Mohon tunggu...
Yunia Malviani Rollins
Yunia Malviani Rollins Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Admin

I love Science,, Playing Drums, Horror Movie, Fishing, Travelling, Cooking and Adventure

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Alasan Meningkatnya Depresi di Kalangan Mahasiswa Kedokteran dan Solusi Menguranginya

25 Juni 2024   11:15 Diperbarui: 26 Juni 2024   01:15 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jurusan kedokteran. (Sumber: Freepik/ benzoix via kompas.com)

Sudah menjadi rahasia umun di masyarakat bahwa menjadi dokter merupakan lambang kesuksesan seseorang, Bahkan pekerjaan idaman dan sangat dihargai semua orang.  

Ada beberapa pandangan  perihal menjadi dokter atau alasan mengapa  mata kuliah jurusan kedokteran menjadi idaman semua Mahasiswa bahkan beberapa  Mahasiswa mencoba keberuntungan untuk bisa lolos test masuk kedokteran.

Berikut beberapa alasan mengapa profesi dokter adalah idaman banyak orang :

1) Dokter dikenal menghasilkan banyak uang.  ( hal ini sudah menjadi hal umum bahwa menjadi seorang dokter bisa menjadi kaya dengan ekonomi yang selalu stabil ).

2) Dokter dianggap sebagai profesi terhormat dan membuat orang tua tampak seperti orang tua yang baik jika anaknya menekuni profesi tersebut.

3) Dunia selalu membutuhkan dokter. Tidak ada teknologi yang dapat menggantikannya karena tidak ada orang yang ingin mendengar bahwa mereka mengidap kanker melalui Laptop, itulah tingkat hubungan antarmanusia dan  mereka memiliki pengetahuan mendalam tentang kehidupan pribadi semua pasiennya

4) Menjadi dokter adalah profesi yang sangat dihormati dari semua kalangan .

5) Menjadi dokter seperti investasi jangka panjang, Walaupun biaya sekolah kedokteran mahal tetapi pasti akan bisa kembali modal dan melebihi ekspektasi.

6) Profesi dokter memiliki status sosial yang tinggi, dari Kalangan bawah hingga kalangan atas pasti membutuhkan dokter, karena pada dasarnya manusia memiliki tubuh yang lemah dan pasti akan jatuh sakit sekuat apapun manusia.

Tetapi sebagian orang tidak tahu dibalik semua itu, banyak harga yang harus dibayar untuk menjadi seorang dokter. Dokter juga dikenal sangat stres sepanjang waktu, contohnya menghadapi banyak pasien dan mendengarkan banyak keluhan pasien. 

Belum lagi apabila seorang dokter memiliki masalah pribadi, lalu harus bersikap profesional menghadapi setiap keluhan pasien, memberi obat dan memberi penghiburan untuk kesembuhan pasien. 

Itu menurut saya tantangan yang luar biasa karena harus menjaga emosi stabil, calm di tengah-tengah keluhan banyak orang.

Beberapa reset mengatakan bahwa saat-saat ini mengapa depresi dan keinginan bunuh diri tinggi di kalangan mahasiswa kedokteran?

Sumber gambar www.freepik.com
Sumber gambar www.freepik.com

1) Mahasiswa kedokteran memiliki tingkat depresi, kecemasan, dan kelelahan yang tinggi, Kelelahan dan depresi mempengaruhi pelajar dan calon pasiennya, karena hal ini berhubungan dengan menurunnya prestasi akademis. kelelahan yang tinggi menjadi menurunnya empati, meningkatnya keinginan untuk bunuh diri.

2) Mahasiswa kedokteran mengidap "sindrom anak pintar" yang membuat mereka lebih sulit merasa bisa istirahat atau meminta bantuan. 

Sekolah kedokteran membuat hampir mustahil bagi siswanya untuk mendapatkan bantuan nyata atau meminta istirahat dan jika Anda memiliki disabilitas.

Anda akan terus-menerus bekerja dua kali lebih keras untuk mendapatkan pengakuan dibandingkan rekan-rekan Anda yang memiliki kemampuan fisik yang dapat menyebabkan kelelahan dan keputusasaan akibat stigma yang kuat terhadap dokter penyandang disabilitas.

3) Kedokteran secara umum merupakan bidang yang banyak peristiwa-peristiwa menguras emosi yang terjadi berulang kali. Orang-orang sekarat, orang-orang dengan penyakit kronis, anak-anak dengan hal-hal ini, orang-orang yang terlilit hutang pengobatan, dll.

4) Sekolah kedokteran memerlukan waktu lama untuk ahli dibidangnya dan sangat sulit dan memerlukan banyak  pelatihan.

5) Kelelahan karena belas kasihan.

6) Mahalnya biaya pendidikan, belum lagi biaya ujian, praktik dan biaya hidup lainnya.

7) Tekanan keluarga dari orang-orang yang tidak memahami apa sebenarnya sekolah kedokteran itu.

8) Orang-orang terjun ke dunia kedokteran karena alasan yang salah dan tidak menyadari bahwa mereka harus menghadapi semua ini.

9) Sekolah kedokteran adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan secara akademis, tidak hanya untuk diterima, tetapi selama keseluruhan prosesnya.

10) Ada banyak hal yang salah dengan pengobatan, dan orang-orang diperlakukan dengan sangat buruk  dan pasti ada alasannya.

11) Sangat Kompetitif.

12) Membandingkan diri sendiri dengan teman sekelasnya. Melihat teman sekelasnya melakukan hal luar biasa dalam praktik membuat diri sendiri minder dan putus asa.

13) Menguras tenaga karena Anda ingin dapat membantu orang, tetapi ketika bantuan datang dengan peringatan dan biaya tinggi, sistem yang tidak adil, dan banyak hal buruk yang tidak dapat Anda kendalikan. Yang bisa Anda lakukan adalah melakukan yang terbaik.

  • Hal tersebut membuat sebagian mahasiswa kedokteran depresi hingga bunuh diri . Sekolah kedokteran bisa sangat melelahkan. Jika seseorang mengalami depresi dan mengembangkan keyakinan kuat bahwa mereka benar-benar TIDAK ingin menjadi dokter, hal ini bisa menjadi sebuah lubang  atau hambatan yang sulit untuk dijalani, terutama setelah investasi waktu dan menghabiskan biaya pendidikan  yang sangat besar. 

Depresi di kalangan mahasiswa kedokteran menempatkan mereka pada peningkatan risiko bunuh diri, dan berdampak pada banyak aspek kinerja profesional. 

Mahasiswa kedokteran di seluruh dunia mempunyai pemicu stres yang sama, termasuk proses seleksi yang kompetitif, tugas kuliah yang intens, dan tekanan untuk mencapai prestasi tinggi. Namun, perbedaan tingkat depresi sebagian dipengaruhi oleh kelelahan, olahraga, stres, kebutuhan kesehatan mental yang tidak terpenuhi.

Solusinya :

1) Mahasiswa di fase yang depresi harus mengetahui gejala awal supaya ada tindakan bantuan secepatnya dan tidak berlarut-larut. Kondisi ini dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk biologis, lingkungan, dan psikologis. 

2) Belajar Mengatasi Stres
Stres adalah faktor umum terjadinya depresi, dan dapat menyebabkan atau memperburuk gejala. Oleh karena itu, belajar mengelola stres merupakan bagian penting dalam mengelola depresi. 

Langkah pertama dalam mengelola stres adalah mengidentifikasi pemicu stres Anda seperti kebisingan atau keramaian, serta faktor psikologis, seperti kekhawatiran akan masa depan. Setelah Anda mengidentifikasi pemicu stres, Anda dapat mulai mengembangkan strategi untuk mengelolanya.

3) Gaya hidup sehat
Makan dengan baik, olahraga teratur, tidur cukup, dan praktikkan teknik relaksasi.

4)Mencari Bantuan
Bicaralah dengan dokter atau ahli kesehatan mental jika Anda melihat adanya perubahan yang tidak biasa pada perasaan, pikiran, atau tindakan Anda

Kesimpulan:

Mengidentifikasi strategi pencegahan dan intervensi spesifik dalam kesehatan mental mahasiswa kedokteran sangat diperlukan. Karena Dokter dokter atau Mahasiswa kedokteran adalah Asset Dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun