MENGEJAR BAYANG-BAYANG DUNIA MELELAHKANÂ
oleh: Dr. Yundri Akhyar, M.A.
Â
A. Dunia bagaikan Bayangan
Untuk diketahui dari sekian banyak ciptaan Allah SWT yang jarangterpifikirkan adalah "bayang-bayang". Secara ilmiah, bayang-bayang terjadi apabila cahaya terhalang sesuatu benda. Cahaya merambat dalam garis lurus. Apabila cahaya terhalang sesuatu benda maka akan timbulah bayangan dari benda penghalang tersebut. Sungguh sederhana, namun banyak pelajaran dari bayang-bayang untuk diambil pelajaran dalam kehidupan.
Suatu hari di sebuah masjid ada seorang syekh menjelaskan dalam ceramahnya (bayan). Dia mengatakan ada burung terbang di udara, kemudian ada orang di bawah ingin menangkap bayangan burung  itu, memang burung itu terbang di udara akan tetapi bayangannya kadang-kadang turun ke jurang, kadang-kadang naik ke tebing, bisa dibayangkan betapa repot orang yang mengejar bayangan burung, ia terpontang-panting kesana kemari dan tidak akan dapat menangkap bayangan tersebut, itulah perumpamaan orang-orang yang mengejar-ngejar dunia seperti mengejar-ngejar bayangan burung yang di udara, banyangan tidak akan bisa ditangkap, yang bisa ditangkap itu adalah burungnya.
Intinya tangkap akhirat dengan sendirinya kesuksesan, kesejahteraan dan keamanan di dunia akan datang. Imam Ghazali mengatakan, hari ini dunia nampak cantik, bangunan-bangunannya terlihat kokoh, jalan-jalannya kelihatan mulus, maka kecantikan dunia ini tidak akan bisa dinikmati oleh orang-orang yang mengejar dunia itu, karena yang mengejar dunia itu orang-orang bodoh sedangkan orang cerdik adalah orang yang pandai dan berilmu yang memperbaiki akhirat, ia dapat dunia sekaligus.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah mengatakan, dunia ini ibarat bayangan. Kalau kau berusaha menangkapnya, ia akan lari. Tapi kalau kau membelakanginya, ia tak punya pilihan selain mengikutimu. Kata bijak ini mempunyai makna sangat dalam. Kehidupan dunia bagaikan bayang-bayang. Dikejar tidak akan mampu dikejar. Kehidupan dunia ini sebenarnya tidak dapat dikuasai dengan nafsu, apalagi untuk memperkaya diri dengan bayang-bayang duniawi. Makin manusia bernafsu untuk mengejar dunia, maka akan makin terasa ketakmampuan dan begitu lemah dirinya. Namun, ketika manusia berbalik arah membelakangi bayang-bayang (dunia) untuk mengejar akhirat, maka dunia akan mengejar diri hamba yang sedang mengejar ridha Allah SWT.
B. Mengejar Dunia tidak akan Bahagia
Umumnya manusia mengira bahwa hidup akan senang akan bahagia dengan harta dan jabatan atau dikenal dengan istilah Buya Hamka dengan 3 Ta, harta, tahta dan wanita. Padahal bukan itu membuat manusia bahagia, yang membuat bahagia itu adalah dalam usaha agama untuk meraih kehidupan akhirat. Oleh karena itu manusia harus banyak mengingat mati, jika kita hidup di waktu pagi seolah-olah nanti sore kita mati, jika kita hidup di waktu sore seolah-olah besok pagi kita mati. Perlu dicamkan dalam hati bahwa kita hidup di dunia ini hanya sementara, sedangkan akhirat selama-lamanya, jika kita banyak mengingat hal ini maka kita akan terus perbaiki amalan akhirat.
Lantas ada orang jahil berkata kita hidup di dunia perlu juga sukses dan bahagia maka tidak mungkin urusan akhirat saja. Orang yang mengatakan seperti ini ia tidak paham secara mendalam bahwa perbaikan perkara akhirat sudah otomatis perkara dunia akan beres. Maka jangan ikuti kata orang jahil mereka berfikir kalau dunia kita baik nanti akhirat akan baik. Kata yang benar adalah kalau hidup akhirat baik, otomatis dunia akan jadi baik. Kehidupan kita jadi susah, itu karena mengusahakan dunia, sebaliknya jika kita mengusahakan akhirat tidak akan susah, kita akan senang bahagia. Akan terpancar di wajah kita keteduhan dan ketentraman.