Mohon tunggu...
Boarneges
Boarneges Mohon Tunggu... Profesional -

"Tidak-kah kita merasa kehilangan orang-orang yang selama ini kita andalkan? mari kita melawan lupa,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kekasihku Adalah Cahaya

16 Januari 2018   12:14 Diperbarui: 16 Januari 2018   12:21 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalani kelam beratas langit buram. Tanpa berkata-kata,  kepada kekasihku doa mengguman tanpa suara. Menjamah cakrawala dengan perih. 

Napas masih bersisa. Hidup adalah jalanan terjal,  ditapaki bersama. Semakin kejam menghunjam telapak,  semakin kita bergenggam erat. 

Sejak bersepakat dengan hati, dan selembar surat tanda, sah,  kita adalah sepasang cinta. Menyatu arungi usia. Hadirkan di dunia pewaris nama. 

Tapi berkah tak selalu berpihak. Sekelumit legit seumpama musim. Silih berganti mengahimpiri. Hadapi saja dengan kuat. Sekuat eratan genggam kita, yang tak pernah lengah. 

Semakin hari aku sadari. Anugrah khalik bukan sepiring nasi. Atau segepok ikan teri hangat. Nyatanya,  anugerah itu adalah kau. Kekasihku. Dalam gelap,  kau adalah cahayaku. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun