Tahun 1996, kita berjaya dalam dalam merebut Thomas dan Uber, namun dalam perebutan medali Olimpiade Atlanta 1996 kita "hanya" mendapat 1 (satu) emas. Tahun 2000, kita menjuarai Thomas cup, kemudian di Olimpiade Sidney 2000 meraih 1 (satu) emas. Tahun 2004, kita gagal Thomas (dan Uber) namun bisa mendapat satu keping emas. Tahun 2008 gagal di beregu namun masih mendapat emas Olimpiade Beijing. Tahun 2012 gagal dua duanya. Tahun 2016 mendapat emas di ganda campuran (yang tidak turun di Thomas/ Uber tentu saja), sedangkan Thomas sempat mencapai final.Â
Tentunya para mantan pemain yang pernah meraih emas olimpiade, dan sekarang ada yang menjadi pelatih Pelatnas, menyadari hal ini. Planning yang tepat (mungkin bisa dimulai dari sekarang) akan sangat membantu mewujudkan perihal target tersebut. Juara thomas cup, dan meraih medali olimpiade. Kalau perlu now pilih manajer teamnya, untuk konsen dalam setahun ini. Soalnya ....sudah terlalu lama menunggu juara beregu. Tujuh belas tahun bo'. Yang jelas: kita punya stok yang excellent, superb, briliant, tremendous yang intinya luar biasa. Namun diperlukan maintenance agar bisa menjadi puncaknya saat perebutan piala Thomas 2020 nanti. Semoga sukses, jayalah bulutangkis indonesia