"Njenengan isih mikirke bab Bercukur ya mas Kesot ...."
"Iyo mbak, aku takon mrono mrene gak ono sing nyaut"
"Oh iyo anakmu ragil onok PR jare mas, "Sang istri beranjak berdiri untuk memanggil anak bungsunya, "Raammm ...sini nak ...katanya ada PR. Mumpung bapakmu longgar nih Le".
Sambil lari tergopoh gopoh si bungsu menyahut, seakan sudah ketemu jawaban atas PR-nya: Bersyukur bu ... bersyukur
"Hah, bersyukur .... Maksudnya?", Kesot dan istri agak terpengarah.
"Iya bersyukur Pak, Bu ... Arti bersyukur apa ", kata sang anak sambil buka buka bukunya.
"Hahaha bukan bercukur ya le... tapi bersyukur hyo," Kesot tertawa sambal mengusap usap rambut anaknya. Kesot merasa dirinya sudah menaruh rendah standar hidupnya, ini masih digoyang goyang lagi sama masyarakat yang lain. Kesot adalah pengkritik yang tulus, tanpa pamrih kekuasaan. Namun memang ada satu yang hilang, dia merasa tulisannya udah berkurang. Ngomong ke sana kemari lalu divideo, banyak lisannya, terlalu banyak cakap. Dulu Kesot sangat heroik, memasang sampai 4-5 mesin ketik di kamarnya posisi stand by. Dengan tulisan yang berbeda beda.
Kesot melanjutkan pengembaraan pikirannya. Kuputuskan, aku mau nanya Tuhan lewat sholat malam. Siapa tahu dalam kesendirian kami berdua, akan ada jawabannya. Nanti, ya nanti, di tengah sholat lail itu aku akan bertanya kepadaMu, "Semestinya yang bersyukur itu aku atas karunia masyarakat Indonesia ...ataukah masyarakat Indonesia yang bersyukur karena ada aku di tengah mereka ". Wallahu alam bissawab
Â
La in syakartum la azidannakum wala in kafartum inna adzabi lasyadid. "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni'mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni'mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Dan Musa berkata: "Jika kamu dan orang-orang yang ada di muka bumi semuanya mengingkari (ni'mat Allah) maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". (QS: Ibrahim:7-8). Â KETERANGAN: gambar cover di atas diambil dari https://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/13/073100520/yang.membedakan.barbershop.dengan.pangkas.rambut.tradisional. #cerpen #maskesot #bukan #markesot #bukanMarkesot #bukan_markesotBertuturLagi #maafCakNun maaf Cak Nun #ngapuntenCak
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H