Doa keluarga tunanetra ini pun akhirnya terkabul. Chalikul dinyatakan lulus seleksi IPDN tahun 2014 dengan total nilai test 336 poin mulai dari tes wawasan kebangsaan, intelegensia umum, hingga tes karakteristik pribadi.
“Ada teman seleksi saya waktu itu anak perwira TNI. Tapi, karena memang hasil tesnya jelek ia tetap tidak lolos,” ujar Chalikul.
Kini Chalikul hanya bisa membayang nasib buruk dan nasib baik yang bakal dihadapinya dan keluarga jika IPDN benar-benar dibubarkan atau sebaliknya. Mengingat, Gubernur Ahok adalah teman dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi), orang yang punya kuasa di negeri ini. Meski, di dalam hati kecilnya, ia bersama teman-teman praja satu kampus menaruh harapan besar agar IPDN tetap dipertahankan demi menempa calon-calon pamong pemerintahan yang kelak juga bisa menjadi calon-calon pemimpin bangsa di masa depan.
Kini, setiap selesai salat magrib, ia bersama beberapa teman praja satu barak (kamar tidur praja) senantiasa berdoa bersama demi kelanggengan IPDN untuk selamanya.
“Setelah salat magrib, saya dan beberapa kawan di barak sekarang selalu berdoa, semoga IPDN tak dibubarkan,” harapnya. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H