Mohon tunggu...
Yunia Malviani Rollins
Yunia Malviani Rollins Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Admin

I love Science,, Playing Drums, Horror Movie, Fishing, Travelling, Cooking and Adventure

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Kuliah Tidak Menjamin Kesuksesan dan Menjadi Tuntutan Sosial Bahwa Kuliah Mencerminkan Mutu dan Kepandaian Seseorang

9 Juni 2024   00:33 Diperbarui: 9 Juni 2024   00:34 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi telah menjadi  Jalur yang dituntut secara sosial."

Sebagian orang menganggap kuliah hanya buang-buang waktu saja, karena mereka berpikir sebagian orang bisa sukses tanpa kuliah. dan sebagian orang tidak bisa kuliah karema keterbatasan biaya untuk melanjutkan kuliah. dan Sebagian orang menganggap kuliah itu penting untuk pekerjaan jika ingin menjadi dokter, pengacara, scientist, dll.

Beberapa alasan orang menganggap kuliah terlalu berlebihan :

1) Kuliah tidak mengajarkan kamu bagaimana kamu berpikir.

Ribuan mahasiswa membaca buku yang sama dan diajarkan informasi yang sama oleh seorang dosen yang mungkin tidak pernah bekerja di industri tersebut. Itu adalah skenario rata-rata di sebuah perguruan tinggi. 

"Lingkungan akademik melatih siswa untuk berhasil dalam lingkungan yang spesifik dan terkendali dalam lingkungan buatan."


Di perguruan tinggi, Anda akan bertemu orang-orang dengan pendapat dan gaya hidup berbeda yang akan menantang pemikiran Anda dengan cara baru, Namun tidak perlu kuliah untuk menemukan diri Anda berada dalam lingkungan seperti itu.  Kemungkinan besar Anda akan bertemu orang-orang di lingkungan Anda yang dapat memaparkan Anda pada ide-ide dan cara berpikir baru.

2) Pembelajaran seumur hidup terus-menerus meningkatkan diri  itulah yang akan menentukan kesuksesan.

"Dalam Dunia yang selalu berubah, Perguruan tinggi tidak bersentuhan  dengan kenyataan karena bersifat teoritis"

3) Jaman dan Waktu telah berubah

Ketrampilan atau skills melakukan pekerjaan itu, bukan sertifikat  atau ijazah yang menunjukkan bahwa Anda telah menghabiskan 4 tahun mempelajari suatu topik.

"Gelar sarjana masih bisa menjadi investasi yang bagus,  namun sukses di manapun  mungkin terjadi tanpa harus kuliah selama beberapa tahun jika fokus dan konsistensi."

4) Informasi dan pendidikan relative murah

Masalahnya adalah orang-orang kuliah dengan mentalitas bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan impian dan menghasilkan banyak uang setelah lulus.

"Gelar sarjana tidak akan menjamin Anda mendapatkan pekerjaan bergaji tinggi. "

Mengembangkan keterampilan seperti kepemimpinan, pengambilan keputusan,   membutuhkan latihan dan pengalaman nyata. Ini adalah keterampilan yang tidak dapat diperoleh di kelas. Gelar Sarjana bukan tiket menuju kesuksesan.

5) Kuliah tidak menemukan Tujuan 

Sebagian besar anak yang akan melanjutkan kuliah bimbang dan tidak yakin akan mata kuliah yang di ambil, bahkan beberapa dari mereka menyesal mengambil mata kuliah yang mereka ambil, di karenakan perubahan ekonomi dan dunia yang cepat berubah, lowongan pekerjaan diluar ekspetasi yang tersedia setelah mereka lulus dan mendapatkan gelar Sarjana. Perekonomian menjadi dampak besar untuk menyediakan lapangan pekerjaan.   Hampir 75% pekerja tidak menyukai pekerjaannya yang mereka ambil saat di bangku kuliah dan keluar dari pekerjaannya dengan berwiraswasta sesuai ketrampilan yang dimiliki dan mereka menikmati pekerjaan baru tersebut.

Apabila kita memiliki ketrampilan dan rajin bersosialisasi, tekun dan konsisten dan di sertai kerja keras dan pantang menyerah, Kesuksesan akan di raih, karena pada dasarnya Kerja Keras dan ketekunan tidak menghianati Hasil.

Seperti Kata Elon Musk : 

"I hate when people confuse education with intelligence, you can have a bachelor's  degree and still be an idiot". 

( "Saya benci ketika orang bimbang pendidikan dengan kecerdasan,  Anda bisa memiliki gelar sarjana dan tetap menjadi bodoh.

Kesimpulan : "Setiap orang  menemukan dirinya dengan melakukan sesuatu. Dengan mengembangkan keterampilan,   menguji ide dan proyek di dunia nyata. " 


                                        

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun