Teringat cuitan seorang sobat yang pergi jalan-jalan ke Filipina mengatakan bahwa di sana taksi online dimonopoli oleh Grab sehingga harga yang diberlakukan juga semena-mena.
Driver maupun pengguna sama-sama merasakan bahwa hal tersebut sangat memberatkan, di sana driver bekerja sekitar 18 jam per hari dan hanya mendapatkan penghasilan 3 juta lebih. Protes pun tidak ada gunanya karena pilihan hanya tinggal Grab, yang diuntungkan dari monopoli tentu perusahaan asing tersebut.
Berbeda dengan kendaraan roda dua yang ada di Filipina karena melihat monopoli buruk untuk masyarakat, maka pemerintah melindungi perusahaan lokal yang ada. Menurut driver mereka bisa mendapatkan 5 juta per bulan dengan waktu kerja 8 jam/ hari. Driver roda dua lebih sejahtera dibandingakan dengan mereka yang kerja di taksi online dari perusahaan asing. Perusahaan tidak melakukan promo bombastis untuk menarik hati pengguna namun harga yang diberikan sesuai dengan kemampuan pengguna sehingga sampai saat ini harga stabil dan tidak ada perang tarif.
Menurut hemat saya lebih baik ada regulasi seperti yang diterapkan oleh pemerintah Filipina dari awal sehingga tidak ada gejolak atau monopoli yang disebabkan oleh promo-promo yang sifatnya temporer.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H