Pengalaman sedih dengan Pamdal Kemendagri ternyata bukan hanya saya saja yang merasakan. Teman-teman wartawan lain yang seprofesi pun mengeluhkan kebijakan Mas Tjahjo dan Pamdal-nya yang cukup galak itu. Ketika mendengar saya sedang menyusun tulisan ini, wartawati dari Republika pun turut bercerita ketika saat itu ia pernah diminta melepas baju Cardigan yang sedang dipakainya ketika hendak masuk ke Kemendagri.
Sekilas memang Cardigan mirip jaket, tapi ia bukan lah jaket. Bagi wartawati berjilbab di Kemendagri, sesekali memang memakai Cardigan ketika meliput. Sepintas, saya pun berkhayal, “Bagaimana jadinya ya bila Jilbabers melepas Cardigan dan hanya memakai kaos lengan pendek saja? Nggak lucu kali ya....”
Sebagai seorang juru warta, saya pun sempat tertarik untuk menelisik lebih jauh soal adanya kebijakan melepas jaket bagi pengendara motor yang hendak masuk dan bertamu ke kementerian Mas Tjahjo. Kabar burung yang beredar menyebut kebijakan itu mulai ada sejak meletusnya peristiwa Bom Sarinah Jakarta, awal 2016. Guna mengantisipasi penyusup dan pelaku teror di Kemendagri, kebijakan itu pun dilakukan.
Soal antisipasi teror ini, terus terang saya sependapat. Gedung pemerintahan memang harus diselamatkan dari berbagai aksi teror dan pengrusakan. Namun, pendapat itu akhir-akhir ini mulai terbantahkan, ketika upaya cegah dini dan deteksi dini melalui kebijakan melepas jaket hanya berlaku bagi pengendara sepeda motor, sementara pengendara mobil bebas berlenggang kangkung masuk ke area Kemendagri tanpa pemeriksaan.
Informasi lain pun terdengar, kabarnya kebijakan melepas jaket itu muncul setelah adanya pergantian pucuk pimpinan di Pamdal Kemendagri yang kini dikomandani seorang marinir. Ah…, soal ini saya nggak mau ambil pusing. Bagi saya, tetap saja nggak nyambung antara sikap, gaya kepemimpinan Mas Tjahjo yang selalu ingin dekat dengan rakyat dan wartawan dengan Pamdalnya yang selalu ‘menindas’ para tamu pesepeda motor, bahkan pejalan kaki sekali pun yang sedang berhajat ke Kemendagri.
Kebijakan yang tak adil karena adanya perbedaan antara pesepeda motor dengan pengendara mobil. Nggak subtantif, karena kebijakan melepas jaket itu hingga kini tidak ada argumentasi yang tepat dan mendasar yang bisa meyakinkan saya sebagai wong cilik, dan bukan pejabat. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H