A. Ikuti Petunjuk Rasulullah
Kalau orang miskin, untuk menyelesakan masalah tidak perlu jadi kaya dulu, karena perlu diingat, semua orang berhak bahagia termasuk orang miskin, lalu cara untuk menyelesaikan masalah baik kaya maupun miskin sama saja yaitu dengan ikut aturan dari Rasulullah SAW nanti masalahnya akan diselesaikan oleh Allah SWT. Lazimnya lebih banyak masalah orang kaya dibandingkan dengan orang miskin, namun penyelesaiannya tidak perlu menjadi miskin dulu. Kunci penyelesaian ikuti arahan Rasulullah Saw dalam kehidupan maka Allah akan selesaikan sebesar apapun masalahnya.
Masalah-masalah itu timbul kepada seorang muslim karena tidak mau mengikuti cara hidup Rasulullah Saw, bukan karena penghasilan kecil atau karena miskin. Karena sesungguhnya Allah SWT telah mengutus Rasulullah Saw untuk menyelesaikan masalah-masalah kehidupan manusia dunia dan akhirat. Ini mesti dicamkan ke dalam hati, agar kokoh keyakinan kita tentang hal ini. Banyak orang keliru beranggapan, orang miskin mengira masalahnya akan selesai kalau sudah jadi orang kaya, padahal orang kaya itu yang banyak masalahnya, orang kampung berpikir masalahnya akan selesai kalau tinggal di kota, padahal orang kota itu pun bermasalah juga, itu artinya di mana-mana ada masalah, kemudian apapun profesi seseorang tetap ada masalah. Oleh karena itu berulang disampaikan bahwa untuk mengatasi masalah itu, amalkan amalan yang diajarkan oleh Rasulullah Saw maka masalah akan diselesaikan oleh Allah SWT. Mengamalkan amalan Nabi itu mudah tidak susah bagi yang mau.
Jadi untuk menyelesaikan masalah kehidupan manusia di dunia dan akhirat, bukan jabatan, kekuasaan, harta, intan, emas, dan berlian, tetap apa yang dibawa Nabi yaitu agama. Maksudnya dengan agama semua masalah akan diselesaikan. Jamak orang mengira bahwa kehidupannya akan baik kalau memiliki harta, kekayaan, tinggal di rumah mewah, memiliki istri yang cantik, dan dan populer, padahal tidak ada janji Allah memberikan kebahagian kepada yang kaya, memiliki rumah yang bagus itu dan seterusnya, tidak ada janji Allah bahwa kehidupan yang baik akan datang kepada mereka dengan banyak materi dan benda-benda dunia, tetapi yang ada janji Allah akan memberikan kehidupan baik itu kepada oang yang mengamalkan agama. Allah berfirman dalam al-Qur’an:
مَنۡ عَمِلَ صَٰلِحٗا مِّن ذَكَرٍ أَوۡ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤۡمِنٞ فَلَنُحۡيِيَنَّهُۥ حَيَوٰةٗ طَيِّبَةٗۖ وَلَنَجۡزِيَنَّهُمۡ أَجۡرَهُم بِأَحۡسَنِ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ ٩٧
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan (QS. An-nahl ayat 97).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kehidupan yang baik itu akan terbentuk dengan iman dan amal shaleh. Yaitu dengan ikut agama yang dibawa oleh Rasulullah SAW. Begitu juga jika kita ingin hati tentram tidak gelisah, khawatir, ketakutan, obatnya adalah agama, bukan uang banyak, harta, ataupun jabatan yang tinggi.
B. Taat Kepada Allah Keberkahan akan Datang
Setiap orang yang beriman kepada Allah SWT wajib meyakini, bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah SWT, dengan cara semua ketaatan kepada Allah seperti shalat, puasa, membaca al-Qur’an, perbanyak berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, bersedekah, dan lain-lain. Allah berfirman:
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِۗ أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ ٢٨
Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram (Qs. ar-Ra’du: 28).