Inovasi Mahasiswa Untuk Lingkungan yang Lebih Baik
Sabun cuci adalah produk yang digunakan sehari-hari untuk mencuci pakaian, perabotan, serta sebagai bahan pembersih lainnya. Umumnya, sabun cuci komersial identik dengan penggunaan SLS yang mampu menyebabkan pencemaran lingkungan, apalagi jika pembuangan air langsung mengarah ke sungai. Permasalahan ini dapat dikurangi dengan penggunaan sabun cuci yang ramah lingkungan. Inovasi yang mampu untuk membantu mengurangi permasalahan lingkungan adalah SARASIS, sabun cuci ramah lingkungan yang terbuat dari bahan-bahan alami dan tidak menggunakan Surfaktan kimia. Inovasi ini dicetuskan oleh beberapa mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM), yang terdiri dari Yunan Ligar Rachmadi Soedarsono, Natasya Maulidelia Putri Indah Fitri Permatasari, dan Salsabila Kharisma Afrizuliya. Produk ini diharapkan mampu untuk menekan penggunaan sabun komersial yang kurang ramah bagi lingkungan.
Pengertian Surfaktan
Surfaktan berupa Sodium Lauryl Sulfat (SLS) merupakan bahan aktif permukaan anionik yang digunakan sebagai bahan pembersih dan pembusa berguna sebagai emulsi yang digunakan dalam bidang farmasi, kosmetik dan pasta gigi yang mengandung busa. Tegangan permukaan pada SLS diduga menjadi penyebab iritasi. Selain itu, limbah surfaktan yang berbahan dasar sintetis dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat terurai dengan baik oleh mikroorganisme. Penggunaan Surfaktan alami pada produk SARASIS merupaka salah satu alternatif yang efektif guna mengurangi pencemaran lingkungan.
Deskripsi Produk SARASIS
SARASIS merupakan produk pembersih kotoran berupa sabun cuci cair fungsional ramah lingkungan yang berbahan dasar buah Sapindus rarak dan daun Hibiscus rosa-sinensis. Adanya kandungan saponin dan antibakteri pada kedua tanaman tersebut dapat menjadi deterjen bio-degradable yang mendukung poin ke-14 SDGs tentang ekosistem lautan (life below water). Kata “fungsional” pada produk SARASIS tidak hanya digunakan untuk membersihkan baju, namun juga dapat digunakan untuk mencuci peralatan dapur, kendaraan, maupun lantai.
Proses Pembuatan SARASIS
Produk SARASIS memiliki beberapa tahapan penting dalam proses pembuatannya, yang pertama adalah proses maserasi daun bunga sepatu dan buah lerak selama 2x24 jam yang kemudian akan di ekstrak menggunakan evaporator dan waterbath untuk mendapatkan ekstrak kentalnya. Tahapan selanjutnya adalah pencampuran bahan-bahan alami lainnya guna mendukung kestabilan struktur dan keefektivitasan produk. Setelah itu, SARASIS akan dikemas sedemikian rupa untuk menarik pembeli.
Hasil Percobaan Sabun
Sabun SARASIS terbukti mampu membersihkan kotoran pada piring dan mampu menghilangkan minyak-minyak yang menempel pada tangan. Busa yang dihasilkan juga tidak kalah saing dengan sabun komersial. Selain itu, aroma yang digunakan menggunakan essential oil food grade aroma stroberi, jeruk, dan anggur yang pastinya aman bagi barang yang akan di cuci dan aman bagi lingkungan. Selain dilakukan percobaan secara langsung, sabun SARASIS juga sudah melewati uji laboratorium, yang meliputi uji organoleptik, pH, viskositas dan daya tahan busa.
Masa Penyimpanan Prodak
Karena menggunakan bahan bahan alami, sabun SARASIS hanya mampu bertahan selama 1 Bulan apabila disimpan di suhu ruang, namun untuk masa simpan yang lebih lama, sabun SARASIS dapat disimpan di dalam kulkas dan mampu bertahan hingga 3-4 Bulan lamanya.
Harapan dan Tantangan Dalam Pengembangan Produk
Harapan kami di masa depan adalah produk SARASIS mampu bersaing di pasar nasional layaknya sabun komersial yang sekarang dijual di pasaran. Kami berharap SARASIS mampu diterima dengan baik oleh berbagai kalangan masyarakat.
Tantangan yang dihadapi saat ini adalah masih banyak masyarakat yang memilih sabun komersial dengan kandungan surfaktan sintetis. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk lebih perhatian terhadap lingkungan masih perlu ditingkatkan agar lingkungan kita menjadi bersih dan sehat tanpa limbah yang menumpuk. Dukungan dari berbagai pihak juga diperlukan untuk meningkatkan kesadaran kita semua.
Kesimpulan
SARASIS adalah inovasi yang muncul karena adanya isu isu pencemaran lingkungan, terutama pencemaran air. Dengan bahan alami sebagai bahan produksi utamanya, SARASIS dapat berperan untuk mengurangi dampak negatif dari penggunaan sabun komersial yang menggunakan surfaktan sintetis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI