Mohon tunggu...
Qurotuayun Ayun
Qurotuayun Ayun Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa IAIN Jember

Pgmi'19 D4 Filsafat Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Eksistensialisme

30 April 2020   11:26 Diperbarui: 30 April 2020   11:25 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Disini, saya akan menjelaskan tentang Filsafat Pendidikan Eksistensialisme.

Pertama, pengertian eksistensialisme
Eksistensi secara harfiah berarti muncul, timbul. Dalam KBBI, eksistensialisme adalah aliran filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang bertanggung jawab atas kemauannya yang bebas tanpa mengetahui mana yang benar dan mana yang tidak benar. Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat modern pada abad ke-19. Filsafat eksistensialisme dapat diterapkan pada permasalahan pendidikan dan dapat dijadikan rujukan mengenai teori pendidikan. Contoh permasalahannya yaitu siswa kurang menguasai salah satu materi yang diajarkan oleh guru maka sebagai guru harus berusaha mencari potensi dalam diri siswa. Selain itu, filsafat eksistensialisme ini dapat dijadikan rujukan dalam pendidikan karena guru disini sebagai pembimbing dan fasilitator bagi siswa dalam kelas sehingga perlu mengetahui dan mengidentifikasi kelebihan setiap siswa.

Kedua, tokoh-tokoh filsafat eksistensialisme
1.Jean Paul Satre
Jean Paul Satre lebih menekankan pada kebebasan manusia dengan menekankan ada menjadi bebas adalah suatu keharusan dan pilihan dan saya dapat memilih dan melakukan apa yang saya suka. Dalam pendidikan, lebih membuat siswa independen. Independen sendiri yaitu tidak terikat; bebas.
2.Soren Kierkegaard
Soren Kierkegaard dengan eksistensialismenya mengajarkan bagaimana cara menjadi ksatria iman yang bereksistensi sesuai esensinya. Terdapat tiga rana eksistensi yaitu estetis, etis dan religius.
3.Karl Jasper
Karl Jasper menjelaskan bahwa eksistensialisme hanya mungkin melalui kehidupan bermasyarakat berarti manusia dalam hidupnya selalu berada dalam situasi-situasi sosial. Menurutnya yang paling penting adalah cara bagaimana berkomunikasi dengan situasi sosial tanpa kehilangan jati diri.
4.Gabril Marcel
Gabril Marcel merupakan filsuf yang bertitik tolak dari eksistensi. Menurut Gabril Marcel, eksistensi adalah lawan objektivitas dan tidak pernah dapat dijadikan objektivitas.
5.Paul Tillich
Paul Tilich mengedepankan pada tesis bahwa manusia modern harus mencapai kedirian meskipun hidup itu absolut melalui Tuhan.

Sekian pemaparan tentang "Filsafat Pendidikan Eksistensialisme" yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca. Sampai bertemu dikesempatan berikutnya.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun