Mohon tunggu...
yunda pramantari
yunda pramantari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Biology Universitas Indonesia

Biology Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Penghuni Laut Dalam: Tripodfish (Bathypterois ventralis)

29 Desember 2021   19:11 Diperbarui: 30 Desember 2021   02:15 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 2. Jejak Bathypterois ventralis di Laut Pasifik Timur Sumber: A. Angulo et al

Tripodfish memiliki penglihatan khusus yang dapat mendeteksi mangsa sehingga menunggu dan memakannya dengan retina yang runcing kedepan dan retina runcing kebelakang. Sirip dada pada tripodfish juga digunakan sebagai sensor dalam mendeteksi pergerakan mangsa dalam gelap. 

Tripodfish memiliki kelenjar pineal yang lebih kecil dibandingkan ikan lainnya, kelenjar pineal berperan dalam memproduksi melatonin untuk mengatur siklus tidur vertebrata dan dipicu oleh kadar cahaya. 

Pada laut dalam kadar cahaya sangat sedikit atau bahkan gelap, kelenjar pineal yang normal akan menghasilkan terlalu banyak melatonin yang menyebabkan tripodfish beristirahat terlalu banyak dibandingkan yang dibutuhkannya, sehingga kelenjar pineal kecil yang dimiliki tripodfish akan menyesuikan keseimbangan istirahat dengan beraktivitas.  

Daftar Acuan

Arturo Angulo, William A. Bussing, Myrna I. Lpez. 2015. Occurrence of the tripodfish Bathypterois ventralis (Aulopiformes: Ipnopidae) in the Pacific coast of Costa Rica. Revista Mexicana de Biodiversidad, 86(2): 546-549. ISSN 1870-3453.

Anthony T. Jones and Kenneth J. Sulak. 1990. First Central Pacific Plate and the Hawaiian Record of the Deep-sea Tripod Fish Bathypterois grallator (Pisces: Chlorophthalmidae). Pacific Science, 44(3): 254--257.

Matthew P. Davis and Prosanta Chakrabarty. 2011. Tripodfish (Aulopiformes: Bathypterois) Locomotion and Landing Behavior from Video Observation at Bathypelagic Depths in the Campos Basin in Brazil. Marine Biology Research, 7: 297--303,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun