jika kita melihat perkembangan teknologi, penduduk, persaingan hidup dan banyak hal. kita akan melihat tingkat stress yang sangat tinggi di masyarakat khususnya anak-anak dan remaja. Sehingga remaja generasi z ini banyak yang terkena penyakit mental seperti : panik attack, depresi, bipolar bahkan skizofrenia.Tekanan dan masalah apa saja yang dihadapi para remaja dijaman sekarang ini ?Â
dilansir dari sumber klik.dokteradalad dihadapi para remaja di jaman sekarang ini sangat banyak, bisa kita ambil contoh misalnya : tugas sekolah/kuliah/ bully/perundungan, keluarga dan factor lingkungan lainnya. Dan disaat anak menghadapi tekanan karena masalahnya, terkadang anak hanya diam saja atau bercerita ke teman. Ada pula teman memberikan solusi yang kurang baik dan akan berdampak buruk pada anak yang mempunyai masalah tadi.Â
Bahkan yang menyedihkan lagi, jika anaknya sudah terkena mental, ada beberapa orang tua yang mengajak anaknya untuk berobat ke paranormal atau dukun, yang berakibat mental atau psikis anak ini makin parah.Perhatian pemerintah terhadap kasus penyakit mental pada anak atau remaja juga kurang diperhatikan dengan baik. Contoh seperti tawuran dan bullying. Masalah tawuran dan bully sudah terjadi beberapa tahun yang lalu dan belum bisa dicarikan jalan keluarnya atau solusinya. Dampak dari bully atau tawuran ini sangat berbahaya untuk psikis dari korban dan pelaku. Banyak dampak yang ditimbulkan dari masalah bully dan tawuran. System pendidikan atau kurikulum pendidikan juga kurang baik dan bahkan cenderung diganti - ganti, dan secara tidak sadar akan menyebabkan kekecewaan yang besar dari para siswanya.Â
PENYEBAB REMAJA GEN Z TERKENA PENYAKIT MENTAL
Kondisi atau situasi di sekarang ini, penyebab remaja Gen Z banyak terkena penyakit mental seperti : Bully, perundungan, keluarga, ekonomi, social dan lingkungan. Adapun penjelasan dari penyebab remaja GEN Z Yang Terkena penyakit mental adalah, sebagai berikut :
1. Bully / Perundungan
Perundungan atau bullying adalah perilaku tidak menyenangkan baik secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata maupun dunia maya.Perundungan juga membuat seseorang merasa tidak nyaman, sakit hati dan tertekan ,baik dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok.Dampak dari bully atau perundungan masuk ke dalam kasus pidana dan ini sudah banyak contoh di pemberitaan televisi atau media social.
2. Masalah keluarga
Masalah keluarga juga bisa menyebabkan remaja Generasi Z terkena penyakit mental. Nah Apa saja masalah yang dihadapi oleh para remaja generasi Z didalam sebuah keluarga :
1. orang tua yang sering bertengkar
2. perceraian
3. orang tua yang memaksakan kehendak terhadap anaknya
4. kekerasan terhadap anak oleh orang tuanya
5. kekecewaan anak terhadap orang tuanya.
Masalah - Masalah yang dihadapi oleh para remaja gen z di dalam rumah tangga ini sering kita temukan. Dan terkadang banyak remaja generasi Z ini mencoba untuk keluar dari masalahnya. dengan melakukan hal-hal yang negatif bahkan cenderung ke arah pidana seperti menggunakan narkoba.
3. Masalah di Sekolah / Kampus
Tekanan di dalam dunia sekolah / kampus juga sangat berdampak kepada mental remaja generasi Z. kenapa bisa berakibat kepada mental remaja generasi Z ? karena pendidikan sekarang kurang sesuai dengan karakter budaya remaja Bangsa Indonesia.
4. Masalah Lingkungan
Masalah lingkungan juga salah satu dari penyebab remaja generasi Z terkena penyakit mental. Untuk remaja yang tinggal di daerah perkampungan atau padat penduduk, hampir sebagian hidupnya keras karena harus bertahan hidup. Dan itu berpengaruh dalam pola pikir, sehingga jika ada remaja generasi Z yang mempunyai mental yang lemah akan mengalami ketakutan dalam bersosialisasi bahkan bisa terbawa arus untuk melakukan hal-hal yang tidak baik.
BAGAIMANA MENGATASI /MTERHADAP REMAJA GENERASI Z ?
Untuk mengatasi penyakit mental yang ada di kalangan remaja generasi Z, banyak cara dan dukungan dari berbagai pihak.
Adapun cara mengatasinya adalah sebagai berikut :
1. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
2. Orang tua dan sekolah harus lebih sering mengenalkan tentang Etika, Akhlak, Adab dan Budaya Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang ramah tamah dan berbudi luhur.
3. Orang tua jika memberikan pendidikan ke anak, disarankan tidak menggunakan kekerasan fisik atau kekerasan verbal.
karena dengan adanya metode mendidik dengan kekerasan,anak akan menjadi pendiam atau akan melawan.
sebaiknya mendidik ke anak harus tegas tidak dengan kekerasan sehingga nantinya anak akan bisa menghormati orang tua bukan takut terhadap orang tua.
4. Pemahaman Agama harus lebih ditingkatkan lagi di kalangan remaja generasi Z
5. Buatlah Mindset dan pola pikir ke anak kuntuk bisa mengejar prestasi, baik itu prestasi akademik maupun non akademik.
6. Perkenalkan anak terhadap hal-hal yang tidak baik dan memberikan alasan serta dampak-dampaknya. Seperti : pergaulan bebas, seks, miras, tawuran dan lain-lain.
Demikian penjelasan bagaimana kita bisa mengantisipasi, agar ,anak kita terhindar dari penyakit mental.Â
Menurut data KPAI, kasus bullying/ perundungan mencapai angka 6 juta kasus selama Tahun 2022 di Indonesia. Dari kasus tersebut bahkan ada yang meninggal dunia dan banyak yang mengalami trauma.
Berikut kesimpulan dari permasalahan yang dihadapi oleh remaja generasi Z :
1. Dampak dari bully/perundungan, tekanan hidup ( masalah keluarga, lingkungan, dan lain-lain ) tidak bisa dilihat di waktu itu juga. Tapi akan terlihat setelah sekian Tahun. Seorang anak akan mengalami perubahan dalam dirinya seperti : sikap, tingkah laku dan emosional.
2. Untuk mengatasi penyakit mental yang ada di remaja generasi Z sekarang, perlu dukungan semua pihak seperti Keluarga, pihak sekolah (guru), dinas Pendidikan dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Aparat Kepolisian, lingkungan tempat tinggal serta tokoh-tokoh pemuka agama atau adat. Dengan dilandasi komitmen dan niat untuk membuat remaja generasi Z menjadi lebih baik.
3. Â Keluarga dan sekolah harus lebih focus untuk mendidik bukan mengajar, anak-anak harus diarahkan untuk melakukan kegiatan yang positif kenapa ? jika anak mempunyai kegiatan yang positif, setidaknya bisa mengurangi pembullyan bahkan tawuran, karena anak akan fokus untuk mengejar prestasi.Â
4. Orang tua juga harus peduli dan perhatian kepada anak-anaknya. Seperti contoh : orang tua harus tahu, anaknya berteman dengan siapa, pergi kemana, kegiatan apa saja dan lain sebagainya.
Demikian kesimpulan yang kami buat, semoga kedepannya penderita penyakit mental di kalangan Remaja Generasi Z bisa berkurang jauh. Karena salah satu dari korban bully bisa jadi menjadi pemimpin. Bagaimana bawahannya jika pemimpinnya ternyata mempunyai penyakit mental ? bagaimana nasib Bangsa Indonesia jika ada para pejabat atau pemimpinnya ternyata terkena penyakit mental ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H