Penyakit ISPA menduduki urutan paling tinggi diseluruh dunia, dimana terdapat banyak jumlah kematian balita disebakan oleh ISPA (Word Health Organization). Pada tingkat Under Five Mortality Rate (UMFR) penyakit ISPA berkisaran 41/1000 anak, sedangkan menurut tingkat Infant Mortality Rate (IFR) ISPA sebesar 45/1000 anak. ISPA merupakan suatu penyakit infeksi pada saluran pernapasan baik saluran pernapasan atas (hidung) atau bawah (alveoli) dan dapat menyebabkan penyakit ringan hingga berat (parah) yang menyebabkan kematian. Selain itu, ISPA diartikan sebagai suatu infeksi pada saluran pernafasan karena adanya interaksi dengan orang lain, sehingga terjadinya penularan infeksius. Penyakit ini penyebaran gejalanya sangat cepat, dalam hitungan jam hingga beberapa hari.
Penyakit ISPA dalam beberapa tahun menyebabkan banyak kematian pada balita sebesar 526.00,1.400 balita pada setiap harinya, 60 balita pada setiap jam-nya dan 1 balitas pada 36 detiknya. Hal ini akan menyebakan angka kematian balita tinggi dan dapat menular ke suluruh negara. Bedasarkan data diagnosis tenaga kesehatan provinsi dengan ISPA pada balita tertinggi pada provinsi Banten dimana mencapai angka 17,7% dan terendah pada provinsi Maluku Utara mencapai 6%. Badan Peneliti dan Pengembangan Kesehatan mengatakan bahwa penyakit ISPA rentan terjadi pada anak usia 1- 2 tahun yang mencapai 9,4%.
Perlu diketahui Covid-19 termasuk dalam golongan ISPA karena virus yang masuk dalam tubuh langsung menyerang organ pernapasan. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) bisa menular melalui berbagai cara, seperti ketika anak tidak sengaja menghirup percikan bersin dari seseorang yang terinfeksi ISPA, ketika anak menyentuh benda yang terkontaminasi virus atau kuman penyebab ISPA, lalu tanpa disadari menyentuh hidung atau mulutnya sendiri, berada dalam ruangan yang penuh orang.
Di mana salah satu atau lebih dari mereka terinfeksi ISPA, saat orang yang terinfeksi virus menyentuh hidung dan mata anak, infeksi bisa menular ketika cairan terinfeksi bersentuhan dengan hidung dan mata, faktor-faktor seperti udara yang lembab atau kondisi cuaca dapat mempermudah penyebaran virus dan bakteri penyebab ISPA dan keadaan tubuh yang kekebalannya sedang melemah, seperti saat mengalami kelelahan, juga dapat meningkatkan risiko terkena infeksi. Ketika mengalami ISPA, anak-anak mungkin menunjukkan gejala seperti berikut:
- Hidung tersumbat atau keluarnya lendir dari hidung
- Bersin
- Batuk-batuk
- Rasa sakit di tenggorokan yang bisa menyebabkan suara serak
- Â Mata terasa sakit, berair, dan merah
- Â Sakit kepala
- Nyeri pada otot-otot tubuh
- Â Demam
- Rasa sakit saat menelan
Tanda dan gejala ISPA karena infeksi virus cenderung bertahan selama 1--2 minggu. Setelah itu, kondisi anak cenderung membaik sendiri. ISPA pada anak harus diwaspadai jika gejalanya semakin parah atau jika muncul gejala tambahan dan jika terjadi gejala sebagai berikut anak sudah mengalami kompikasi yang lebih beras dan kondisi harus segera ditangani oleh dokter. Adapun gejalanya yaitu;
- Kesulitan bernapas
- Suara napas yang berbunyi
- Nyeri di dada atau perut
- Kejang
- Penurunan tingkat kesadaran
- Perubahan warna bibir dan kuku menjadi kebiruan
- Kulit terasa pucat dan dingin
- Masalah pencernaan, seperti mual, muntah, dan diare.
"Mencegah lebih baik daripada mengobati", adapun cara yang bisa dilakukan orang tua dalam mencegah penyakit ISPA pada anak-anak yaitu dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dimana ini adalah cara terbaik untuk mencegah penularan ISPA. Virus atau bakteri penyebabnya dapat menyebar melalui sentuhan, oleh karena itu, ajarkan anak untuk rajin mencuci tangan dengan benar. Jika situasi tidak memungkinkan untuk mencuci tangan, ibu atau ayah dapat menggunakan hand sanitizer yang cocok untuk anak-anak sebagai alternatif. Hal ini akan membunuh virus dan bakteri, mengurangi kemungkinan penularan. Selain itu, berikut adalah langkah-langkah pencegahan yang efektif :
- Hindari kontak langsung dengan orang yang menderita ISPA.
- Rutin membersihkan benda-benda yang sering disentuh anak, seperti remote TV, ponsel, mainan, dan peralatan makan.
- Pada saat sakit, berikan anak masker sesuai standar.
- Pastikan anak istirahat cukup saat tubuh tidak merasa baik.
- Berikan suplemen vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Walaupun terlihat sebagai penyakit kronis yang sulit untuk sembuh, sebenarnya ISPA dapat sembuh secara alami dengan beberapa cara. Untuk mempercepat proses penyembuhannya, ibu dapat mengikuti dan melakukan cara berikut :
1. Gunakan Pelembab
Ketika anak mengalami ISPA, disarankan untuk mengoleskan pelembab di area hidung bagian luar. Tujuannya adalah untuk mencegah iritasi karena bagian ini cukup sensitif. Pilihlah produk yang ramah bagi kulit anak, seperti pelembab atau petroleum jelly. Oleskan setiap hari setelah anak mandi dan sebelum tidur di malam hari.
2. Pastikan Anak Mendapatkan Cukup waktu Tidur