Penulis:
Dr. Evi Chamalah, S,Pd., M.Pd. (Dosen FKIP Unissula)
Yuni Oktaviana (Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, Unissula)
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaksi antara guru dengan siswa untuk mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Menurut Susanto (2013), Pengertian pembelajaran merupakan perpaduan dari dua aktivitas belajar dan mengajar. Pembelajaran sendiri terbagi menjadi berbagai jenis, salah satunya yaitu pembelajaran sastra Indonesia.Â
Pembelajaran sastra menurut Oemarjati (1992), Pengajaran sastra pada dasarnya mengemban misi efektif, yaitu memperkaya pengalaman siswa dan menjadikannya lebih tanggap terhadap peristiwa-peristiwa di sekelilingnya. Sedangkan menurut Rohman (2010: 16-17) pengajaran sastra adalah proses interaksional untuk membangun pengetahuan tentang sastra. Berdasarkan pengertian para tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sastra Indonesia adalah bentuk penyajian atau interaksi siswa terhadap pengetahuan sastra secara langsung.
Dalam pembelajaran sastra tentunya guru memiliki peran penting di dalamnya agar pembelajaran tersebut berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan. Guru harus memiliki strategi, metode, serta media yang cocok untuk digunakan pada pembelajaran sastra. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pembelajaran sastra, saya telah melakukan wawancara bersama salah satu guru bahasa Indonesia di Mts Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang, Tegal yaitu  Bapak Redi Pujiarto, S.Pd. Bapak Redi Pujiarto, S.Pd.  telah mengajar bahasa Indonesia sejak tahun 2012 di Mts Qudus salam Pagerbarang, kemudian berpindah pada tahun 2015 di Mts Darussalam Pagerbarang, dan akhirnya pada tahun 2017 hingga sekarang mengajar di Mts Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang Tegal. Saat ini beliau mengajar kelas VIII Mts dengan menggunakan kurikulum 2013. Materi pembelajaran sastra yang diajarkan pada kelas VIII semester ganjil ini adalah materi teks puisi.
Menurut Bapak Redi Pujiarto, S.Pd. dalam wawancara secara online pada 7 Desember 2022, proses pembelajaran sastra materi teks puisi di Mts Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang yaitu guru memberikan motivasi untuk memusatkan perhatian siswa, kemudian guru memberikan materi mengenai teks puisi, siswa berdiskusi secara berkelompok mengenai materi tersebut lalu dipresentasikan. Setelah itu guru melakukan evaluasi. Menurut beliau, dalam proses mengajar guru senang menggunakan pembelajaran yang out of the box yaitu tidak selalu tegak lurus dengan kurikulum yang ada karena yang terpenting adalah siswa enjoy dan paham mengenai materi tersebut sehingga dapat memberikan hasil yang memuaskan.Â
Kemudian metode yang digunakan dalam pembelajaran materi Teks Puisi yaitu menggunakan Pendekatan Scientific Learning, yaitu pendekatan pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa mulai dari proses mengamati, menanya, mengumpulkan data/informasi, mengasosiasi, dan mengkemonikasikan, sehingga mendorong perkembangan dan pengembangan kompetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan siswa menjadi lebih baik serta memenuhi kaidah ilmiah. Pada  model Pembelajaran menggunakan Model Discovery Learning, yaitu Pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri, menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu, menggunakan intuisi, imajinasi, dan kreativitas, serta mencari informasi baru untuk menemukan fakta, korelasi, dan kebenaran baru. Selanjutnya media yang digunakan yaitu Media LCD Projector, Laptop. dan Bahan Tayang seperti YouTube.
Berdasarkan RPP bahasa Indonesia yang diberikan oleh Bapak Redi Pujiarto, S.Pd. tujuan pembelajaran teks puisi adalah mengidentifikasi unsur pembangun teks puisi, memahami unsur pembangun teks puisi, dan membuat kesimpulan tentang unsur-unsur pembangun dan makna teks puisi yang diperdengarkan atau dibaca. Kemudian materi pembelajaran teks puisi yaitu meliputi:
- Puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang mengungkapkan suatu pikiran serta perasaan dari penyair dan secara imajinatif
- Puisi ialah seni tertulis yang menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya (keindahan)
- Puisi lama dan Puisi baru
Setelah melakukan pembelajaran tentunya terdapat penilaian agar siswa mengetahui hasil pembelarannya selama ini, penilaian pada materi teks puisi adalah penilaian sikap, penilaian tertulis, serta penilaian keterampilan. Pada pembelajaran sastra teks puisi, jika terdapat siswa yang memiliki nilai dibawah KKM maka guru akan mengadakan remedial yaitu berupa tugas seperti mengenai ciri kebahasaan teks puisi, menyusun teks puisi, atau menyunting teks puisi. Sedangkan bagi siswa yang telah memiliki nilai di atas KKM, guru akan mengadakan pengayaan yaitu sebagai bahan menambah wawasan bagi siswa misalnya seperti analisis teks puisi.
Dalam hal ini, pembelajaran sastra di Mts Muhammadiyah Ahmad Dahlan Balapulang-Tegal, dengan materi teks puisi yang diajarkan pada kelas VIII semester ganjil bersama guru bahasa Indonesia Bapak Redi Pujiarto, S.Pd, memiliki semua aspek pembelajaran. Mulai dari tujuan, metode, media, model, proses pembelajaran hingga penilaian dan evaluasi yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran sastra agar berjalan dengan lancar.Â
Pada proses wawancara pun sangat jelas sekali saat dijelaskan mengenai pembelajaran sastra tersebut meskipun melalui panggilan whatsapp. Hasil wawancara bersama  Bapak Redi Pujiarto, S.Pd. selaku guru bahasa Indonesia ini, sangat bermanfaat untuk mengetahui mengenai pembelajaran sastra Indonesia karena sebagai pandangan yang nantinya juga kita sebagai mahasiswa pendidikan akan mengajar pembelajaran sastra di waktu yang akan datang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H