Mohon tunggu...
Yuniawati Insyi
Yuniawati Insyi Mohon Tunggu... Insinyur - insyiy_

Menulis menjadikan seorang berkarya, Membaca adalah jendela dalam sebuah tulisan, Kita memang dalam satu buku berkarya, Namun sayang masih berbeda halaman. -iaw-

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Halaman Berbeda

11 Desember 2020   01:58 Diperbarui: 11 Desember 2020   02:10 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kadang ingin kusampaikan pada langit

Kadang juga ingin kusampaikan pada angin

Kepada siapa ku berbicara

Kepada siapa ku bercerita

Gelapku selalu menjadi misteri

Entah sampai kapan ku bersorak

Berharap sesuatu namun tak tersampaikan

Kisah sederhana namun tak berujung

Pada satu buku yang isinya lembaran kertas

Pada satu lembar kertas dalam halaman berbeda

Kita mungkin selalu sama dalam berpikir

Mungkin sama juga dalam memilih

Kita mungkin ditempatkan dalam lingkup yang sama

Namun jika memang berbeda halaman

Pasti akan bertolak belakang

Aku, bukan berarti berharap

Namun juga, bukan berarti menanti

Tetap mencari jati diri sebenarnya

Kapan diri ini berlabuh

Berlabuh untuk melepas atau bertahan

Melepas, mencari yang baru dan terbaik

Namun berujung tuk kembali

Bukan masalah halaman berbeda

Namun waktu dan siap yang dapat menjawab

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun