Mohon tunggu...
Rudy Setiawan
Rudy Setiawan Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa

Bermain sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 05 UNEJ Ajak Masyarakat Memanfaatkan Sampah Organik Rumah Tangga dengan Inovasi Budidaya Magot

20 Januari 2024   21:30 Diperbarui: 20 Januari 2024   21:31 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyaknya sampah organik di lingkungan tempat tinggal, sering sekali mengotori lingkungan sekitar. Sudah jamak diketahui sampah organik masih bisa dimanfaatkan jika dikelola dengan prosedur yang benar. Kondisi itu membuat Mahasiswa KKN Unej di Desa Sumbersalam Bondowoso memberikan pelatihan kepada masyarakat untuk memanfaatkan sampah organik. Bekerja sama dengan Kepala Dusun dan Kader PKK desa setempat, mereka turut ambil bagian dalam mengatasi persoalan sampah organik. Hal itu diimplementasikan melalui pelatihan budidaya maggot. Selain Kader PKK, program tersebut  dikerjakan bersama-sama dengan masyarakat untuk memperbaiki lingkungan dengan mengurangi volume sampah organik di sekitar.

Ahmad Zaki Naufal, Koordinator KKN Unej di Desa Sumbersalam menjelaskan BUMDES (Budidaya Maggot Desa) ini merupakan program kerja KKN Unej kelompok 5, yang dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah sampah di Desa Sumbersalam khususnya sampah organik. Bapak dr. Rasmono, selaku pemateri Pelatihan Budidaya Maggot Desa Sumber Salam  juga menjelaskan persoalan sampah ini sudah menjadi masalah nasional yang prioritasnya harus segera diatasi namun kurangnya kesadaran dari masyarakat itu sendiri.

Pelatihan BUMDES dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang masalah sampah. Salah satu metode pemanfaatan rumah tangga adalah dijadikan pakan maggot. Maggot sendiri ialah belatung Lalat Tentara Hitam (black soldier fly/BSF) yang memakan sampah organik basah. Dengan menerapkan budidaya maggot, dapat menghasilkan lingkungan ramah sampah, yang mana dalam prosesnya budidaya maggot ini sampah yang sudah dipilah dijadikan pakan maggot. Hasil dari budidaya maggot selain dapat mengatasi masalah sampah juga dapat menjadi rupiah, dimana maggot yang dijadikan pelet ikan atau unggas dapat dijual.

"Banyak ilmu yang saya dapat, awalnya saya sangat benci sekali dengan sampah ini, dari baunya saja saya sudah mau muntah. Ketika proses pembuatan maggot tadi, dari sampahnya saya lihat maggotnya yang kecil sudah merinding. Tapi, kalau sudah dengar pemanfaatan maggot itu bagaimana kelebihannya, saya merasa ingin mencoba, ini sama prakteknya itu bagus sekali sampai membawa alat. Jadi kami tahu bagaimana proses awal mula sampai tahap pembuatannya  dan kita tahu karena prakteknya langsung nyata. Harapannya kedepan, semoga Desa Sumbersalam ini memang betul-betul memanfaatkan sampah dengan baik." ujar Sitti Hanna selaku kader PKK Desa Sumber Salam.

Dengan adanya pelatihan budidaya maggot yang dilaksanakan pada 20 Januari 2024 di Balai Desa Sumbersalam, dr. Rasmono dan mahasiswa KKN Unej berharap agar program budidaya maggot ini diberlakukan di desa Sumber Salam untuk seterusnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun