Pertemuan kedua saya latih siswa-siswa membuat blog pribadi. Saya katakan bahwa blog itu nanti akan mereka pakai sebagai simpanan portofolio apapun yang diberikan guru. Disini saya tekankan juga bahwa nama blog mereka harus jelas. Tidak boleh menggunakan nama samaran atau yang aneh-aneh. Selalu saya katakan, orang yang hati dan otaknya bersih tidak perlu menyembunyikan diri. Setelah langkah-langkah pembuatan blog selesai, maka tulisan mereka tentang prakerin menjadi artikel pertama. Saya ajarkan siswa menerjemahkan bukan hanya dengan google translate tetapi juga memparafrase dengan aplikasi reverso. Kemudian mengecek tata tulis dan tanda baca dengan menu yang ada di word. Maka hari itu semua siswa punya akun blog pribadi dan sudah menayangkan artikel perdana. Selanjutnya saya minta tiap siswa melakukan blog walking minimal di 10 blog milik temannya dan harus memberikan komentar yang konstruktif. Hore...! Jadi!
     Lalu bagaimana dengan materi, elemen, dan  diferensiasi tadi? Oh, sudah ketemu jalannya. Setelah siswa paham pada elemen yang harus dipelajari maka untuk pertemuan berikutnya saya minta siswa mencari cara bagaimana belajar menulis dalam bahasa Inggris yang bermanfaat untuk kuliah atau bekerja. Materinya boleh apa saja. Bagi yang gaya belajarnya kinestetik mereka boleh praktek kemudian di rekam yang nantinya disisipkan di blog. Begitupun bagi pembelajar visual maupun auditori mereka boleh mencari sendiri cara belajarnya kemudian menuliskannya dan menayangkannya di blog masing-masing.
     Tugas saya selanjutnya membuat rubrik penilaian hasil belajar, sehingga siswa mendapat nilai terbaik menurut gaya belajar sekaligus konten dan produknya. Lalu bagaimana dengan karakter Pancasilanya? Oh sangat bisa. Dari proses belajar mereka, bisa dibuat rubrik berikutnya yaitu penilaian perkembagan karakter.  Saya melihat karakter yang terbangun yaitu mandiri, kritis dan kreatif. Nah, lengkap sudah. Merdeka Belajar diawali dengan guru yang paham Merdeka Mengajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H