Mengapa KPK menyembunyikan kasus BLBI dan TPPU Nazaruddin?
Suatu pertanyaan yang tidak sulit menjawabnya, tapi membutuhkan orang/lembaga bersangkutan yang kompeten menjawabnya.
Mengapa KPK hanya getol memblow-up kasus-kasus personal yang nilainya jauh lebih kecil dari kasus BLBI dan TPPU Nazaruddin?.
Pertanyaan yang hanya diketahui oleh para komisioner KPK yang sudah berjanji untuk menuntaskan kasus ini.
Mengapa KPK hanya berjuang habis-habisan memiliki gedung baru yang membutuhkan biaya hampir 1/4 Triliun atau 225 milliar rupiah berasal dari pajak rakyat?, luar biasa.
Padahal KPK seharusnya menyelesaikan tugas utama dan janjinya dahulu atas hilangnya uang rakyat sebesar 138 Triliun lebih.
Mengapa KPK hanya sanggup memproses seluruh kesaksian Nazaruddin atas perbuatan-perbuatan korup anggota Dewan.
Tapi KPK sampai hari ini sengaja mengulur-ngulur kasus TPPU Nazaruddin yang jelas-jelas sudah bisa ditelusuri uang Nazaruddin kemana saja mengalir melalui informasi PPATK terutama kepada tokoh-tokoh tertentu.
Mengapa KPK malah begitu lebay malah gila (sayangnya para ahli hukum pada sakit gigi gak komentar) menyuruh artis mengembalikan uang honor hanya 3 juta dari Dorce Gamalama, Ayu Azhari sebesar US$ 1.800 dan Rp20 juta milik Ayu Azhari dll.
Mereka adalah artis yang sedang mencari nafkah bersusah payah menyanyi menghibur kemudian dibayar atas keringatnya.
Akhirnya untuk Ayu Azhari Hakim Pengadilan Tipikor memberi kemaluan eh.. member malu pada KPK dengan memerintahkan KPK mengembalikan seluruh uang Ayu tersebut.
KPK .. KPK.. ora ngono ojo ngono ….
Gilanya, sorang istri terima uang dari suami dalam jumlah yang wajar dan karena cukup alasan juga dijadikan tersangka, TPPU nya pun belum terbukti.
KPK benar-benar menandingi production house TV yang biasa melahirkan tayangan-tayangan haram.
Tolong PPATK menelusuri rekening komisoner dan pegawai KPK apakah lebih bersih dari rekening sorang istri, kita tidak perlu curiga atau tidak.
Lalu umumkan terbuka ke publik, merekakan kita bayar mereka makan uang kita kenapa rupanya?.
Kita punya hal membuktikan bahwa mereka lebih bersih dari seorang istri.
KPK juga harus membuktikan janjinya menuntaskan BLBI dan TPPU segara.
Kalau tidak sebaiknya publik menarik kembali uang pajaknya yang sudah diterima para komisoner, juru bicara dan pegawainya.
5 Bank yang melakukan penyimpangan terbesar BLBI
Nama bank
Nilai penyimpangan
BLBI
%
Pemilik
Bank Dagang Nasional Indonesia
24,47 triliun
28,84
SjamsulNursalim/Liem Tek Siong
Bank Central Asia (BCA)
15,82 triliun
18,64
Soedono Salim/Liem Sioe Long
Bank Danamon
13,8 triliun
16,27
Usman Admadjaja/Njauw Jouw Woe
Bank Umum Nasional (BUN)
5,09 triliun
6,00
Bob Hasan/The Kian Seng
Bank Indonesia Raya (BIRA)
3,66 triliun
4,31
Atang Latief/Apyang
Sumber: Laporan Audit BPK No. 06/01/Auditama II/AI/VII/2000
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H