Mohon tunggu...
yuniari nukti
yuniari nukti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger Lifestyle domisili di Surabaya

Saya Blogger berdomisili di Surabaya dan ngeblog sejak 2010 di www.yuniarinukti.com. Menyukai dunia tulis menulis. membaca dan bermain game

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kompasiana Onloc Pabrik Campina Surabaya, Es Krim Legendaris Indonesia

2 Agustus 2018   19:22 Diperbarui: 31 Agustus 2018   22:17 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian besar dari kita pasti nggak asing dengan Ice Cream merk Campina. Ternyata, perusahaan Ice Cream Campina dimiliki oleh orang Indonesia yang sejak awal berdiri berpusat di kota Surabaya, lho. Meski sudah berdiri sejak tahun 1972 dan telah berubah menjadi perusahaan publik berstatus Tbk, Ice Cream Campina masih setia menjadi perusahaan milik Indonesia!

Kalau ngomongin ice cream, yang ada dibenak kita adalah krim dingin tersaput es nan lembut dengan aneka rasa yang ketika menyentuh lidah terasa maknyus nikmatnya.

Selasa, 31 Juli 2018, saya bersama rekan Kompasianer diberi kesempatan mengunjungi PT Campina Ice Cream Industry Tbk yang beralamat di Jalan Rungkut Industri 2 No. 15, Tenggilis Mejoyo, Surabaya.  Kunjungan kami selain mengenal lebih dekat dengan Campina, Es krimi Legendaris Indonesia, kami juga diajak melihat langsung proses produksi ice cream.

Tidak mudah, lho, masuk ke dalam pabrik ice cream Campina. Karenas basis perusahaan makanan dan minuman, sebelum masuk ke dalam pabrik, tangan dan seluruh anggota tubuh harus dalam keadaan bersih. Sekalipun hanya bertemu dengan Customer Service.

dokpri
dokpri
Jam 9 tepat, seluruh peserta Kompasiana Onloc antri untuk membersihkan tangan menggunakan hand sanitizer yang telah disediakan tepat di depan pintu masuk. Tapi sebelumnya kami di briefing dulu aturan ketat di dalam pabrik, antar lain:
  • Wajib mengenakan kaus kaki dan sepatu
  • Wajib mengenakan baju bersih untuk menjaga kotoran tidak terkontaminasi produk ice cream
  • Menggunakan jalur pejalan kaki yang telah disediakan
  • Masuk ke dalam toilet harus berkaos kaki dan mencuci tangan hingga bersih

Selebihnya dilarang foto-foto. Tapi di beberapa lokasi masih boleh kok mengambil gambar.

Sejarah Ice Cream Campina

dokpri
dokpri
 Hidangan es krim mulanya dikenal oleh Bangsa Persia pada tahun 400 SM. Mereka membuatnya dengan cara menyiramkan jus anggur di atas semangkuk salju untuk hidangan sang raja.

Seiring waktu berjalan bangsa arab menggunakan susu sebagai bahan utama ice cream dengan gula sebagai bahan pemanisnya dan air mawar, buah-buahan kering, serta kacang-kacangan sebagai toping ice cream. Agaknya ini lebih lezat, deh, ketimbang memanfaatkan salju sebagai es krim, haha..

Di Indonesia sendiri, budaya makan ice cream mulanya dibawa oleh bangsa Belanda pada jaman kolonial. Walaupun pada masa itu tidak semua masyarakat kita bisa menikmati es krim. Boro-boro makan es krim, buat makan nasi aja masih mikir-mikir, yaa..

dokpri
dokpri
Pada 22 Juli 1972 Bapak Darmo Hadi Pranoto bersama istrinya berinisiatif membuat ice cream di garasi rumahnya di jalan Gembong Sawah untuk menyenangkan anaknya. Berawal dari usaha keluarga, bisnis ice cream Pranoto terus berkembang.

Tahun 1994, usaha CV Pranoto berubah menjadi PT Campina Ice Cream Industry. Pengalaman Campina yang terus berinovasi menyuguhkan es krim lezat dan berkualitas telah menghasilkan produk yang dapat dinikmati oleh seluruh anggota keluarga Indonesia.

Jenis-jenis Ice Cream Campina

dokpri
dokpri
Sebelum melihat proses produksi ice cream Campina, seluruh peserta Kompasiana OnLoc dikenalkan dulu jenis-jenis ice cream Campina yang ada di pasaran. Ternyata banyak juga, lho. Ada sekitar 80 jenis, woww!

Ice Cream Campina terbagi dalam 3 kategori, yakni:

  • Impulse

Ice Cream jenis ini yang umum kita lihat di minimarket, supermarket, hingga hypermarket. Terdiri dari segmen anak-anak, remaja, hingga dewasa.

Macam-macamnya adalah Hula Hula, Tropicana, Concerto, Luve, Gold Ribbon, Heart, Petit, Happy Cow, Sponge Bob, Fantasy Lobu, dan Ninja.

  • Take Home

Ice Cream ini memiliki kemasan Family Pack yang disimpan dalam wadah-wadah. Seperti yang sering kita lihat di freezer Ice Cream supermarket, variannya meliputi Multi Flavour, Hula Hula dan Classics.

 Macamnya adalah Tubs Multi Flavour, Tubs Classics, Tubs Hula Hula, Es Krim Potong, dan Ice Cream Cake.

  • Bulk

Ice Cream ini segmennya kepada pemilik bisnis makanan dan minuman macam counter ice cream scoope, Pemilik industry makanan, hotel, restaurant dan cafe.

Ice Cream jenis ini dijual dalam kemasan 5 liter dan 8 liter.

Melihat Proses produksi Ice Cream Campina

dokpri
dokpri
Ice Cream Campina diproduksi menggunakan mesin-mesin besar nan canggih. Meski begitu mereka tetap menomor satukan kebersihan dan keamanan. Pengambilan sample laboratorium dilakukan tiap satu jam sekali untuk memastikan bakteri 0%.

Ada banyak peraturan yang harus ditaati oleh karyawan Campina, seperti mengganti seragam tiap hari, tidak boleh makeup-an, tidak boleh menggunakan bedak tabur, tidak boleh memakai perhiasaan, kuku tidak boleh panjang, dan untuk laki-laki tidak boleh memelihara jenggot. Jadii, buat Yang Mulia Raja Jalal, mohon maaf Anda tidak boleh masuk ke pabrik Campina, ya!

'Tamasya' di Cold Storage

dokpri
dokpri
Dari sekian ruangan, saya tertarik berlama-lama di Cold Storage. Ademnya serasa berada di Kutub, ahaha..

Sebelum masuk ke dalam cold storage, kami diwajibkan mengenakan jaket tebal sebagai penghalau dingin. Suhu di dalam lumayan, hingga minus 26 derajat.

Tak sampai sejam masuk ke dalam cold storage, tangan saya sudah berkerut.

Bagaimana dengan karyawan Campina sendiri?

Mereka masuk ke dalam cold storage paling lama sejam. Sejam di dalam, sejam di luar untuk menetralisir suhu tubuh.

Cold Storage ini adalah gudangnya ice cream Campina. Dari cold storage ini, ice cream-ice cream Campina itu di kirim ke seluruh Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke.

CSR PT Campina Ice Cream Industry Tbk dan Pola Hidup Sehat

dokpri
dokpri
Sebagai perusahaan besar, PT Campina menyelaraskan perusahaan yang Eco Friendly. Sejak beberapa tahun ini, PT Campina mendukung petani jamur di daerah Karah Surabaya dan Malang. Jamur-jamur itu digunakan oleh PT Campina untuk membangun pola hidup sehat pegawai dengan menyajikan menu vegetarian di kantin pabrik Campina. Kemarin saya juga sempat makan di kantin Campina. Paling suka dengan sate jamurnya. Rasanya seperti daging..

Makan Ice Cream sepuasnya di Ruang Avatar

dokpri
dokpri
Kunjungan kami ditutup dengan makan ice cream sepuasnya di Ruang Avatar. Di sini, terdapat ruang makan dengan freezer berisi ice cream beraneka jenis yang bebas kami makan. Hmmm, sedaappppppp....

Walaupun makan ice cream bikin candu, saya kemarin cuma bisa makan 3 bungkus aja, huuu... kekenyangan makan jadi gak bisa makan banyak ice cream. Dan sekarang, sambil nulis ini lidah saya merasakan trecep-trecep nikmatnya ice cream Campina Tropicana..

dokpri
dokpri
Jam sudah menunjukkan angka 1.30, sudah saatnya acara Kompasiana OnLoc berakhir. Waah, acaranya seru bangeet. Semoga suatu saat nanti diadakan lagi program Kompasiana OnLoc di Surabaya supaya saya bisa mengikuti keseruannya lagi.

Akhir kata, terima kasih Kompasiana, terima kasih teman-teman Kompasianer atas keseruannya kemarin. Campina, Istimewa disetiap suasana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun