Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebelas Duabelas, Kebelet Menang Istri Juga Pencitraan

28 Juli 2014   05:53 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:00 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau sang suami pendusta yang kebelet menang dari awal sudah dimaklumi memang ‘sawan pencitraan’, maka sebelas dua belas dengan sang istri.
Sejak sang pendusta satu ini mengorbit ibarat bayi cacat lahir diberikan baju anak TK, ya kedodoran..
pasangannya gak mau kalah juga untuk mengimbangi suami.
Sang istripun menggunakan segala cara demi pencitraan, termasuk menggunakan jilbab hanya pada saat tertentu yang memanipulasi fakta dibalut kosmetik pencitraan.

Ibarat suami kedodoran memakai baju karena pisik memang tak mengizinkan, sang istri juga kedodoran pemahaman seolah-olah menganggap biasa saja mau pake atau tidak jilbab kapanpun. Mungkin untuk anak-anak atau remaja pemahaman penggunaan jilbab belum sempurna sebagaimana seorang dewasa pada umumnya.
Apatah lagi seorang istri yang sudah cukup umur sebagai pasangan seorang pejabat publik tentunya punya ‘nalar cukup’ apakah tujuan, cara dan seharusnya menggunakan jilbab.
Alih-alih menggunakan, kalau memang tidak sanggup atau belum cukup ‘dewasa’ sebaiknya sang istri yang sudah seumur nenek-nenek lebih baik tidak menggunakannya, tampil sebagaimana adanya tanpa dibumbui pencitraan yang mengelabui, tentunya lebih dihargai publik.

Gara-gara lepas pakai, lepas pakai.
Sang istri akhirnya menjadi bulan-bulanan ejekan oleh publik.

Inilah contohnya (silontong.com-rmol.co) :

Bram Yud,
‘Parah…gk sudi gw atau yg lainnya punya presiden ky Lo, xxx’

Henry Nugroho,
'Ya itukan taktik sebuah faham. Utk mengelabuhi umat muslim’

بو بشرا الجاوي , University of Indonesia,
‘Pikirannya pendek. Sependek hatinya’

Agus Widiarto, Program Director at Center for Indonesian Reform (CIR),
‘Mereka bilang, Tim xxxxxxx bawa2 agama, tp yg ini namanya apa ya? Jualan agama ya?”

Muhammad Yamin, Works at Self-Employed,
‘itulah tanda tanda orang munafik’

Non Lily Kareem,
‘Ku pikir dlu pake jilbab karena Allah (khusnudzon) ternyata eh ternyata utk menarik simpati rakyat indonesia yg mayoritas Islam supaya suami si manusia setengah dewa xxxxx menang pilpres, karena haus jabatan. contoh pemimpin2 akhir jaman!’

Amy,
‘Blom apa2 sdh memperlihatkan tabiat yg sebenarx! suami istri sm! cm mo pencitraan! ga ada niat karena Allah’

Januar Pempri,
‘Pencitraaan la….’

Memang begitulah kalau udah kebelet pipi* eh.. maksudnya kebelet menang!..
He he he..

Selamat Menyambut Idul Fithri 1435 H. Mohon Maaf Lahir Bathin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun