5)Mengejar Ketertinggalan
Pertumbuhan ekonomi indonesia harusnya harus dikejar dalam berbagai sektor, salah satu cara untuk mengejar ketertinggalan itu adalah realokasi subsidi BBM. Karena dengan adanya penghematan ±Rp 100 Triliun,sangatlah mungkin indonesia membangun dan memperbaiki infrastruktur secara besar-besaran. Kasusnya mudah, di negara negara maju seperti U.S,china,jepang. Negara tersebut tercermin dari betapa luar biasanya Public Transportation di Negara Itu, seperti U.S memiliki 24 Jalur subway.China ditargetkan Memikiki 19 jalur subway, dan Jepang Memiliki 13 jalur subway. Pemerintah telah menargetkan untuk menyelesaikan proyek MRT(Mass Rapid Trans) di jakarta dan di beberapa provinsi besar di indonesia yang Hanya membutuhkan Rp 4 triliun saja tiap tahunya dengan asumsi setiap proyek memerlukan waktu 5 hingga 6 tahun penyelesaian.
Dengan demikian, sangatlah jelas mengapa subsidi BBM harus dihapuskan di indonesia. Hal ini dianggap menjadi salah satu solusi untuk mempercepat pertunbuhan ekonomi Indonesia.dengan adanya pengumuman kenaikan BBM senin lalu, IHSG menguat dari Rp 5,050 menjadi Rp 5,100. Hal ini merupakan sinyal positif dari investor asing maupun lokal karena mungkin saja mereka berasumsi dengan adanya realokasi subsidi BBM, Indonesia akan melakukan Pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Sehingga hal ini lah yang membuat para investor mau menanamkan modal di Indonesia.
Akan tetapi, selalu ada kontra setiap kebijakan yang dihasilkan. Yang menjadi ironis, dengan adanya realokasi BBM yang harapanya akan menimbulkan dampak postif bagi ekonomi indonesia ternyata tidaklah didukung oleh masyarakat negri ini sendiri.terjadi banyak aksi demo dan perusakan fasilitas umum dengan tidk jelasnya acuan mengapa mereka menolak kebijakan ini.Hal ini sangatlah lucu.Kita seharusnya sebagai sesorang yang berpendidikan dan dituntut kritis terhadap fenomena di negri ini, Akan tetapi, kritis bukanlah suatu acuan kita untuk mengritisi kinerja Pemerintah tanpa data dan bukti. Sebaiknya kita melihat gejala realokasi BBM ini dari berbagai sudut pandang bukan menutup diri karena terpengaruh oleh kalangan yang asal menjegal kinerja pemerintah tanpa adanya dasar yang kuat. asal Kebijakan itu baik untuk rakyat apa salahnya kita mendukung? Dalam bertindak pun sebagai akademisi maupun mahasiswa seharusnya dituntut untuk melihat peristiwa berdasarkan data.Pemaparan diatas merupakan salah satu ilmu yang saya dapatkan selama hampir satu semester,dan Hal Itulah yang mebuat saya mengapa pro dengan kebijakan realokasi BBM. Karena semua itu berdasarkan fakta yang disusun oleh data, bukan berargumen tanoa adanya data yang kuat dan sumber yang jelas.dan Harapanya,Tulisan ini dapat memberikan informasi baru skelumit alasan atau pandangan saya dan teman-teman  untuk membukakan pemikiran baru bagi kalangan yang kontra mengenai kebijakan ini.
Salam,Mahasiswa Indonesi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H