Awalnya saya hanya memberi komen pada thread Wahyu Susilo tersebut. Saya tidak menduga dimuat oleh sebuah portal on line berjejuluk: odiyaiwuu[dot]com. Saya membayangkan sebuah "puisi Tuhan" dalam menyambut JokPin. Bisa jadi juga puisi Joko Pinurbo (karena di alam "sana" siapa tahu Tuhan dan Manusia itu jadi satu).
Saya tulis begini,
(membayangkan puisinya almarhum JP)
Tuhan sedih menyaksikan hamba-Nya,
terbujur diam tanpa celana,
hanya berbalut doa dari teman sejawatnya.
Tuhan lalu menawari
-dan berbincang dalam basa Jawi
"Pas ora Jok?"Â Jokpin diam saja.
"Jok, pas ora?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!