Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Bidang Studi IPA dari Universitas Negeri Malang (UM) telah meluncurkan sebuah inovasi pembelajaran yang memanfaatkan limbah alam untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik tingkat sekolah dasar. Tim tersebut diketuai oleh Dr. Yudhi Utomo, M.Si dan beranggotakan 9 orang yaitu Rabiah Al Adawiyah, Ratri Yudha Triwahyuni, Restin Nur Fadhilah, Sansan Hastuti Ningrum, Selvi Dewi Nur Anggreani, Utiy Dewi Zuhriyah, Via Wahyu Seputri, Vida Amalia Fitriani, dan Weny Estiyani. Bidang Inovasi ini, yang diberi nama Pemanfaatan Limbah Alam (PALAM), dirancang untuk mengintegrasikan bahan-bahan limbah alam seperti daun kering, bunga kelapa, ranting, dan klobot jagung ke dalam aktivitas pembelajaran sehari-hari.Â
Dengan menggunakan limbah-limbah tersebut, para siswa diajak untuk menciptakan kerajinan tangan, yang tidak hanya melatih kreativitas mereka, tetapi juga menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini. Melalui pendekatan ini, diharapkan siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif dengan cara yang menyenangkan dan inovatif.
Weny Estiyani selaku anggota penelitian, menjelaskan bahwa tim telah menyiapkan alat pendukung selain bahan alam "Kami juga menyediakan alat-alat pendukung seperti lem dan, gunting. Kami berharap dengan adanya penelitian ini pendidik dapat mengembangkan keterampilan berpikir kreatif siswa yang berbasis lingkungan terutama pemanfaatan limbah yang ada di sekitar tempat tinggal mereka"
Salah satu proyek sukses yang dihasilkan melalui program PALAM adalah pembuatan tas dari bahan kering. Dalam proyek ini, peserta didik diminta untuk mendesain tas sesuai kreativitas mereka masing-masing. Proses ini melibatkan berbagai tahap berpikir kreatif, mulai dari perencanaan, pemilihan bahan, hingga pembuatan tas bahan alam.Â
Para siswa juga dilatih untuk bekerja sama dalam kelompok, mengemukakan ide, serta mencari solusi terhadap masalah yang dihadapi selama proses pembuatan. Hasilnya, selain menghasilkan tas yang unik dan fungsional, juga menunjukkan peningkatan signifikan pada kemampuan berpikir kreatif anak-anak. Berdasarkan uji N-gain, indikator originality termasuk dalam kriteria tinggi, sementara flexibility dan fluency termasuk dalam kriteria medium atas.
Dr. Yudhi Utomo, M.Si, ketua peneliti, menekankan pentingnya kegiatan ini dalam konteks pendidikan abad ke-21. "Kita perlu membekali anak-anak dengan keterampilan 4C: Critical Thinking, Collaboration, Communication, dan Creativity. Pelatihan ini fokus pada pengembangan kreativitas," jelasnya.
Program PALAM ini telah diimplementasikan di salah satu lembaga belajar yang ada di Pasuruan dan mendapatkan respons positif dari peserta didik. Melalui kegiatan ini, peserta didik tidak hanya belajar mengenai aspek seni dan desain, tetapi juga diajak untuk berpikir mengenai solusi kreatif terhadap masalah lingkungan. Inovasi ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia, menginspirasi para pendidik untuk mengintegrasikan pemanfaatan limbah alam ke dalam pembelajaran mereka.Â
Dengan keberhasilan awal ini, mahasiswa PPG UM berencana untuk terus mengembangkan program PALAM, termasuk menyusun modul pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru di seluruh Indonesia. Diharapkan, melalui program ini, pendidikan di Indonesia dapat semakin maju dengan pendekatan yang lebih kreatif dan berkelanjutan serta memperhatikan lingkungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H