Setiap orang tua tentunya mempunyai tujuan yang sama dalam memondokkan anak- anaknya di pesantren, yaitu dengan tujuan agar anak- anak mereka memperoleh ilmu yang barokah sehingga bisa menjadi anak anak yang sholeh, sholehah, anak- anak generasi penerus yang mempunyai dasar- dasar ilmu agama yang kuat. Suatu istilah dalam dunia pesantren “Tabarukan” atau kadang juga disebut dengan “Ngalap Barokah” yaitu suatu aktivitas dalam bentuk ibadah yang mengharapkan barokah dari sang Kyai atau guru, sehingga dikemudian hari bisa mengembangkan agama islam ditengah- tengah masyarakat.
#AKHLAQ_MULIA
Tebentuknya akhlaq yang mulia pada sosok seorang santri menjadi sebuah icon atau ciri khas seorang santri. Kata akhlak yang dimaksud disini adalah suatu kebiasaan yang diwujudkan dalam bentuk kegiatan atau rutinitas yang biasanya di lakukan. Akhlaq sangatlah penting keberadaanya. Maka tak heran jika setiap orang tua berharap akhlak itu terbentuk dalam diri anak- anak mereka. Karena dengan hiasan akhlaqul karimah mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tak hanya pandai dalam ilmunya tapi juga berakhlak. Sehingga mereka dapat memuliakan kedua orang tuanya (Birul Walidain) dan juga guru- gurunya.
Karena jika dilihat pada fenomena saat ini, Masyallah. Anak- anak diluar sana yang telah rusak moralnya karena mereka telah lepas dari kendali orang tua. Sudah sangat rusak akhlak mereka. Seakan orang tua tak ada artinya bagi mereka. Mereka lupa akan siapa dirinya. Mereka lupa akan jasa orang tua mereka dan guru mereka. Hanya bangga dengan kepandaian mereka. Percuma saja jika pandai tapi tak berakhlak.
Bersyukurlah kita sebagai santri. Betapa besar kasih sayang orang tua kita. Mereka rela berpisah dengan kita demi mencetak pribadi kita menjadi lebih baik lagi. Di dalam pondok modern ada dua sistem pembelajaran. Mempelajari keagamaannya dan juga di dalam pondok itu juga mempelajari ilmu- ilmu umum juga. Pendidikan di pesantren ditujukan untuk mempersiapkan bakal-bakal calon pemimpin masa depan yang bukan hanya berwawasan luas di agamanya saja, tapi juga berwawasan luas di ilmu umum serta memiliki akhlak yang mulia. Jadi sosok santri itu tak seterusnya dipandang jadul dan kolot.
Jangan hanya menjadi orang yang sukses, tapi jadilah orang sukses yang berakal…
#KEMANDIRIAN_DALAM_HIDUP
Dinamika kehidupan yang penuh dengan tantangan dan persaingan saat ini menuntut setiap orang untuk mampu menghadapinya dengan sikap hidup yang mandiri. Namun, untuk memiliki kemandirian dalam menjalani proses kehidupan itu tidak mudah dilakukan. Karena memerlukan proses yang lama dan continue. Penanaman kedisiplinan di kalangan para santri antara lain dilaksanakan dengan mewajibkan para santri dalam mengikuti program kegiatan belajar yang telah terjadwal sesuai dengan tingkatannya, baik program pendidikan ma’hadiyah maupun kegiatan umum sebagai penunjang.
Pentingnya pembentukan sikap mandiri pada santri juga tampak dari pola hidup mereka yang berada dalam suasana kekeluargaan, kesederhanaan, dan kegotong- royongan. Suasana kehidupan yang demikian menempatkan pesantren sebagai lembaga pendidikan keagamaan yang mampu menanamkan sikap mandiri di kalangan santri.
#MENYONGSONG_MASA_DEPAN_GEMILANG
Salah satu unsur penting yang juga mempengaruhi di pesantren adalah alumni. Alumni juga membawa pengaruh atas keparcayaan masyarakat pada pesantren tempatnya diluluskan. Masyarakat memandang dan menilai pesantren itu dari lulusannya yaitu alumni. Maksudnya, kemampuan dan keunggulan pesantren dalam pengelolaan pesantren dalam program mengajar serta membimbing santri- santrinya dan mungkin ketidakmampuannya, itu akan terlihat dari kemampuan alumni- alumninya.