Mohon tunggu...
Yunia Malviani Rollins
Yunia Malviani Rollins Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Admin

I like reading books, fishing, travelling, cooking

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Green Jobs, Save The Planet dengan Membersihkan Sampah Plastik di Laut dan Sungai

11 Juni 2024   00:31 Diperbarui: 11 Juni 2024   00:35 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar GRESIK, DORRONLINENEWS.COM

7) Kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, LSM, dan individu sangat penting untuk melindungi kesehatan laut untuk generasi mendatang.

8) Ditanamkan pendidikan sejak dini di sekolah untuk pelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan.

9) Menggerakan para pekerja atau masyarakat untuk membersihkan secara manual di pesisir pantai dan sungai, apabila anggaran untuk inovasi teknologi belum terlaksana penuh, untuk mengurangi jumlah sampah plastik di pantai.

Membersihkan sampah plastik di sungai-sungai 

Kebanyakan plastik masuk ke laut dari sungai.Beberapa sungai di Indonesia banyak ditemukan sampah plastik. kurangnya kesadartan masyarakat di Indonesia untuk tidak membuang sampah di sungai. Kami lihat di daerah Bekasi, sampah plastik banyak sekali di temukan di sungai-sungai. Ini menjadi PR untuk Pemerintah Daerah mengeluarkan dana atau membuat anggaran untuk mempekerjakan pegawai untuk membersihkan sungai-sungai.

Dimana sisa plastik di lautan berakhir?


Microplastik

Peneliti menemukan serat plastik (microplastik ) berukuran satu milimeter atau lebih kecil. Seiring berjalannya waktu, jumlahnya meningkat dua kali lipat setiap 15 tahun---peningkatan yang mencerminkan tingkat produksi plastik global yang sebenarnya.

Peneliti dunia yang menganalisis sedimen laut memperkirakan hampir 15,5 juta ton mikroplastik kini ada di dasar laut. Hewan laut memakan mikroplastik, yang berarti mereka juga menelan bahan kimia beracun yang ditambahkan untuk membuat produk plastik asli menjadi fleksibel, berwarna, tahan air, atau tahan api. Mikroplastik juga dapat menyerap bahan kimia beracun lainnya dan membawa bakteri berbahaya. Mereka terbukti membahayakan kehidupan laut dengan mengganggu sistem reproduksi, menghambat pertumbuhan, dan menyebabkan peradangan jaringan dan kerusakan hati.

Mikroplastik merupakan bagian dari rantai makanan dan juga dikonsumsi oleh manusia. Mikroplastik telah ditemukan dalam darah manusia, feses, dan plasenta bayi yang belum lahir.

Saatnya Greenjob fokus untuk membersihkan sungai dan laut. "Saya pikir bagi umat manusia, polusi plastik adalah masalah polusi terbesar saat ini dalam hal jumlah total polutan yang dihasilkan, dan betapa sulitnya untuk mengatasinya, Tetapi jika kita bekerja sama, kita bisa menyelesaikan masalah ini di masa depan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun