Mohon tunggu...
Yunengsih
Yunengsih Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

karakter terbentuk karena terbiasa dalam mengahadapi kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.1

12 Agustus 2024   05:54 Diperbarui: 12 Agustus 2024   06:27 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JURNAL DWIMINGGUAN CALON GURU PENGGERAK MODUL 3.1

Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin

YUNENGSIH,S.Pd

SDN CISALAK PASAR 3

CALON GURU PENGGERAK

ANGKATAN 10

DEPOK JAWA BARAT

Jurnal dwi mingguan ini dibuat untuk melengkapi tugas calon guru penggerak. Sebagai calon guru penggerak saya akan merefleksikan seluruh rangkaian kegiatan selama mempelajari modul 3.1. Yaitu tentang Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin.

Pada kegiatan pendampingan induvidu ke-3 tema yang diangkat adalah implementasi pembelajaran yang berpihak kepada murid. Adapun kegiatan meliputi tindak lanjut hasil analisis dan refleksi umpan balik dari PI ke 2, rencana penerapan pembelajaran Berdifrensiasi yang terintegrasi dengan KSE, hasil loka karya 3 terkait Simulasi pembelajaran berdifrensiasi yang terintegrasi dengan KSE, dan persiapan tugas CGP untuk PI ke- 4 tentang praktek coaching yang akan di Supervisor oleh Pengajar Praktik. Dalam proses coaching CGP akan menerapkan RPP Berdifrensiasi  yang terintegrasi dengan KSE di kelas CGP yang akan di bawakan.

 Dwi mingguan modul 3.1  akan menggunakan model  Driscoll, Model yang dikenal dengan Model "What?" ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, yaitu : what, So what, and now what. What tentang  Deskripsi dari peristiwa yang terjadi. What ini meliputi tentang : Apa yang terjadi? Apa yang saya lihat/dengar/alami?Apa reaksi saya pada saat itu? Apa yang orang lain lakukan pada saat peristiwa itu terjadi?

What tentang  Deskripsi dari peristiwa yang terjadi

Pada Modul 3.1  Di dalam Forum komunikasi  disediakan sebagai sarana komunikasi antara fasilitator dan peserta selama mempelajari Modul 3.1. Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Dimana CGP membuat pertanyaan untuk bahan diskusi. Setelah selesai lanjut mulai dari diri, dimulai diri ada 9  pertanyaan pematik  yang harus saya jawab.

Didalam eksplorasi konsep terdapat 16 pertanyaan pematik, setelah seluruh pertanyaan yang ada di materi ekplorasi konsep di jawab lanjut ke diskusi ekplorasi konsep. CGP membuat pertanyaan mengenai Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin, setelah membuat pertanyaan CGP mengomentari pertanyaan CGP lainnya. 

Pada tanggal 1 Agustus ruang kolaborasi CGP di bagi 3 kelompok untuk mendiskusikan tentang kasus yang pernah dialami sendiri atau yang sedang boming di medsos, kasus yang di ambil harus kasus dilemma etika . Setealah kami berdiskusi akhirnya kasus yang kelompok kami ambil yaitu kasus yang sedang boming di medsos tentang markup nilia rapaot yang terjadi pada salah satu sekolah negri di kota Depok. Pada tanggal 2 Agustus, hasil diskusi akan dipresentasikan kepada kelompok lainnya. Dari hasil tanggapan rekan CGP lainnya, ternyata kasus yang kami ambil ada unsur bujukan moral, oleh karena itu kelompok kami mengadakan gmeet ulang ,setelah diruang kolaborasi selesai. Setelahh diskusi ulang Alhamdulilah kasus yang kelompok kami sudah diperbaiki.  

Setelah ruang kolaborasi selesai, saya harus mempersiapkan diri untuk memwawancarai 2 kepala sekolah untuk tugas Demonstrasi kontekstual. Pada tanggal 5 Agustus saya mewawancarai kepala sekolah SDN CURUG 3 yaitu ibu Yuliawati,S.Pd. dari hasil wawancara saya menggaris bawahi tentang mengambil keputusaan harus melihat dari berbagai sudut, meski hasil keputusan tidak semua pihak menyukainya, namun untuk menjaga Kesehatan hati, tidak semua akan menyukai segala sesuatu keputusan yang kepala sekolah ambil, yang perlu diingatkan keputusan tersebut harus bermanfaat untuk orang banyak.

Pada tanggal 6 agustus saya memwawancarai kepala sekolah saya sendiri yaitu SDN CISALAK PASAR 3 yaitu bapak Yadi yusriadi, M.Pd. dalalam wawancara belaiu mengatakan,"Ketika memutuskan keputusan harus ingat tentang segala peraturan berlaku, sebagai abdi negara kita harus patuh pada peraturan, Ketika sudah pada peraturann maka hasil tidak akan menyimpang pada pelanggran." Setelah kedua rekaman wawancara kepala sekolah selesai, maka saya gabungakan untuk tugas demonstrasi kontekstual modul 3.1.

Pengeditan tugas demonstarsi kontekstual sudah selesai dan uploud ke LMS, saatnya membuat pertanyaan untuk eloborasi pemahaman yang akan dibahas oleh instruktur pada tanggal 8 Agustus 2024. Eloborasi selesai maka saya harus sudah siap mengerjakan tugas koneksi antar materi, jurnal dwi mingguan dan untuk aksinyata modul 3.1 ini CGP hanya membuat pernyataan tentang pangalaman dalam pengambilan keputusan . menindak lanjuti aksi nyata 2.3 tentang coaching rekan sejawat yang mana akan melaksanakan supervisi akademik ,dimana rangkaian supervisi akademik dimulai dari praobservasi, observasi dan pasca observasi, saya melakukan pra observasi pada rekan sejawat saya yaitu atik rahmawati. S.Pd.i, tujuan dari pra observasi untuk melihat sejauh mana persiapan rekan sejawat saya dalam mempersiapkan seperangkat bahan ajar. Karena kondisi rekan saya sudah siap untuk observasi kelas, maka di jam pelajaran kedua siap untuk melaksanakan observasi kelas.

SO WHAT?

Analisis dari peristiwa yang terjadi

Bagaimana perasaan saya pada saat peristiwa itu terjadi?

Apakah yang saya rasakan sama/berbeda dengan orang yang mengalami kejadian yang sama?

Apakah saya masih merasakan perasaan/dampak yang sama jika dibandingkan dengan perasaan/dampak langsung setelah peristiwa?

Setelah mempelajari modul 3.1  saya memahami tahapan dalam Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan Sebagai Pemimpin. Dimana dalam pengambilan keputusan harus melihat berbagai aspek, agar hasil keputusan dapat bermanfaat untuk sekitar dan tidak merugikan salah satu pihak. Didalam modul 3.1 ketika mengambil keputusan harus mengetahui pradigma dilema etika, landaskan prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Pengalaman dalam wawancara kedua kepala sekolah tentang pengambilan keputusan mengajarkan saya tentang banyak hal, khususnya dalam pengambilan keputusan, meski kedua kepala sekolah menjawab pengambilan keputusan memiliki caranya sendiri, namun secara garis besar dan pada akhirnya pengambil keputusan bertujuan untuk ketangan dan bermanfaatnya hasil keputusan untuk orang sekitar.  

Dari hasil wawancara Bersama dua kepala sekolah pemahaman kasus dilemma etika dan bujukan moral jadi lebih jelas lagi. Ketika kita dihadapkan kasus dilema etika. Yaitu benar versus benar, dalam pengambilan keputusan harus berpegang teguh pada peraturan sebagai aparatur negara, Ketika kita berpegang teguh, maka dalam memutuskan tidakakan  membawa perasaan  dan Ketika pengambialn keputusan kita juga harus dalam keadaan tenang.

NOW WHAT?

(Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)

Setelah mempelajari modul 3.1 tentang pengambilan keputusan, dimana di dalam modul menegaskan tentang paradigma etika, prinsip -prinsip keputusan dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Menyadarkan saya tentang pengambilan keputusan, harus diambil sesuai dengan tahapan- tahapan pengambilan keputusan. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya memerintah tapi mengayomi dan harus bertindak tegas sesuai peraturan dalam pengambilan keputusan, agar terwujudnya suasana lingkungan sekolah yang kondusif, aman, nyaman dan tentunya harmonis. Semoga saya bisa menerapkan paradigma etika, prinsip -prinsip keputusan dan 9 langkah dalam pengambilan keputusan. Untuk bisa menerapkan tentunya harus berlatih dalam mengahadapi segala permasalahan yang ada dengan terus mengingat dan menerapkan apa yang sudah dipelajari di modul 3.1.

permasalahan yang ada di sekitar kita merupakan sarana dalam membentuk pribadi  menjadi bijak, asalkan kita dalam mengambil keputusan harus melihat berbagai sudut, dalam keadaan tenang, dan tentu harus berpegang teguh pada paraturan yang berlaku.

Salam guru penggerak," tergerak, bergerak dan menggerakan."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun