Mohon tunggu...
yuniana rizki
yuniana rizki Mohon Tunggu... -

Accounting student of Universitas Gadjah Mada.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Realokasi Subsidi BBM yang Tepat

20 November 2014   05:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa subsidi BBM perlu dihapuskan dari anggaran APBN kita?Sebelumnya saya bukan bermaksut untuk menjadi orang yang sok tahu dan sok pahlawan yang membela pemerintah mengenai kebijakan ekonomi yang dikeluarkan mengenai kebijakan ekonomi yang baru saja dikeluarkan dalam rangka penghapusan Subsidi BBM(subsidized petrol price).Akan tetapi setidaknya saya akan memaparkan apa yang saya dapatkan dari mata kuliah Perekonomian Indonesia selama hampir satu semester ini yang diampu oleh salah satu orang ahli ekonomi(economist) di Indonesia,bapak A Tony Prasetiantono(Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik UGM). Dan Sejujurnya saya juga merasa miris mengapa begitu banyaknya orang-orang di negri ini yang mendemo mengenai kebijakan kenaikan harga BBM atas penghapusan subsidi BBM.padahal jika kita berkaca mengenai data apa saja yang kita punya dan mengapa pemerintah melaksanakan kebijakan ini kita seharusnya turut berbahagia,setidaknya pemerintah memiliki ruang fiskal ± Rp 100 Triliun,seperti apa yang dikatakan oleh MenKeu, bapak Bambang Brojonegoro.Angka Ini Bukanlah angka yang sedikit,dengan hemat sebesar Rp 100 triliun tiap tahunya,pemerintah sangatlah bisa berbelanja infrastruktur secara besar-besaran,menutup defisit transaksi berjalan negri ini dan mulai mengalihkan masyarakat dari konsumtif menjadi masyarakat yang produktif.Agar masyarakat tidak selalu dimanjakan oleh subsidi dan Imbasnya akan menaikkan pertumbuhan ekonomi(Economic Growth) yang ditaksir 5.8% pada asumsi dasar penghitungan makro APBN 2015, yang pada tahun ini pertumbuhan ekonomi ditaksir hanya sebesar 5.5% pada APBNP 2014 hingga akhir tahun.dan Semua pihak mengharapkan adanya sinyal positif untuk pertumbuhan ekonomi di tahun selanjutnya dengan adanya realokasi subsidi BBM .

Dua hari yang lalu (17/6) pukul 21.00 wib pemerintah mengumumkan secara resmi mengenai kenaikan harga BBM sebesar Rp 2.000/liter dari yang awalnya premium yang mendapatkan subsidi hanya Rp 6.500/liter dan kini menjadi Rp 8,500/liter. Sebenarnya ini merupakan salah satu langkah awal yang sangat bijak untuk menjadi batu loncatan Perekonomian Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Mengapa subsidi BBM perlu dihapuskan?inilah 5 overview ekonomi di Indonesia:

1)Perekonomian Indonesia mengalami banyak tekanan

Langkah untuk menghapus subsidi BBM ini  dengan menaikkan harga Rp 2000/liter  bukanlah langkah yang tiba-tiba diambil oleh pemerintah. karena sebelum muncul desas-desus mengenai kenaikan harga BBM di negri ini, bapak Presiden Jokowi sebelumnya telah menghadiri KTT CEO APEC Summit di Beijing yang sangatlah memilik kesempatan untuk mengenalkan perekonomian indonesia kepada chief executive officer perusahan besar dari berbagai negara.salah satu pemaparanya adalah akan adanya penghapusan subsidi BBM yang selama ini di alokasikan sebesar Rp 350 triliun dari jumlah APBN  Rp 1077 triliun.Dengan keadaan sebelumnya perekonomian  Indonesia mengalami defisit anggaran berjalan sebesar USD 27 triliun, sedangkan indonesia hanya memiliki ± Rp 110 triliun cadangan devisa.sehingga jika dalam jangka panjang defisit berjalan ini diisi oleh devisa negara saja, maka lambat tahun cadangan devisa indonesia akan habis.

2)Anggaran Subsidi BBM sangatlah tidak proporsional

Pada tahun-tahun sebelumnya anggaran subsidi di Indonesia cenderung meningkat tiap tahun. Besar anggaran APBN tahun ini hanya Rp 1,077 triliun, sedangkan subsidi BBM sebesar Rp350 triliun. Sangatlah jelas angka ini tidaklah proporsional untuk negara berkembang yang mengejar pertumbuhan ekonomi yang diharapkan terus meningkat, padahal biaya piala dunia di Brazil kemarin hanya ± USD 15 miliar yang setara dengan ±Rp 170 triliun. Bayangkan Saja, sebenarnya Indonesia bisa menjadi tuan rumah piala dunia kira-kira 3 kali berturut-turut dengan anggaran subsidi BBM satu tahun ini saja.

3)Indonesia Bukanlah Negara dengan cadangan minyak dunia terbesar!

Indonesia dahulu Pernah memiliki  1,5juta barel cadangan per hari, namun pada tahun 2011 indonesia hanya memiliki cadangan  902,000 ribu barel per hari.hal ini menunjukkan adanya penurunan yang sangat drastis terhadap cadangan minyak kita. Indonesia saat ini menduduki Peringkat 27 di dunia. Yang berarti indonesia bukanlah negara yang kaya akan minyak. Padahal dengan asumsi, cadangan belum tentu di eksploitasi seluruhnya. Sedangkan di peringkat 5 adalah Kuwait yang memiliki 101,5 milyar barel.Dapat diaimpulkan, mulai saat ini masyarakat indonesia harus menjadi masyarakat yang mandiri dan tidak dimanjakan oleh subsidi.Karena sudah sangat jelas, indonesia tidak memiliki cadangan khusus untuk mensubsidi BBM ke masyarakat.karena indonesia bukanlah negara yang kaya akan minyak.

4)Missalocation Of subsidies

sangatlah salah kaprah jika ada presepsi subsidi BBM akan meringankan masyarakat Miskin. Karena faktanya, BBM subsidi di Indonesia tidaklah tepat sasaran. Karena 60% yang menikmati subsidi BBM adalah masyarakat dengan pendapatan menengah keatas(middle-upper Level of income),20% dinikmati Oleh orang kaya(the Richest)dengan mobil mewah yang ber cc besar dan tentunya merekalah yang diuntungkan,sedangkan Masyarakat miskin(the Poorest) hanya menikmati 20%dari su sidi BBM.hal inilah yang seharusnya di garis bawahi oleh semua orang mengapa harus adanya realokasi subsidi BBM dengan solusi lain pemerintah seharusnya menyalurkan secara langsung terhadap masyarakat golongan miskin.karena dengan adanya  subsidi, akan mencederai rakyat miskin (subsidies Hurt the poor)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun