Oleh: Yuni Marsih
Â
Masa anak usia dini dikatakan sebagai masa golden age atau masa keemasan, karena pada masa ini terjadi lonjakan perkembangan yang sangat cepat dari segala aspek perkembangan. Seperti telah kita ketahui, yang tergolong anak usia dini di rentang waktu 0-6 tahun. Pada usia inilah sangat diperlukan adanya stimulus  yang merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak agar bisa optimal sesuai tingkatan usianya.
Aspek perkembangan anak usia dini antara lain perkembangan kognitif, fisik motorik, bahasa, nilai agama moral dan  sosial emosional. Pada kemampuan bahasa, anak usia dini perlu diperkenalkan keaksaraan awal dalam rangka kemampuan membaca dan menulis permulaan. Pengenalan keaksaraan meliputi pengenalan huruf abjad a-z, lambang bilangan, huruf kapital dan juga huruf hijaiyah. Tetapi perlu diingat dalam mengenalkan keaksaraan awal tidak diperbolehkan memaksa, tetapi dalam kondisi yang menyenangkan anak.
Menurut Ki Hajar Dewantara, tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses menuntun ini, anak perlu diberikan kebebasan. Inilah perlunya seorang pendidik memberikan pembelajaran yang berpihak pada murid. Di jenjang TK pembelajaran yang berpihak pada murid bisa diwujudkan dalam bentuk kegiatan bermain. Kegiatan bermain anak yang bisa memberikan rangsangan  perkembangan yang ingin dicapai anak.
Untuk mendukung kegiatan main anak  perlu suatu media pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Dalam pengenalan keaksaraan huruf abjad, saya menggunakan media yang saya beri nama media kotak pintar. Media kotak pintar merupakan kotak kardus yang didalamnya terdapat dua tempat yaitu tempat untuk kartu huruf dan tempat untuk kartu gambar.
Cara membuat media kota pintar ini adalah : Dua kardus kita tempelkan jadi satu agar terdapat dua tempat untuk kartu gambar dan kartu huruf. Kalau  sudah mempunyai kardus  yang ada dua tempat di dalamnya bisa digunakan. Kemudian membuat kartu gambar. Saya bisa mencari banyak gambar di internet. Gambar bisa disesuaikan dengan tema yang dipelajari anak. Setelah memilih gambar dicetak di kertas dan dipotong-potong  sesuai selera. Tetapi saran saya ukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil bisa disesuaikan dengan ukuran kardus yang kita sediakan.Â
Kemudian membuat huruf. Huruf yang dibuat disesuaikan dengan huruf-huruf yang ada dalam kartu gambar. Huruf diketik dengan jenis font yang sesuai standar huruf yang diajarkan ke anak. Ukuran juga disesuaikan. Sama dengan kartu gambar tadi, setelah dicetak dipotong-potong. Untuk menjaga kartu gambar dan huruf agar tidak mudah rusak, sebaiknya kartu gambar dan huruf ini dilaminasi.
Langkah permainan media kotak pintar :
Apersepsi huruf-huruf, bisa dengan menggunakan lagu agar menarik
Anak-anak dikelompokkan berdasarkan kemampuan anak mengenal huruf.  Per  kelompok terdiri 5 anak
Setiap kelompok dibagi media kotak pintar
Setiap media kotak pintar terdiri dari kartu gambar yang ada tulisannya dan kartu-kartu huruf yang membentuk kata sesuai gambar
Setiap anak memilih salah satu gambar yang disukai, lalu mengambil huruf-huruf yang bisa menyusun kata sesuai gambar
Anak yang sudah berhasil menyusun disuruh menyebutkan huruf-huruf yang disusun. Lalu anak diminta membacanya.
Anak yang berhasiil bisa diberikan reward.
Media kotak pintar ini bisa menjadi kegiatan main yang menarik dan menyenangkan bagi anak. Anak  bisa bermain menyusun  huruf menjadi kata, bermain menebak huruf, bermain membaca gambar dan juga  menulis. Anak bisa bermain, tetapi secara tidak sadar mereka belajar mengenal huruf. Dengan stimulasi ini membantu anak dalam meningkatkan kemampuannya mengenal keaksaraan, kemampuan membaca dan juga menulis permulaan.
Semoga bisa bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H