid (PDD), Naura Najah Aulia (Sekretaris), dan Silvia Sukma Wijaya (Bendahara). Setiap anggota berkontribusi secara aktif dalam berbagai aspek kegiatan, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan PMM.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang, kelompok 32 gelombang 1, dilaksanakan pada tanggal 18 Juli 2024 dengan mengangkat judul "Project Based Learning di SD Negeri 1 Ternyang" yang terletak di Jl. Ki Trunowongso 108 B, RT 9 RW 3, Ternyang, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 2 minggu dan Kepala Sekolah, Ninik Ayundari, S.Pd., mengarahkan kami untuk melakukan pembelajaran pada kelas 3, yang diikuti oleh 22 siswa di bawah bimbingan Wali Kelas Muhammad Thariq Aziz, S.Pd.
Mahasiswa PMM berperan penting dalam mengimplementasikan Project Based Learning (PBL) dengan konsep Edutainment di sekolah dasar (SD) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat dasar. Pendekatan ini tidak hanya mengintegrasikan berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kurikulum Merdeka, seperti Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS), Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia,Pendidikan Kewarganegaraan (PKN), dan sebagainya, tetapi juga memastikan proses pembelajaran berlangsung secara menyenangkan dan interaktif. Salah satu metode yang diterapkan adalah dengan selalu memberikan ice breaking di awal dan di akhir pembelajaran, sehingga siswa dapat memulai dan mengakhiri sesi belajar dengan suasana yang positif dan penuh semangat. Strategi ini bertujuan untuk menjaga konsentrasi siswa, meningkatkan keterlibatan mereka, dan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis serta menyenangkan.
Selain itu, dalam rangka memperingati bulan kemerdekaan, mahasiswa PMM juga mengadakan lomba Agustusan, seperti lomba membaca puisi dan lomba mewarnai dengan tema kemerdekaan. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk menumbuhkan semangat nasionalisme di kalangan siswa, tetapi juga untuk mengasah kreativitas dan kemampuan mereka dalam mengekspresikan diri melalui seni dan sastra.
Berikut adalah rangkuman materi yang kami berikan di SD Negeri 1 Ternyang:
- Ice Breaking: Permainan, tepuk-tepuk, dan lagu basic manner.
- Matematika: Menulis, membaca, dan membandingkan bilangan cacah dari 1 hingga 1000.
- Pendidikan Kewarganegaraan: Harga diri dan perilaku baik dalam kehidupan sehari-hari (keluarga, sekolah, dan masyarakat).
- Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial: Mari Kenali Hewan di Sekitar Kita.
- Bahasa Indonesia: Pemahaman teks, kosakata, kalimat larangan, dan anjuran,
- Bahasa Inggris: I Like Mi Aceh
- Lomba Membaca Puisi: Membaca puisi dengan tema kemerdekaan.
- Lomba Mewarnai: Mewarnai gambar bertema kemerdekaan.
Saat pembelajaran, kami selalu memberikan penjelasan melalui papan tulis, lagu, atau secara langsung di bangku siswa untuk mempermudah pemahaman materi. Selain itu, kami juga rutin memberikan latihan soal agar siswa dapat menguasai materi dengan lebih baik dan menerapkannya secara efektif dalam kegiatan sehari-hari. Dengan pendekatan ini, kami memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan dukungan maksimal untuk memahami dan menguasai konsep-konsep yang diajarkan.
