Mohon tunggu...
yuni husen
yuni husen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Islam Anak usia Dini

percaya dan yakin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Terbiasakan Anak Curhat Sejak Dini

7 Maret 2021   13:37 Diperbarui: 7 Maret 2021   14:31 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar :cermati.com

 Sebelumnya saya mau menjelaskan apa sih itu curhat?

Konon katanya curhat awal populernya dikalangan remaja putri tahun 1990-an loh.Kecenderungan remaja putri mencurahkan isi hati tentang masalah yang dihadapi kepada teman dekat sehingga melahirkan istilah curhat.Curhat itu kependekan dari kata curahan hati,jadi curhat adalah sebuah kondisi dimana seseorang ingin membagikan ceritanya,keluh kesahnya kepada oranglain yang dipercaya atau disebut teman curhat.

Curhat adalah sebuah fenomena psikologis yang wajar dilakukan antar makhluk sosial,jadi jika seseorang melalukan curhat itu adalah hal yang wajar.Jadi jangan ragu untuk membagikan cerita,keluh kesahmu kepada orang lain terutama kepada orang tua kita dirumah.

Kebiasaan curhat pada anak ini perlu dibentuk sejak dini,bahkan saat anak masih balita,karena ini merupakan salah satu cara mengembangkan bahasa komunikasi dan sekaligus menguatkan bonding antara orangtua dan anak.Membangun bahasa komunikasi yang menyenangkan dengan anak itu dapat membuat anak terbiasa bercerita apa saja yang si anak lakukan kepada orang tua dan si anak pun merasa tidak ada yang perlu disembunyikan dari orang tua.Kebiasaan seperti ini dapat melekat pada diri anak  hingga remaja,sehingga dapat mempermudah orangtua dalam mengawasi pergaulan anak-anak..

Apalagi selama masa pandemi seperti sekarang ini yang melahirkan protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak dan sering cuci tangan yang telah mengubah sistem anak sekolah secara cepat.Dan anak sekolah harus dituntut melakukan aktifitas belajarnya dari rumah. Sebuah perubahan yang terjadi dan mengundang pertanyaan besar bagi anak-anak tentang mengapa mereka tidak bisa lagi datang ke sekolah, tidak bisa lagi bertemu dengan teman-teman dan mereka kehilangan panggung bermain sekaligus panggung berinteraksi antar sesama teman sebaya dan mereka kehilangan "mitra curhat" antar-teman sebaya. 

Dan d imasa pandemi seperti ini peran orang tua sangatlah penting,karena anak-anak perlu mencurahkan dan menceritakan keluh kesahnya selama belajar dirumah dan orang tua adalah tokoh utama dalam mendengar keluh kesahnya dan orangtua harus lebih meluangkan waktu memperhatikan kondisi anak dengan cara menanyakan kabar tentang belajarnya hari ini,membantunya mengerjakan tugas sehingga anak -anak tidak merasa sendiri dalam mengahapi masalahnya.

Dalam mengajarkan anak untuk terbiasa curhat dengan orangtua ada beberapa hal yang harus dihindari diantaranya :

Jangan merasa terganggu.

Bagi anak-anak banyak sekali hal-hal yang menarik untuk diceritkan kepada orang tua dengan begitu orangtua perlu meluangkan waktu dan kesabaran untuk mendengarkan dan reaksi orang tua itu sangalah saat mendengar curhat anak.Reaksi antusiasme dan rasa ingin tahu merupakan rekasi positif yang membuat anak merasa nyaman dan tidak takut untuk mengulanginya lain waktu.

Jangan merespon dan bereaksi diluar dugaannya.

Contohnya seorang anak sedang menceritakan suatu hal yang menurut anda itu berbahaya jangan lansung memberikan reaksi memarahi dan menyalahkan si anak,orang tua bisa  menanyakan kenapa si anak melakukan hal itu dan apakah inisiatif sendiri atau pengaruh dari temannya.Setelah itu orang memberitahu bahwasannya apa yang ia lakukan itu berbahaya dan memberinya nasehat untuk tidak mengulanginya lagi.

Jangan membuat anak merasa menyesal.

Jangan membuat anak merasa curhat bisa menjadi hal yang buruk untuk mereka,misalnya,(''Dek kemarin kamu bilang dia anak yang kasar,kok sekarang kamu masih main sama dia" ) dan apabila hal ini terjadi anak akan merasa menyesal dan kapok untuk curhat lagi dengan orangtua.

Banyak lagi yang hal yang bisa dilakukan orang tua membuat anaknya nyaman untuk curhat.Membangun komunikasi menyenangkan dengan anak membuat orang tua mendapatkan informasi mengenai anak langsung dari anak, bukan dari orang lain.Yang pasti, jika anak mau curhat dengan orang tua itu tanda bahwa hubungan antara orang tua dan anak terjalin sangat positif. Hal ini juga menjadi salah satu tolak ukur bahwa pola asuh orang tua berada pada jalan yang benar.

Disini saya sedikit memberikan tips mengenai cara menjadi orangtua yang baik dan bisa menjadi teman curhat untuk anak dari popmama.com,sebagai berikut:

Perhatikan setiap ucapan anak

Orang tua haruslebih peka terhadap ucapan-ucapan yang dilontarkan anak di rumah. Terutama jika sebelumnya ia tampak sedang murung. Bisa jadi anak hendak membuka pembicaraan dan ingin mengobrol dengan anda, hanya saja ia bingung bagaimana memulainya. 

Dengarkan dahulu tanpa menghakimi

Saat anak mulai mau menceritakan masalahnya, pastikan Mama mendengarkan dulu semua ceritanya sampai selesai. Hindari memotong pembicaraannya, apalagi sampai menghakimi dan kemudian memarahi anak. 

Jangan fokus pada kegagalan yang dihadapi anak

ika anak bercerita bahwa emosi dan masalah yang dihadapinya saat ini adalah karena kegagalan pada pelajaran atau kegiatan tertentu, hindari fokus pada hal tersebut karena Sikap demikian bisa jadi membuat anak enggan untuk bercerita kembali.

  • Hindari langsung memberikan solusi dan saran
  • Tanyakan aktivitas anak setiap hari
  •  Lakukan kegiatan bersama setiap pekan
  • Selalu menyediakan waktu kapan saja

So,dengan penjelasan saya diatas semoga memberikan pemahaman yang lebih untuk kita semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun