Mohon tunggu...
yunda pramantari
yunda pramantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biology Universitas Indonesia

Biology Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penghuni Laut Dalam: Tripodfish (Bathypterois ventralis)

29 Desember 2021   19:11 Diperbarui: 30 Desember 2021   02:15 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Bathypterois ventralis  Sumber: A. Angulo et al

Bathypterois ventralis merupakan organisme laut dalam yang dapat ditemukan pada kedalaman 6000 meter dibawah laut yang dikenal sebagai tripodfish atau spiderfish.  Tripodfish berasal dari filum Chordata, kelas Telostei, ordo Aulopiformes, famili Ipnopidae dan genus Bathypterois.

Nama tripodfish diberikan karena spesies ini terlihat seperti bertengger diatas tripod. Tripodfish memiliki persebaran hampir di penjuru dunia pada lautan beriklim sedang maupun tropis.

Setidaknya terdapat 9 spesies tripodfish di Samudera Atlanik dan 4 spesies di laut Pasifik Timur. Spesies yang berada di laut Pasifik Timur antara lain B. atricolor, B. longipes, B. pectinatus, dan B. ventralis.

Gambar 2. Jejak Bathypterois ventralis di Laut Pasifik Timur Sumber: A. Angulo et al
Gambar 2. Jejak Bathypterois ventralis di Laut Pasifik Timur Sumber: A. Angulo et al

Tripodfish memiliki ciri tubuh panjang dan padat, warna tubuh coklat tua dengan bentuk kepala agak mendatar menuju moncong dengan warna lebih gelap dibandingkan badan, bagian tepi sisik dan gurat sisi berwarna lebih terang, rahang bawah menonjol, mulut lebar dan besar dilengkapi gigi runcing kecil berbentuk kerucut kecil, insang panjang seperti bilah dengan 45-46 lengkungan insang. 

Tripodfish memiliki struktur khusus yang memanjang dari sirip punggung dan sirip ekor disebut pari yang menjuntai dari sirip ketika ikan berenang. 

Pada adaptasinya terhadap tekanan di laut dalam, tripodfish memiliki kantung renang yang sangat kecil, sehingga ketika berada pada laut dalam tubuh tidak hancur dan lebih mudah untuk mengendalikan daya apung. Pada masing-masing spesies dari genus Bathypterois memiliki ciri yang berbeda-beda seperti yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 1. Morfomertik dan data meristik dari Bathypterois ventralis dari Costa Rica dan URC
Tabel 1. Morfomertik dan data meristik dari Bathypterois ventralis dari Costa Rica dan URC

Tripodfish memiliki kemampuan dalam mendeteksi arus sehingga dapat memangsa zooplankton tanpa harus bergerak dalam menangkapnya. Selain itu karena memiliki insang khusus yang mirip dengan yang ditemukan pada filter feeder sehingga tripodfish diasumsikan dapat menyaring pakan. 

Tripodfish memiliki penglihatan khusus yang dapat mendeteksi mangsa sehingga menunggu dan memakannya dengan retina yang runcing kedepan dan retina runcing kebelakang. Sirip dada pada tripodfish juga digunakan sebagai sensor dalam mendeteksi pergerakan mangsa dalam gelap. 

Tripodfish memiliki kelenjar pineal yang lebih kecil dibandingkan ikan lainnya, kelenjar pineal berperan dalam memproduksi melatonin untuk mengatur siklus tidur vertebrata dan dipicu oleh kadar cahaya. 

Pada laut dalam kadar cahaya sangat sedikit atau bahkan gelap, kelenjar pineal yang normal akan menghasilkan terlalu banyak melatonin yang menyebabkan tripodfish beristirahat terlalu banyak dibandingkan yang dibutuhkannya, sehingga kelenjar pineal kecil yang dimiliki tripodfish akan menyesuikan keseimbangan istirahat dengan beraktivitas.  

Daftar Acuan

Arturo Angulo, William A. Bussing, Myrna I. Lpez. 2015. Occurrence of the tripodfish Bathypterois ventralis (Aulopiformes: Ipnopidae) in the Pacific coast of Costa Rica. Revista Mexicana de Biodiversidad, 86(2): 546-549. ISSN 1870-3453.

Anthony T. Jones and Kenneth J. Sulak. 1990. First Central Pacific Plate and the Hawaiian Record of the Deep-sea Tripod Fish Bathypterois grallator (Pisces: Chlorophthalmidae). Pacific Science, 44(3): 254--257.

Matthew P. Davis and Prosanta Chakrabarty. 2011. Tripodfish (Aulopiformes: Bathypterois) Locomotion and Landing Behavior from Video Observation at Bathypelagic Depths in the Campos Basin in Brazil. Marine Biology Research, 7: 297--303,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun