WONOKUSUMO, SURABAYA - Sejak pandemi Covid-19 berlangsung kurang lebih dua tahun belakangan ini membuat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sekolah dilakukan secara daring. Hal ini mengharuskan sekolah untuk memanfaatkan teknologi terkini seperti platform digital sebagai media pembelajarannya. Akibatnya, kemampuan literasi digital pendidik dan siswanya pun perlu ditingkatkan. Pengertian literasi digital sendiri adalah pengetahuan serta kecakapan dalam memanfaatkan media digital dengan bijak, cermat, dan tepat.
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diterapkan oleh Universitas Jember (UNEJ) dengan tema Back To Village III, saya selaku mahasiswa dari Fakultas Keperawatan UNEJ telah melakukan beberapa kegiatan yang bertujuan agar sasaran saya yaitu bu Widyaningsih selaku guru di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Pawiyatan Surabaya dapat memanfaatkan platform digital sebagai media pembelajaran daring dengan efektif.
“Saya sulit dan mudah lupa jika harus menggunakan media pembelajaran daring karena umur saya toh juga sudah tidak muda.”, tutur guru berusia 56 tahun tersebut ketika rumahnya didatangi oleh saya saat dilakukan diskusi mengenai permasalahan yang beliau hadapi.
Kegiatan ini telah berlangsung di Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Pada pekan kedua tanggal 19 Agustus 2021, saya telah melakukan pembimbingan penggunaan Microsoft Forms. Mula-mula saya memperkenalkan terlebih dahulu fitur-fitur yang ada di platform digital tersebut, kemudian setelah itu saya dan bu Widyaningsih mencoba membuat kuis. Pada awalnya, bu Widyaningsih terlihat kesulitan, tetapi lama-kelamaan beliau sudah mulai terbiasa.
Pada pekan ketiga yaitu tepatnya pada tanggal 27 Agustus 2021, saya telah melakukan pembimbingan penggunaan Google Forms pada sasaran saya. Sama seperti kegiatan sebelumnya, saya membuka kegiatan dengan memperkenalkan terlebih dahulu fitur-fitur yang ada di platform tersebut serta menyebutkan kegunaannya. Sebenarnya tujuan saya memperkenalkan platform ini kepada sasaran saya adalah sebagai pembanding dengan platform sebelumnya. Jadi, bu Widyaningsih dapat membandingkan antara kedua platform tersebut yang mana yang sekiranya lebih nyaman beliau gunakan, melihat bahwa keduanya mempunyai konsep yang sama walaupun memiliki perbedaan di tampilannya.
Pada tanggal 3 September 2021, saya kembali melakukan pembimbingan dan pengenalan sebuah web yang bernama Guru Berbagi. Web ini dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang gunanya sebagai tempat kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bergotong royong berbagi ide dan praktik baik melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), artikel, video pembelajaran, dan aksi webinar. Web ini saya kenalkan kepada beliau karena waktu itu beliau sempat berkata bahwa beliau kesulitan dalam membuat RPP. Kebetulan waktu itu saya tidak sengaja pernah membuka web ini dan mempelajarinya. Oleh karena itu, web ini sangat berguna bagi beliau untuk mendapatkan gambaran atau contoh ketika membuat RPP.
Kegiatan terakhir pada pekan keempat yang terlaksana yaitu pada tanggal 5 September 2021, saya telah melakukan edukasi manfaat dan hoaks vaksinasi Covid-19 yang tersebar di internet. Kegiatan ini saya lakukan dengan tujuan agar sasaran saya dapat dengan bijak menyaring informasi di internet dan terhindar dari berita palsu. Dalam kegiatan tersebut, saya memaparkan tentang apa itu vaksinasi, asalnya dari mana, dan manfaatnya apa. Setelah itu saya lanjutkan dengan menyebutkan beberapa hoaks atau berita palsu tentang vaksinasi Covid-19 yang sudah tersebar luas di internet dan menjelaskan kebenaran dibalik berita itu berdasarkan penjelasan yang telah dikonfirmasi oleh beberapa ahlinya. Kemudian saya juga memberitahukan beberapa tips agar terhindar dari berita palsu dan cara untuk melaporkannya ke pihak berwenang (Kementerian Komunikasi dan Informatika) atau memanfaatkan fitur “report” yang ada di media sosial apabila menemukan berita yang dicurigai sebagai hoaks.
Selanjutnya, saya mengevaluasi pemahaman bu Widyaningsih terhadap materi yang telah dijelaskan dari awal kegiatan ini berlangsung. Dimulai dari penggunaan Microsoft Forms, Google Forms, sampai cara mengakses Web Guru Berbagi. Untuk penggunaan dua platform itu (Microsoft Forms dan Google Forms), Bu Widyaningsih berkata bahwa beliau lebih paham dengan Microsoft Forms dan menurut beliau platform itu lebih mudah untuk beliau gunakan. Ketika praktik, ternyata memang bu Widyaningsih sudah lebih jago dalam menggunakan platform itu. Saya senang sekali ketika mengetahui bahwa beliau sudah mengalami peningkatan dalam memanfaatkan media-media pembelajaran yang saya jelaskan. Kemudian untuk pengaksesan web Guru Berbagi, beliau juga sudah mahir karena memang web tersebut cukup mudah untuk digunakan.
Untuk mengatasi permasalahan beliau yang mudah lupa, saya juga telah membuatkan beliau sebuah catatan berukuran A4 berisikan tentang langkah-langkah penggunaan Microsoft Forms dan Google Forms serta cara mengakses Web Guru Berbagi. Harapannya setelah dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan literasi digital dan kemandirian bu Widyaningsih dalam memanfaatkan media pembelajaran daring yang telah saya bimbing penggunaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H