Menemuimu adalah anugerah terindah di hidupkuÂ
Mengenalmu menjadi salah satu kebahagiaan di hidupku
Bersiul-siul riang sepanjang hariÂ
Bersama burung yang berkicauÂ
Tak lelah aku mengenangmu
Â
Hidup memang seperti ini
Tentang perpisahanÂ
Siapa yang meninggalkanÂ
Dan siapa yang ditinggalkanÂ
Â
Dulu,, saat jemu aku menemuimu
Ketika aku bersedih kau menghiburku
Ku pikul petuahmu untuk menjaga imankuÂ
Kita menebar canda tawa di seluruh penjuru duniaÂ
Suka duka BersamaÂ
Â
Menangis, melawak, meledekÂ
Hiburan, dipanggung sandiwara
Menari-nari di terik matahariÂ
Bahkan sendawamupun akan selalu kukenangÂ
Semua tak mungkin bisa kulupakanÂ
Â
Hei sahabatku tak ingatkah saat kita BersamaÂ
Saat kita terbang menembus ketakutanÂ
Saat rengkulan tanganmu mampu menenagkanku
Saat sapuan tanganmu mengusap air mataku
Â
Sekarang lihatlah langit telah mendung
mewakili rasa rinduku padamu
lihatlah hujan kemudianÂ
yang datang untuk mewakili tangisku
dan lihatlah badai meledak-ledak berteriakÂ
mewakili kemarahanku saat ku tak bisa menemuimu
Â
indah mengenang kebersamaan kitaÂ
Kita ukir cerita BersamaÂ
Kau dermakan semua untuk kebaikankuÂ
Bersama setiap saatÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H