Mohon tunggu...
Yuni Wulandari
Yuni Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas PGRI Madiun

Mahasiswa Universitas PGRI Madiun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN-T 52 UNIPMA 2023 Berinisiatif Mengadakan Edukasi MPASI

14 Februari 2023   23:00 Diperbarui: 14 Februari 2023   23:07 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyuliuhan MPASI dan Peta PUS. Dokpri

Dalam rangka membantu Desa Ngengor dalam pencegahan kekurangan gizi pada balita, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas PGRI Madiun kelompok 52 mengadakan kegiatan sosialisasi pentingnya MPASI pada bayi di atas usia 6 bulan terhadap sejumlah ibu di Desa Ngengor, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun, Senin(6/2/2023).

Kegiatan edukasi MPASI pada bayi terhadap kurang lebih 30 ibu di Desa Ngengor disampaikan langsung oleh Koordinator Bidang Kesehatan, Aurora Syifaul didampingi langsung oleh bidan desa Ibu Kaeny Sumarlina dan dibantu seluruh panitia kegiatan (All Team). Kegiatan ini juga dihadiri langsung Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Inung Diah Kurniawati, S.Pd., M.Pd.

Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) merupakan makanan atau minuman yang mengandung zat gizi baik yang diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang belum didapatkan pada ASI.

Pemberian MPASI diberikan secara bertahap sedikit demi sedikit secara konsisten sesuai dengan sinyal lapar atau kenyang pada anak. Prinsip pemberian MPASI harus memenuhi 4 poin yaitu tepat waktu, adekuat, aman dan responsif. Pemberian MPASI dan makanan selingan pada bayi usia 6 bulan ke atas dapat menambah berat badan dan mencukupi gizi yang dibutuhkan bayi pada tahap pertumbuhannya.

Selain itu, dengan makanan pendamping yang sehat dapat meningkatkan imunitas pada bayi. Pemberian MPASI tidak diperbolehkan menggunakan bumbu yang mengandung MSG.

Dokpri
Dokpri

Mahasiswa KKN-T 52 UNIPMA juga menjelaskan tentang resiko dari MPASI dini yang bisa menyebabkan alergi, diare, infeksi daluran pernafasan, dan kelebihan berat badan atau kebiasaan makan yang tidak sehat.

Kegiatan edukasi ini mendapat respon baik oleh ibu-ibu. Ibu Srihartini memaparkan “Ilmu yang disampaikan sangat bermanfaat untuk para ibu, khususnya untuk para ibu muda. 

Dengan berbekal pengetahuan pentingnya MPASI untuk bayi usia 6 bulan ke atas diharapkan juga dapat menurunkan kasus stunting yang terjadi di Jawa Timur terlebih di Desa kita (Desa Ngengor)”. Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa berharap dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu terkait pentingnya MPASI, pemilihan makanan pendamping dengan gizi yang tepat serta resiko yang terjadi pada pemberian MPASI dini.

Tujuan dari adanya program ini juga untuk mengantisipasi adanya kondisi gagal tumbuh pada balita yang diakibatkan dari kurang gizi sehingga dapat mengakibatkan anak susah berkomunikasi, memiliki sistem kekebalan tubuh rendah serta tinggi badan yang terlalu pendek daripada anak seusianya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun