Saya baru 7 bulanan menjejakkan kaki sebagai blogger. Tergolong masih hijau memang tetapi saya menikmatinya seperti membuat roti panggang dengan keju ditengahnya. Isu-isu terbaru saya cermati dan menjadi opini blog. Walaupun demikian saya tidah mau terjebak menjadi "Blogger Renegade" blogger yang ngeblog karena memburu hadiah semata. Kalaupun saya mengikuti lomba-lomba blog, saya anggap sebagai variasi saja dan itupun hanya pada tema-tema tertentu yang sanggup saya uraikan.
Beberapa kali saya mengikuti lomba blog dan atas ijin-Nya saya masuk nominsi dan akhirnya berhasil sebagai pemenang. Kebanyakan hadiah yang saya dapatkan berupa uang dengan model transfer, sehingga secara teknis tidak membutuhkan jasa kurir alias expedisi.
Bulan lalu saya mendapat hadiah sebuah kamera prosumer Nikon L820 karena berhasil sebagai juara 2 dalam lomba blog tentang keindahaan wisata pantai Indonesia. Setelah dihubungi oleh penyelenggara, maka saya mendapat konfirmasi melalui FB Messenger kapan hadiah tersebut dikirim. Saya pikir pengiriman menggunakan jasa Pos Indonesia, tetapi ternyata tidak.
"Hai Yuni, hadiahmu sedang dalam pengiriman dengan ekspedisi JNE No. Resi CGKD2009207816**. Mimin minta tolong nih kalau barang sudah sampai di tempatmu, mohon konfirmasinya ya, dengan foto kamu bersama hadiahnya. Terima kasih sebelumnya"
Oh, ternyata hadiah dikirim melalui JNE (Jalur Nugraha Ekakurir). Sumpah, ini pertama kalinya saya mendapat paket melalui JNE. Saya malah bertanya-tanya untuk apa saya dikasih no resi, apakah sekedar sebagai informasi kalau hadiah itu sudah dikirim ? Bagaimana saya tahu kalau itu benar adanya, bagaimana kalau ditipu ? Ampunnnnn deh....dasar saya yang kacangan, saya letok aliaslelet teknologi he..he..he...
Akhirnya saya mengunjungi official website JNE - www.jne.co.id, barangkali No. Resi itu ada maksudnya, pikir saya. Eh, Ternyata benar. Terdapat fasilitas TRACE & TRACKING dalam website JNE. Fasilitas ini sebagai kontrol pengirim dan penerima untuk memantau sejauhmana barang kiriman tersebut berproses.
[caption id="attachment_372307" align="alignnone" width="613" caption="Doc. Pribadi"]
"Ting tong...tuing..tuing..." Bunyi bel pintu depan berbunyi.
"Selamat Siang Ibu, apa betul ini rumah Ibu Yuni Andriyani ?" Tanya seorang laki-laki muda berpakaian seragam dengan ramah. Oh, dari JNE nih, pikirku. Saya lihat mobil box berbranding JNE diparkir di depan rumah.
"Oh iya Mas, saya sendiri." Jawabku
"Maaf, Ibu dapat paket kiriman dari Jakarta. Silahkan ini barangnya dan ini surat pengantarnya" Kata laki-laki tadi sambil menyerahkan paket barang yang dimaksud. Anak saya Arya yang menerima kemudian diserahan kepada saya. Setelah bicang-bincang sejenak, saya mengucapkan terima kasih dan petugas JNE pun berlalu.