Jadi tabloid Monitor ini me-monitor TV dan radio. Ada susunan acara TV, dan sinopsis cerita yang bakal ditayangkan nanti. Pada edisi-edisi berikutnya, ada tambahan slogan "sher" dan "lher".Â
Saya yakin itu ulahnya mas Wendo, mengingat tingkat kreativitas beliau. Kata sher dan lher untuk menggambarkan liputan terkait artis perempuan dan foto-fotonya.Â
Sebenarnya tidak hanya artis, olahragawan juga pernah jadi cover-nya. Saya ingat waktu itu Elyas Pical (petinju ) di masa puncaknya menjadi cover depan tabloid ini.Â
Judulnya, "Beta cuman cium cium ...pyar", yang intinya mengutip jawaban Ely Pical saat ditanya bagaimana kalau pacaran.
Sedangkan "pyar" sendiri melukiskan tinju Ely Pical saat latihan, dengan merangsek sansak air, pas ditanya wartawan soal pacaran tadi, dan "pyar" plastiknya pecah.
Monitor ini laku keras, dari semula terbit seminggu sekali, menjadi 2 (dua) kali dalam sepekan.
Lalu saat saya SMP, Monitor memunculkan adik kandung berupa majalah, yaitu majalah Senang. Masih dikomandoi bung Wendo juga (selain Monitor, bang Wendo juga wartawan majalah remaja Hai).
Majalah Senang cenderung memuat keunikan-keunikan manusia, biasanya terkait rekor yang mampu diciptakan wong Indonesia. Majalah Senang terbit di hari Jumat.
Ketika di puncak kariernya, setahu saya naskah sinema elektronika atau sinetron juga digarap pak Wendo. Waktu itu stasiun televisi baru ada TVRI. Namun beliau ini asli Solo, dan suka ndhagel termasuk plesetan, yang dimasukkan dalam naskah sinetron.
Pernah suatu saat sinetron siang hari TVRI, pada hari Minggu, mengambil judul: Sapi'i.
Ceritanya, Sapi'i adalah nama pemuda desa yang memelihara sapi. Sapi'i diceritakan sebagai pemuda yang kurang genap, meski cuma sedikit. Waktu itu ada program pemerintah terkait inseminasi buatan, jadi sapi betina tanpa perlu penjantan bisa halim, #eh hamil.