Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan tentang Filsafat Pendidikan Esensialisme
Pertama, pengertian esensialisme
Esensialisme mempunyai pandangan bahwa pendidikan sebagai pemeliharaan lebudayaan. Aliran filsafat ini ingin kembali kepada kebudayaan lama, warisan sejarah yang telah membuktikan kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.
Menurut esensialisme pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang telah ada sejak awal peradaban manusia, kebudayaan yang mereka wariskan kepada kita hingga sekarang, telah teruji baik kondisi, sejarah maupun lainnya. Kebudayaan yang seperti ini adalah esensi yang mampu pula mengemban hari kini dan masa depan manusia.
Tujuan aliran filsafat esensialisme dalam pendidikan yaitu menyampaikan warisan budaya dan sejarah melalui suatu inti pengetahuan yang telah terhimpun, dasar bertahan sepanjang waktu untuk diketahui oleh semua orang. Selain itu juga, tujuan aliran filsafat esensialisme yaitu menyampaikan warisan budaya dan sejarah kepada generasi muda dimana pendidikan harus menanamkan nilai-nilai luhur yang tertata jelas.
Kedua, tokoh-tokoh filsafat esensialisme
1. William C. Bagley
William C. Bagley meyakinkan bahwa fungsi utama pendidikan yaitu dengan menyampaikan warisan budaya yang sudah diterapkan kepada generasi muda atau generasi yang akan datang. Menurut William C. Bagley dalam filsafat esensialisme terdapat 4 point yaitu 1) minat yang kuat dan tahan lama, 2) pengawasan, pengarahan dan bimbingan, 3) mendisiplinkan diri, 4) menawarkan teori yang kuat dan kokoh tentang pendidikan.
2. Frederick Breed
Frederick Breed berpendapat bahwa pendidikan esensialisme lebih mementingkan apa yang mendukung seorang siswa untuk belajar seperti disebabkan oleh orang tua karena merupakan faktor pendukung bagi seorang siswa.
3. Isac L. Kandell
Isac L. Kandell menurutnya materi yang disampaikan di sekolah dalam sebuah pendidikan berfungsi sebagai sumber nilai yang stabil untuk mengatur perilaku siswanya bukan penyelesaian masalah siswanya. Karena sebuah materi ada dan diadakan sebagai acuan atau sumber seorang guru agar dapat membuat mengerti, memahamkan siswanya.
Ketiga, kelebihan dan kekurangan filsafat esensialisme
a. Kelebihan :
- Bahan pelajaran dapat disampaikan secara logis, sistematis, dan berkesinambungan.
- Esesialisme berpendapat bahwa perubahan merupakan suatu kenyataan yang tidak dapat diubah dalam kehidupan sosial.
b. Kekurangan :
- Sekolah tidak boleh memengaruhi atau menetapkan kebijakan sosial karena adanya orientasi yang terikat tradisi pada pendidikan sekolah yang dapat mendoktrinasi siswa dan mengenyampingkan kemungkinan perubahan.
- Peran guru sangat dominan sebagai seorang yang menguasai lapangan dan merupakan model yang sangat baik untuk ditiru. Sehingga inisiatif dalam pendidikan ditekankan pada guru bukan pada siswa.
Sekian pemaparan tentang "Filsafat Pendidikan Esensialisme" yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Sampai bertemu dikesempatan berikutnya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H