Sejarah merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa atau kejadian penting di masa lampau yang berhubungan dengan manusia serta pengetahuan yang pola fikrnya secara historis. Hadits merupakan segala perkataan, perbuatan, ketetapan dari Nabi Muhammad SAW. Yang menjadi sumber hukum kedua setelah Al-Qur'an.
Sejarah perjalanan Hadits berbeda dengan perjalanan Al-Qur'an. Hadits mengalami perkembangan yang cukup lambat serta bertahap dibandingkan dengan Al-Qur'an. Hal ini disebabkan oleh penulisan secara resmi pada saat itu harus berdasarkan perintah dari Nabi  serta tidak ada jangka waktu antara turunnya wahyu dengan penulisannya, maka masa pembukuannya pun terlambat hingga pada abad II Hijriah serta mengalami masa kejayaan pada abad ke III Hijriah.
Sejarah Pra Kodifikasi dibagi menjadi 3 periode yaitu periode Rasul, sahabat, dan tabi'in. Pada masa awal perkembangan Hadits lebih banyak secara lisan, disebabkan adanya larangan untuk menulis Hadits dari Nabi, karena beliau khawatirkan akan tercampurnya antara nash Al-Qur'an dengan Hadits. Dengan perbedaan sejarah Pra kodifikasi Hadits ini, Maka dalam makalah ini akan membahasnya sejarah Pra kodifikasi Hadits sejak periode Rasul hingga tabi'in.
B. Pembahasan
1. Sejarah Hadits Pra Kodifikasi Pada Periode Rasul
Para sahabat Rasul berasal dari bangsa Arab yang rata-rata tidak memiliki kemampuan baca-tulis,tetapi mereka memiliki kemampuan menghafal yang sangat kuat sejak zaman jahiliah, terbukti mereka mampu menghafal nasab atau garis keturunannya hingga nenek moyang mereka. Dengan kemampuan hafalan mereka yang luar biasa, menunjukkan bahwa seolah-olah Allah SWT. Telah merencanakan mereka untuk mendukung/menjunjung datangnya kenabian pada masanya, yaitu nabi Muhammad SAW.
Masa Rasulullah saw adalah masa pertama sejarah perkembangan Hadits, Di masa ini terhitung cukup ringkas jika dibandingkan dengan masa-masa selanjutnya. Masa ini berlangsung selama 23 tahun, sejak tahun 13 sebelum hijriah, bertepatan pada tahun 610 masehi sampai pada tahun 11 hijriah, bertepatan pada tahun 632 masehi. Di masa ini adalah masih proses diturunkannya wahyu (ashr al-wahyi) dan sekaligus sebagai masa perkembangan Hadits.
a. Penyampaian hadis oleh Rasul
Rasul merupakan seorang yang di beri amanah oleh Allah SWT. Untuk menyampaikan wahyu kepada seluruh umat manusia, tetapi wahyu yang diturunkan kebanyakan masih bersifat  universal atau abstrak sehingga dibutuhkan penjelasan dan penafsiran secara rinci dari Rasul, hal itulah yang disebut dengan Hadits. Karena Al-Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur, maka Hadits dibentuk dengan berangsur-angsur pula. Rasul menjadikan kediaman al-Arkom ibn Abd Manaf sebagai pusat penyiaran islam ketika Islam baru lahir di Mekkah, Hadits tidak hanya terpusat pada satu tempat saja, akan tetapi setiap ada peluang disitulah Rasul mengajarkan hadis kepada para sahabatnya sejak islam mulai berkembang di Madinah.
Ada beberapa cara Rasulullah SAW. Menyampaikan hadist pada para sahabatnya yang disesuaikan dengan kondisi para sahabat. Pertama, melalui para jamaah di pusat pembinaannya yang disebut majlis al-ilmi. Melalui majlis ini para sahabat memiliki banyak peluang untuk memperoleh Hadits sehingga mereka berusaha mengonsentrasikan diri untuk mengikuti kegiatannya.
Kedua, dalam kesempatan, Rasul SAW. juga menyampaikan Haditsnya lewat sahabat tertentu, yang kemudian hari oleh para sahabat tersebut disampaikam kepada orang lain. ini karena terkadang ketika ia me-wurudkan suatu Hadits, para sahabat yang hadir hanya beberapa saja, baik karena disengaja oleh Rasullah SAW. Sendiri atau kebetulan para sahabat yang hanya beberapa saja, seperti Hadits yang ditulis oleh Abdullah bin Amr bin al-'Ash.