Mohon tunggu...
yuni husen
yuni husen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Islam Anak usia Dini

percaya dan yakin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Membangun "Attachment" antara Orangtua dan Anak

4 Oktober 2021   08:32 Diperbarui: 4 Oktober 2021   08:35 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: Fm.brilio.net

Anak merupakan anugerah yang titipkan oleh tuhan untuk dijaga dan diberi kasih sayang oleh orang tua.Orang tua memiliki banyak peran yang berbeda dalam kehidupan masing-masing anak,termasuk menjadi guru,teman bermain,pengasuh dan figur panutan.

Dari semua peran yang dimainkan oleh orangtua untuk kehidupan anaknya,ada salah satu peran yang paling penting dalam memperdiksi kemampuan sosial dan emosional anak kedepannya yaitu  peran sebagai figur panutan.Peran figur panutan ini dapat berpengaruh secara maksimal selama masa perkembangan attachement pada anak.

Selanjutnya saya akan membahas tentang apa itu attachment?? Pasti ada diantara teman-teman yang belum mengenal apa itu attachment atau belum sama sekali mendengar kata attachment itu sendiri.

Attachment merupakan ikatan atau hubungan yang kuat dalam jangka panjang dalam perkembangan antara orang tua dan anak. Dan attachment juga merupakan ikatan emosional yang bertahan lama,yang ditandai adanya keinginan anak untuk mencari dan memelihara dengan orang tertentu.

Sejak anak dilahirkan didunia,kelekatan yang dimiliki oleh anak dengan orang tua akan berkembang sebagai respon atau tanggapan terhadap cinta dan perhatian yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya.Ketika seorang anak menangis dan orang tua selalu merespon kebutuhan si anak dengan baik seperti memeluknya,maka disitulah kelekatan emosional anak dengan orang tua mulai terbentuk,dan sebaliknya jika seorang anak menangis dan orang tua kadang merespon,kadang tidak merespon maka anak akan merasa ia tidak dicintai dan tidak dapat mengandalkan orang tuanya.

Seorang anak yang memilki attachment yang baik,biasanya memilki ciri-ciri:

  • Mudah akrab dengan orang lain
  • Dapat menyelesaikan masalah dengan mudah
  • Berani mencoba hal-hal yang baru
  • Mudah mengendalilkan emosi dengan baik.

Hubungan attachment antara orangtua dan anak  mengarahkan pada aspek-aspek hubungan yang berfungsi pada anak untuk menghadapi stres dan menumbuhkan rasa aman.Kemampuan anak dalam mengatur perasaan yang menyakitkan,mengancam dan mencemaskan dalam attachment merupakan dasar untuk tumbuhnya kebebasan anak dalam mengahadapi dunia.

Jika ada gangguan pada attachment,anak akan mengalami stress.Menurut keterangan dari Rini Hildayani dalam acara peluncuran modul pendidikan versi 2 di Jakarta, menyatakan bahwa anak yang berusai 0-2 tahun merupakan masa yang sensitif atau peka untuk pembentukan ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Setiap orang,baik itu anak-anak maupun orang dewasa pasti membutuhkan proses attacment yang baik dan normal,agar mereka bisa memebentuk ikatan emosional yang baik dengan orang lain.Salah seorang ilmuwan yang bernama Goldverb dan Levy melakukan studi dan mendapatkan informasi yang baru bahwa anak yang dibesarkan dipanti asuhan atau anak yang kehilangan sosok seorang ibu memiliki masalah pertumbuhan,perkembangan kognitif,perkembangan bahasa,makan dan tidur,perilaku agresif,dan hiperakitf yang menarik perhatian dan ramah terhadap orang asing lebih menarik dibanding dengan anak-anak yang dirawat oleh orang tuanya sendiri.Hal ini sangat menarik untuk dicatat dalam studi Tizard's pada tahun 1970 pada anak di panti asuhan yang diasuh selama 4 tahun pertama kehidupannya,mereka yang menghabiskan 3 tahun pertama seluruhnya dipanti asuhan dengan sekitar 50 pengasuh yang berbdea setiap minggu,sehingga memperlihatkan pengembangan hubungan attachment yang selektif. Dengan adanya hal ini sangat berpengaruh terhadap ketahanan (Resiliency) pada anak-anak dan kemungkinan mengalami terjadinya gangguan attachment.

Reactive Attachment Disorder (RAD) merupakan gangguan pada attachment,gangguan ini didefinisikan sebagai gangguan interaksi dan hubungan sosial akibat dari pola pengasuhan yang tidak memadai atau seorang anak yang sulit akrab dengan orang lain,seperti menelantarkan kebutuhan fisik dan emosional dasar anak atau sering mengganti pengasuh sehingga menghalangi ikatan yang kuat antara orang tua dan anak.

Anak yang mengalami Reactive Attachment Disorder tidak hanya menghindari orang lain,mereka juga akan cenderung menghindar kontak mata,sensitif,dan tantrum yang parah walaupun dengan orangtuan sendiri atau pengasuhnya.

Penyebab utama dari ganguan attachment ini belum ditemukan secara pasti,namun para ahli menduga bahwa hal ini sangat ditentukan oleh fase kehidupan yaitu fase anak-anak.Ada beberapa hal yang diduga dapat memicu terjadinya Reactive Attachment Disorder (RAD) yaitu,sering diabaikan atau tidak diperhatikan sejak kecil,pernah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan ditempat perawatan misalnya panti asuhan,dan rasa trauma dimasa lalu misalnya pernah ditinggalkan oleh pengasuh yang sudah sangat akrab atau pernah mengalami pelecehan.

Sulit mendekatkan diri pada orang lain merupakan gejala yang mudah diamati dari Reactive Attachment Disorder (RAD),gejala pada gangguan ini meliputi,kolik parah atau kesulitan makan,susah menaikan berat badan,tidak merespon saat dihibur atau didekati dan susah berinteraksi dengan siapapun.Gejala-gejala ini dapat berubah sejalan dengan bertambahnya usia,jika Reactive Attachment Disorder (RAD) tidak diatasi dengan baik dan cepat maka akan menimbulkan masalah yang lebih parah dan terbawa hingga dewasa nanti dan anak akan sulit mengendalikan emosi dan menimbulkan masalah lain dalam hidupnya,baik itu disekolah dan dirumah.

 Salah satu cara dalam membantu membangun ikatan awal antara orang tua dan anak yaitu memberikan perhatian dan menanggapi kebutuhan si anak,seperti memberikan kehangatan,pelukan,makan,bermain dan beristirahat.Tanpa pengobatan yang tepat untuk mengatasi Reactive Attachment Disorder (RAD) ini akan sulit berinteraksi dengan orang lain apalagi terjadi hingga dewasa,maka kehidupan sosialnya akan terganggu.Peran orangtua merupakan kunci utama dalam mengatasi gangguan Reactive Attachment Disorder (RAD),ciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan sehats,sehingga anak akan merasa nyaman dan tentaram saat didekat keluarga.

Jika anak mengalami gangguan Reactive Attachment Disorder ini,segeralah bawa ke dokter anak atau psikiater.Pengobatan dari ganggun ini sama seperti mengobati gangguan jiwa yaitu dengan cara terapi.

Terapi dapat mengajak anak,orangtua dan pengasuh untuk saling berdiskusi dari hati ke hati.Dengan adanya interaksi ini dapat mampu mengembangkan ikatan emosional yang baik dan anak akan terbuka dengan orang tuanya sehingga gejala gangguan Reactive Attachment Disorder dapat berkurang sedikit demi sedikit.Oleh karena itu,sangat penting membangun "Attachment"antara Orangtua dan anak agar tidak menimbulkan masalah-masalah yang tidak dinginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun