Mohon tunggu...
yuni husen
yuni husen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Islam Anak usia Dini

percaya dan yakin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Perkembangan Sosial Emosional Anak

21 September 2021   03:04 Diperbarui: 21 September 2021   03:37 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar:hellosehat.com

Assalamualaikum wr.wb

" Pintar ada waktunya karena yang berkembang adalah pusat perasaan,anak usia dini harus jadi anak yang BAHAGIA,bukan jadi anak yang PINTAR"(Elly Risman.Psikolog)

Dalam proses tumbuh kembang anak,banyak orang tua yang buru-buru dengan perkembangan kognitif anak agar anak menjadi pintar namun lupa dengan perkembangan sosial emosional anak.Intlektual dan sosial emosional harus berjalan seimbang,terutama pada masa golden age (masa keemasan).Dimana masa tersebut di otak kanan memilki peranan yang penting untuk membentuk kecerdasan intlektual dan emosional anak,karena jika hal ini terjadi maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak baik misalnya,banyak anak yang pintar,tapi memiliki sifat yang sensitif dan tempramental.

Pernahkah!! teman-teman melihat ekspresi anak yang menangis karena ditinggal kerja oleh orang tua dan ada anak marah karena dilarang bermain.Jika pernah itu adalah ekspresi dari emosi yang sedang dirasakan oleh anak-anak tersebut dan itu adalah suatu hal yang wajar.Perkembangan sosial emosional anak bukan hanya kemampuan mengatur emosi namun,kemampuan sosial yang menjadi peran atau bekal utama yang mempengaruhi perilaku anak dari usia dini hingga dewasa dan kemampuan sosial ini sangat dibutuhkan didunia kerja nanti.Emosi yang stabil sangat perlu dijaga guna menghadapi masalah-masalah yang terjadi pada anak kedepanya.Maka dari itu para orang tua sangat dianjurkan mengetahui perkembangan sosial emosional anak.

Sebelum kita mengetahui apa saja perkembangan sosial emosional anak,kita harus tahu apa itu emosi?

Emosi adalah perasaan intens atau reaksi terhadap sesuatu yang mempengaruhi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain seperti dalam menentukan pilihan,tindakan dan persepsi.Komponen-komponen dari emosi yaitu,proses berpikir,gairah/rasa yang keluar saat muncul emosi dan karakteristik perilaku yang terlihat.

Semakin bertambahnya umur anak,kemampuan emosional anak semakin bertambah.Dalam proses perkembangan emosional anak ada 3 faktor yang sangat berpengaruh yaitu,faktor keturunan,faktor lingkungan dan faktor lainnya.Anak yang dapat mengelolah kemampuan emosi dengan baik,dapat membuat anak mudah bergaul dan beraktivitas dengan baik.Oleh sebab itu ada anak yang mempunyai kemampuan adapatasi yang tinggi,mudah bergaul dan ramah dengan orang yang baru dikenal,mudah berbaur dengan lingkungan yang baru dan itu bisa terjadi karena pembawaan dari orangtua yang luwes dan mudah bergaul

Dari ahli psikologi yaitu,peter Salovey dan John Mayer mengatakan bahwa kecerdasan emosi memiliki kualitas-kualitas emosi yang penting bagi suatu keberhasilan :

  1. Empati (Melibatkan perasaan orang lain)
  2. Dalam mengungkapkan dan memahami perasaan
  3. Dalam menempatkan rasa marah
  4. Kemandirian
  5. Mampu menyesuaikan diri
  6. Disukai atau tidak
  7. Mampu memecahkan masalah antar pribadi
  8. Ketekunan
  9. Kesetiakawanan
  10. Kesopanan
  11. Sikap Hormat

Namun,kita tidak perlu khawatir apabila anak tidak memiliki sikap dan perilaku yang ramah dan mudah bergaul,karena ada 5 cara dan tips yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak,yaitu:

1.Jadikan contoh untuk Anak

Anak merupakan peniru yang ulung dan para orangtua pasti sudah tahu akan hal ini.Apa yang dilihat oleh anak,baik itu yang dilakukan orang tua maupun orang-orang sekitar pasti akan ditiru olehnya. Maka dari itu,orang tua perlu hati-hati dalam bertindak terutama didepan anak.

Untuk itu para orang tua dapat membantu mengembangkan sosial emosional anak melalui kegiatan dan perilaku sehari-hari misalnya,menyapa tetangga yang berpapasan atau lewat depan rumah,berkomunikasi yang baik dengan teman-teman dan tidak cepat/mudah emosi dalam menghadapi suatu masalah yang sulit dan hal lainnya.

2.Ajak anak untuk bermain dengan teman sebaya 

Dalam proses mengembangkan sosial emosional anak para orangtua perlu melakukan cara yang kedua yaitu bermain.Dengan bermain,anak dapat belajar memahami dirinya,oranglain dan lingkungan sekitar.

Proses interaksi,baik itu dengan teman maupun alat-alat yang digunakan merupakan definisi dari bermain.Saat bermain anak pasti mengalami masalah dengan temannya misalnya mengalamai rasa takut,sedih,malu,marah dan khawatir saat bermain.Namun tak perlu khawatir ini merupakan hal yang wajar dalam  tahap perkembangan kemampuan sosial emosional anak.Maka,orang tua seringlah mengajak anak bermain dan usahakan anak bermain dengan melibatkan interaksi dengan teman sebaya.

 3.Mengajak Anak untuk berbagi

Anak usia dini,sangat lumrah atau wajar jika masih sulit dalam hal berbagi mainan dengan dengan sebaya maupun saudaranya.Namun,hal ini orang tua jangan memberikan toleransi secara terus-menerus.

Kemampuan dalam mengendalikan emosi dengan baik merupakan salah satu perkembangan kemampuan sosial anak.Anak yang memiliki kemampuan sosial emosional yang baik yaitu,ketika sudah bisa berbagi mainan dengan ikhlas dan tidak menangis ketika diminta untuk berbagi. Selanjutnya bagaimana cara untuk mengajarkan anak untuk berbagi? 

Orang tua bisa mengajarnya lewat bermain,misalnya mendorong anak untuk memainkan mainannya bersama temannya,mengajak anak untuk mengumpulkan mainan yang sudah tidak dipakai tapi masih layak untuk disumbangkan kepada anak-anak yang membutuhkan dan setelah itu jangan lupa untuk  memberikan pujian ketika si anak melakukan hal berbagi.

 4.Membaca dan mendongeng untuk anak.

Cara yang bisa orang tua lakukan untuk mengembangkan sosial emosional anak yaitu membaca buku dan mendongeng.Membaca buku dengan suara jelas dan bermain merupakan sarana yang sanagat didukung oleh studi klinik dalam membantu mengembangkan kemampuan sosial-emosional anak untuk hasil jangka panjang.Dan cerita yang dipilih tentu harus yang mengandung nilai-nilai positif guna utnuk dijadikan contoh dalam kehidupan si anak.

5.Ajarlah untuk mengenal pengalaman baru.

 Memperkenalkan berbagai pengalaman baru dengan anak merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan kemampuan sosial-emosional anak,misalnya ajak anak untuk melihat suasana,situasi,hingga pemandangan baru dan dengan cara ini dapat mengingkatkan kemampuan dalam beradaptasi.

Memperkenalkan si anak dengan pengalaman baru tidaklah sulit dan juga tidak harus mengeluarkan benefit yang banyak dengan cara pergi jauh keluar luar negeri atau mendatangi tempat-tempat baru yang belum pernah didatangi.

Ibu bisa menyusun rencana sederhana misalnya membuat rencana piknik bersama keluarga ditaman dekat rumah atau mengajaknya bermain bola atau layangan dilapangan terbuka.Lakukan kegiatan-kegiatan sederhana yang belum pernah ia lakukan dan itu sudah cukup untuk memberikan pengalaman baru yang bisa mengembangkan kemampuan sosial emosional anak. Ketika si anak merasa senang dengan pengalaman baru yang ia lakukan,tentu anak akan berinteraksi dengan orang yang baru ia temui.

 Nah,inilah 5 cara untuk mengembangkan kemampuan sosial emosional anak dan semoga bermanfaat.Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun