Menjadi profesi guru PAUD seringkali dipandang sebelah mata oleh masyarakat sekitar, kebanyakan orang dil luar sana berpikiran bahwa guru PAUD pekerjaannya hanya nyanyi-nyanyi, tepuk-tepuk tangan dan hanya ngurusin anak kecil.
Saya seringkali mendengar ocehan seperti itu, bahkan teman saya pun berkata seperti itu yang membuat saya kesal. Profesi guru PAUD dianggap oleh orang awam sebagai profesi kelas dua.
Profesi guru PAUD ini dianggap sebagai profesi kleas dua,karena mereka menganggap bahwa guru PAUD itu tidak perlu memiliki intleketual yang tinggi, yang penting sabar menghadapi dan mengurusi anak-anak usia dini.
Berkaitan dengan hal tersebut membuat profesi guru PAUD seringkali dan semakin direndahkan atau diremehkan oleh orang-orang yang tidak paham dan mengerti bagaimana pendidikan anak usia dini sangat begitu penting untuk masa depan anak.
Saya sebagai calon guru PAUD, seringkali saya berpikir ada apa ya dengan guru PAUD, sampai banyak orang yang meremehkan dan merendahkan profesi ini, apa salahnya menjadi guru PAUD dan kenapa sampai bisa digolongkan sebagai profesi kelas dua.
Menurut Maria Montessori pendidikan anak usia dini adalah pendidikan yang diberikan untuk anak yang berusia 0-6 tahun yang dilakukan dilingkungan sekolah dengan materi keterampilan sehari-hari menggunakan metode lahirlah dan batiniah yang  memberikan kebebasan anak untuk memilih aktivitas dan media yang ingin digunakan.
Pendidikan anak usia dini merupakan pondasi yang berguna untuk meletakan dasar-dasar karakter anak, karena hal tersebut merupakan masa keemasan (Golden age) anak dalam melakukan proses tumbuh kembang anak, sehingga sangat dibutuhkan pendidik/guru PAUD yang siap dalam menghadapi berbagai tantangan zaman guna untuk menyiapkan generasi-generasi emas bangsa. Â Â
Pendidikan di PAUD sangat pentinng untuk pondasi bagi anak-anak untuk menjadi calon pemimpin masa depan khususnya di indonesia yang memiliki kemampuan intelektual yang tinggi serta karakter yang kuat.
Guru PAUD harus bisa menghadapi masalah diera masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) seperti pada saat  sekarang ini, para pendidik PAUD juga harus mampu meningkatkan komptensinya sehingga mampu mempersiapkan para siswa menjadi tidak hanya unggul di berbagai bidang namun jjuga harus mampu bersaing.
Menjadi guru PAUD ada beberapa keahlian yang orang awam tidak ketahui dan mengerti yaitu:
Pertama, guru PAUD memiliki kemampuan berpikir dan kecerdasan (Intelektual-red). Menjadi guru PAUD kita harus merancang pembelajaran untuk dasar kemampuan seorang manusia di dalam kehidupan awal anak.
Guru PAUD merupakan orang tua ke-2 bagi anak di sekolah, guru harus berhati-hati dalam menanamkan pengetahuan dasar kepada anak serta harus memberikan contoh yang baik dan mudah diterapkan dan ditiru oleh anak.
Kedua, guru PAUD harus multi-tasking atau tugas ganda yaitu guru PAUD harus mampu mengerjakan tugas secara bersamaan,misalnya seorang guru membuat rancangan kegiatan harian sembari guru harus memastikan peserta didiknya mendapatkan basic skill dilingkungan yang aman.
Ketiga, guru PAUD harus idealis, dimana guru menanamkan benih-benih pemikiran dasar kepada dasar kepada peserta didik. Secara tidak langsung guru mengajarkan dan menerapkan tauladan yang baik.Tentu bukan pekerjaan yang mudah kan??
Kualitas yang dimiliki oleh guru PAUD dalam kelas sangat berpengaruh pada hasil yang dimiliki anak saat dewasa nanti. Para peneliti menyatakan bahwa efek dalam perkembangan kognitif akan berkurang atau dalam bentuk tes akademik, namun untuk non akademik akan bertahan sampai anak dewasa nanti. Oleh karena itu, hal tergantung dengan kualitas guru dan kelas yang baik.
Sosok pendidik setelah kedua orang tua yaitu seorang guru. Melalui tangannya kita belajar dan memahami berbagai ilmu dasar dalam kehidupan seperti membaca, menulis,berhitung, mengenal angka,bentuk dan warna. Dari guru kita belajar tentang kesabaran dan kelembutan dan dari sosok ini kita dapat mengenal konsep dari guru dan sekolah yang tebentuk dalam otak kita hingga sekarang ini.
Jadi, stoplah merendahkan dan menganggap remeh guru PAUD ya!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H