Mohon tunggu...
yuniar rosyidah
yuniar rosyidah Mohon Tunggu... Administrasi - Pembelajar

Pembelajar karya tulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Pungut, Tiri, Temon, Emas

19 Maret 2021   10:00 Diperbarui: 19 Maret 2021   10:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi memang indah, tak ada yang salah dengan mentari yang datang menyingsing  dari timur menyinari bumi dan segala isinya. Hamparan gunung dan hijaunya sawah ditambah dengan indahnya gemericik aliran air sungai nan jernih. Sejuk udaranya, kabut pagi masih terasa dingin dan sejuk. Sapaan pagi para petani dan pedagang yang sedang menuju pasar untuk mengais rezeki. semua aktivitas berjalan sesuai rutinitasnya. Yah itulah lingkungan tempat tinggal Anak temon(Temon). Kehidupan Temon juga sangat sederhana, perekonomiannya menengah kebawah. Temon terbiasa dengan kekurangan dan hujatan orang lain tentang lingkar kehidupannya. Perawakannya Besar, tidak terlalu tinggi, berkulit sawo matang dan Berbeda dengan Anak temon kehidupan anak tiri (Tiri) kehidupannya terbiasa dengan lingkungan perkotaan. Lingkungan tempat tinggal Tiri yang didukung teknologi, kemajuan transportasi dan kehidupan yang modern. Tiri merupakan anak yang pandai, cakap, tanggap, cekatan, dan tegas. Tiri adalah anak yang berada secara ekonomi dan pendidikannya terjamin oleh keluarganya. Tiri juga anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Perawakannya Besar tinggi dan tampan. Lain cerita dengan kehidupan Anak Pungut (Pungut) yang kehidupannya penuh perjuangan, Pungut memiliki lima saudara empat kakak dan satu adik. Kehidupannya secara ekonomi serba terpenuhi namun pungut seringkali harus berusaha sendiri dengan kehidupannya. Perawakannya besar, putih dan tidak terlalu tinggi, dan cantik. Pungut tinggal dilingkungan perkotaan dan terbiasa dengan tetangga yang rumahnya berdempetan, tidak memiliki halaman.  Pungut merupakan anak yang tanggungjawab, tegas, humanis, dan fleksibel. Nah yang terakhir ini Anak Emas (Emas) kehidupannya serba misterius, perawakannya putih kecil tinggi dan populer dengan ketampanannya. 

Pertemanan berawal dari Temon dan Tiri di terima di universitas yang sama dan jurusan yang sama. Hampir selama satu tahun menjadi mahasiswa Temon dan Tiri tidak saling mengenal karena Temon merupakan anak yang pendiam sedangkan Tiri anak yang aktivitas sosialnya tinggi. Pertemuan antara Temon dan Tiri berawal dari perlombaan yang mereka ikuti di tingkat Universitas. 

"Hai.."sapa Tiri pada Temon

"Hai.."balas Temon

Keduanya terdiam.. Yaah memang Temon bukan anak yang banyak bicara dengan orang yang baru dikenalnya. Akhirnya Tiri memulai percakapan kembali. 

"Kamu jurusan apa?" Tanya Tiri

"Aku jurusan Ekonomi" jawab Temon

"Lhaaa,,," Jawab Tiri kaget. Dia merasa telah mengenal seluruh temannya satu jurusan dengan jiwa sosialnya yang tinggi.

"Kenapa? Apakah aneh? "Jawab Temon

"Bukan,,, bukan begitu kak tapi kita se jurusan lho" jawab Tiri

"Oh ya... " jawab Temon

"Apa hanya itu saja jawabanmu? " Tanya Tiri

"Namamu siapa? " Temon tidak menjawab namun langsung berbalik tanya tanpa ekspresi

"Namaku Tiri.. Kamu? tanya Tiri

"Namaku Temon"Jawab Temon

Pembicaraan mereka berhenti sampai disana dan hening. Dalam benak Tiri terbesit aneh melihat kelakuan Temon yang menurutnya tidak umum dia temui. Kegiatan lomba telah usai dan Temon sudah tak terlihat lagi di sekitar tempat lomba. Tiri mencari Temon untuk mengajaknya keluar supaya bisa akrab namun hasilnya nihil. Berangkat dari rasa penasaran Tiri terus mencari tau tentang Temon dari teman-temannya. 

***

Saat di lorong ruang kelas perkuliahan Temon mendapati dirinya mendadak gugup saat akan masuk dalam kelas. Dia tetiba mundur dan hendak pulang namun dia secara tidak sengaja menabrak Tiri yang terburu-buru karena terlambat masuk kelas. 

"Braaaak..." Suara tabrakan temon dan Tiri

"Ciyeeeee...."Suara teman satu kelas Temon dan Tiri pada kelas Ekonomi Indonesia. Sontak wajah mereka memerah dan tersenyum malu bercampur sakit dan nano nano. 

"Maaf saya tidak sengaja"Kata Temon

"Bantu aku berdiri" sambil mengulurkan tangan meminta bantuan Temon

"Santailah Temon aku yang menabrakmu tadi dan kenapa kamu berjalan mundur?"Tanya Tiri

"Entahlah aku tak berniat ikut kelas ini, aku ingin ikut kelas Administrasi saja" jawab Temon

"Sudahlah,, Kamu ndak nyaman sama keadaan saja perlu adaptasi. Ingat jangan lama-lama kalau mau adaptasi. Ayo masuk.. " Ajak Tiri

"Hmmm.. iya"jawab Temon

***

Kelas Ekonomi Indonesia telah usai. Seluruh mahasiswa meninggalkan kelas, namun Temon terdiam dan saat kelas hening tetiba dia menunduk dan menangis. Rasa penasaran Tiri semakin menjadi ketika Temon tak kunjung keluar kelas. Tiri tetiba teringat dengan perilaku Temon yang begitu pendiam dan minim berbicara. Tiri kembali ke kelas dan meminta temannya meninggalkannya terlebih dahulu. 

"Heyy.. Temon.. Are you okey?"tanya Tiri

Sambil mengusap air matanya dia mencoba supaya terlihat baik-baik saja dan menjawab "Hey.. Kenapa kau kembali? Apa ada yang tertinggal? Tanyanya balik

"Iya,, aku mau ambil yang ketinggalan di kelas"Sambil memegang pundak Temon

"Iya kamu temanku,, apa yang membuatmu sedih dan menutup diri dengan yang lain?" lanjut Tiri

"Semuanya baik-baik saja, ayoo.." Jawab Temon

Akhirnya mereka pulang bersama, Tiri mencoba menghibur Temon yang sepertinya masih dalam masalah yang membuat raut mukanya sedih. Temon tidak terlalu membuka apa yang terjadi padanya, namun dia merasa terhibur oleh perilaku Tiri terhadapnya yang selalu mencoba melucu namun ddia selalu garing. 

***

Pengumuman lomba yang diikuti Temon dan Tiri telah keluar. Terbukti dong hasil pemenangnya adalah Tiri. Yaah wajar dia pandai dan pengalaman dalam organisasi juga luar biasa. Pokoknya si Tiri ini anak yang Luar biasa bagus prestasinya. Temon segera mencari Tiri dan menyampaikan berita bahagianya. sontak teman-teman Tiri kaget dengan perilakunya yang mencari-cari Temon. 

"Eh sejak kapan dekat sama si Temon?" tanya Emas. Emas ini adalah teman offering Tiri pada kelas Ekonomi Indonesia

"Kenapa?"tanya Tiri balik kepada Emas

"Ya Gapapa aku tanya aja" Sahut Emas

"Ya sudah aku sudah menjawabnya tadi" Jawab Tiri

"Selalu begitu kamu ini" Jawab Emas sambil tersenyum nyengir

Tiri memang tidak terbuka tentang dirinya kepada orang lain namun dia ramah dan asyik diajak komunikasi.

Bagaimana kelanjutannya. 

Kalau banyak yang like bakal aku lanjutin.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun