Mohon tunggu...
Lyfe

Ulasan Novel "Arok Dedes": Kudeta Licik, Tetapi Cerdik

3 Oktober 2017   21:30 Diperbarui: 4 Oktober 2017   03:07 8355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sewaktu sekolah mungkin pada tingkat SD, SMP, bahkan SMA tentunya kita tidak asing dengan sejarah yang meceritakan tentang raja kerajaan-kerajaan di nusantara yang berdiri, mengusai, berjaya, dan akhirnya lenyap akibat perang. Novel Arok dedes dapat menggambarkan secara nyata bagimana seorang akuwu yang diceritakan hebat dalam berperang dan kejam dalam memimpin dapat dikalahkan dengan mudah oleh pemuda yang bernama Arok. Tokoh penting dalam novel tersebut menurut saya adalah Arok, Ken Dedes,  Tunggul Ametung, dan Dang Hyang Lohgawe.

Sebelum lebih lanjut menceritakan bagaimana gambaran setiap individu, ada beberapa hal yang membuat saya tertarik dengan novel tersebut.  Pertama pada waktu membaca novel tersebut seakan-akan Pram menuliskan hal yang masih relevan saat ini, misalnya bagiamana individu terutama masyarakat Hindu harus selaras dengan alam. 

Hal tersebut relevan beberapa hari ini dengan headline surat kabar nasional yang menggambarkan bagaimana penduduk Karangasem Bali berdoa karena peningkatan aktivitas gunung agung.  Selain itu novel ini membuat saya tidak ingin berhenti untuk membaca, meski ada beberapa istilah asing novel ini membuat penasaran dan bertanya-tanya tentang kelanjutan setiap cerita. 

Awalnya saya kurang begitu memahami bagaimana alur yang dituliskan oleh Pram, memasuki judul ketiga saya memahami bagaiamana Pram secara cerdas menceritakan detail setiap cerita dengan alur yang semakin lama dapat mudah dipahami. Selanjutnya saya akan menggambarkan bagaimana setiap individu yang dominan dalam novel tersebut yaitu Arok, Ken Dedes, Tunggul Ametung, dan Dang Hyang Lohgawe.

Arok

Arok adalah tokoh utama dalam novel ini. Seorang remaja yang digambarkan tidak jelas darimana ia berasal dan tidak jelas siapa bapak ibunya. Diasuh oleh beberapa orang sebelum ia dikirimkan ke guru-guru yang pada akhirnya membuat ia menjadi sangat hebat karena kecerdasannya. Ia seorang individu yang jenius, sehingga dalam mempelajari ilmu-ilmu baru dapat dengan sangat cepat. Meski pada awalnya ia bersama teman-temannya merupakan seorang perampok akan tetapi ia mempunyai misi mulia yaitu membebaskan semua dari perbudakan Tumapel. Sebagai seorang pemimpin Arok merupakan seorang pribadi yang bijaksana dan mempunyai kharisma yang besar, sehingga ketika ia bertemu dengan banyak orang dengan mudah orang baru percaya kepadanya. 

Menurut saya Arok sosok yang sangat cerdik dibandingkan teman sebayanya, akan tetapi kecerdikannya merupakan petuah dari gurunya Dang Hyang Logawe. Menurut saya Dang Hyang Logawe yang membuat seorang Arok  dapat menguasai egonya sehingga dalam menjalankan sesuatu ia tidak terburu-buru yang memembuat segala keputusan  yang ia buat sesuai. Arok juga seorang yang patuh bahkan kesan saya pada akhir-akhir ia merupakan individu yang manutan  atau menuruti perintah yang ia anggap lebih tinggi. Hal ini sangat terlihat pada akhir ketika arok mesti harus di gertak Dang Hyang Logawe untuk berbicara didepan pengikutnya untuk menyatakan kekuasannya.

Dedes

Merupakan anak Mpu Parwa seorang Brahmani yang artinya terpelajar. Dedes  suatu ketika di culik oleh Tunggul Ametung untuk dijadikan prameswari atau istri seorang penguasa. Dedes tampak sedih dengan ceritakan bahwa ia hanya berdiam diri dan tidak mengeluarkan sepatah katapun. Setiap hari ia hanya menangis karena teringat oleh ayahnya dan ia juga merasa hina di pinang oleh seorang Tunggul Ametung yang tidak setara dengannya. Ia menganggap Tunggul Ametung seorang bodoh yang seharusnya tidak layak menjadi ayah untuk anak-anaknya kelak. Sampai pada hari dimana ia diangkat menjadi seorang prameswari ia masih sangat sedih bahkan seakan akan menyalahkan dirinya yang tidak bisa berbuat apapun untuk hidupnya. 

Meski pada awalnya ia sedih, lambat laun ia menikmati dirinya sebagai seorang istri penguasa yang dapat semena-mena memerintahkan dan mendapatkan apapun yang ia mau dalam sekejap. Suatu ketika ada pemuda yang datang membawa pasukannya untuk mengabdi kepada Tunggul Ametung dan Dedes memahami bahwa pemuda bernama Arok yang kelak akan menyelamatkannya dan menggulingkan kekuasaan Tunggul Ametung. Pertama kali melihat pemuda yang lebih pintar darinya, Dedes langsung jatuh hati dan mempunyai harapan besar. Akan tetapi harapan itu nampak sirna, bukannya kebahagiaan yang diperoleh oleh seorang prameswari akan tetapi kesedihan yang berlanjut. 

Ketika sang Akuwu sudah dibunuh sehingga kekuasaan jatuh pada seorang yang baru yaitu seorang pemuda bernama Arok. Besar harapan Dedes untuk menjadi seorang prameswari yang tunggal bersama Arok. Dedes tidak menyadari bahwa Arok sudah mempunyai istri yang juga mengandung seorang bayi sama sepertinya. 

Sehingga ia tetap bersedih karena ia harus berbagi suami dengan istri pertama Arok. Di ceritakan bahwa Dedes  tak bisa memendam air mata yang terus mengalir seperti pada awal ia memasuki Tumapel. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, bukan kebahagiaan akan tetapi saya membayangkan bahwa Dedes merasakan beban berat bertubi-tubi yang tiada habisnya.

Tunggul Ametung

Seorang perampok yang naik tahta berkat kemampuannya mempengaruhi orang lain. Diceritakan Tunggul Ametung seorang kejam yang tidak segan-segan membunuh orang yang menghalanginya. Selain kejam saya membayangkan Tunggul Ametung seseorang yang seenaknya sendiri, terbukti saat dia menculik Dedes untuk "dipaksa" menjadi seorang yang kelak akan melahirkan bakal calon pemimpin Tumapel. Selain itu ia seorang yang serakah, karena seharusnya segala sesuatu harus ia setorkan ke Kediri akan tetapi ia timbun sendiri tanpa sepengatahuan orang lain. 

Menurut saya Tunggul Ametung sudah memiliki semua sifat duniawi yaitu harta, tahta, dan wanita yang mungkin sampai saat ini masih menjadi dambaan semua orang termasuk saya sendiri. Namun suatu saat karena akibatnya sendiri, orang lain banyak membecinya yang membuat Tunggul Ametung dikudeta bahkan oleh prajuritnya sendiri. Tak bisa berbuat banyak karena semua orang berusaha untuk merebut kekuasaan darinya, pada akhirnya ia mati di tangan prajuritnya sendiri yang bernama Buto Ijo.

Dang Hyang Logawe

Mungkin tak banyak nampak dalam cerita demi cerita, akan tetapi sekali ia muncul membawa dampak yang sangat besar pada masa depan Tumapel. Dang Hyang Logawe merupakan seorang Brahmana atau guru yang terhormat, akan tetapi ia tidak dihormati oleh Tunggul Ametung karena perbedaan keyakinan. Suatu saat mengetahui Dedes anak Mpu Parwa di culik oleh Akuwu, ia memerintahkan dan memberi kepercayaan kepada anak didiknya Arok untuk menyelesaikan semua permasalahan di Tumapel. 

Ibarat sebuah pertunjukkan wayang saya dapat membayangkan bahwa Arok adalah wayang dan Dang Hyang Lohgawe adalah dalang yang memainkannya. Menurut saya ia seorang guru yang sangat luar biasa karena mempunyai taktik kudeta yang bagi saya sangat cerdas. Taktik kudeta yang licik tapi cerdik. Berdarah, tetapi para pembunuh yang sejati bertepuk dada mendapati penghormatan yang tinggi.

Kesimpulan

Pada awalnya membaca novel ini mungkin membuat anda bingung, sebenernya apa yang akan di ceritakan oleh Pram? Akan tetapi pertanyaan tersebut akan terjawab dengan membuka halaman demi halaman. Saya kira awalnya akan menceritakan sebuah romansa percintaan Arok Dedes sesuai dengan judulnya akan tetapi secara keseluruhan novel ini akhirnya menggambarkan bagimana kudeta terhadap penguasa melalui taktik yang cerdas. Bahwa dalam merebutkan kekuasaan, sang aktor tidak perlu berlumuran darah untuk memperoleh sebuah kekuasaan. Masih relevan dengan situasi saat ini bahkan di Indonesia. Setujukah kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun